Maklumi kalau bnyk typo bertebaran
"Ah maafkan aku,kau tidak apa- apakan?" zura menoleh dan terkejut kala matanya bertemu dengan manik mata Yiyang.
Gadis itu berdiri tegak dan menatap zura yang melamun sedari tadi gadis itu melambaikan tangannya didepan wajah zura tapi tak kunjung disadari oleh gadis itu.
Kembali terngiang- ngiang padangan sosok yiyang dibenak zura,baru pagi tadi dirinya bertemu gadis ini dikuil dan sekarang yiyang terlihat masih sama dengan penampilannya tadi pagi apa gadis ini tidak kembali kerumah?
Zura tiba-tiba saja menarik pergelangan tangan yiyang untuk menjauh dari market ia tak perduli dengan pertanyaan yang bertubi-tubi dan rontaan gadis dibelakangnya.
Sesampainya zura dikursi taman ia langsung melepas gengamannya dari tangan yiyang gadis itu bahkan tampak mengerutu tak suka dengan perlakuan zura.
" Kau! Kau ini kenapa?" tukasnya pada zura " Apa aku berbuat salah pada mu?" lanjutnya lagi tapi zura masih belum mengubris pertanyaan gadis itu.
" Yak! Apa kau tuli tak bisa mendengar" kini yiyang yang baik telah lenyap sekarang hanya ada yiyang si gadis keras kepala dan tak sabar.
" Seharusnya aku yg bertannya,apa hubungan mu dengan renjun?" zura membuka mulut dan saat ini yiyang terdiam.
" Jelaskan pada ku apa hubungan mu dengan renjun? Apa kau mantan pacarnya?" zura masih bersikap tenang sembari menunggu jawaban dari yiyang.
Tiba-tuba saja air mata mengalir perlahan dari sudut mata yiyang,gadis itu terduduk lemas dengan tangan menutupi wajahnya.
" Apa ini sebuah kebetulan aku bisa bertemu dengan orang yang tepat untuk bertannya segalannya?" zura mengerutkan kedua alisnya tak mengerti maksud perkataan gadis didepannya ini " Maksud mu apa?" tanya zura.
Yiyang mendongkakan wajahnya menatap dalam mata zura dan mulai bercerita.
" Hampir dua tahun aku menahan rindu pada renjun,semenjak itu dia hilang kontak dengan ku harap-harap aku kembali aku akan bisa memeluk erat tubuhnya tapi ternyata—dia...dia pergi tanpa kabar apa pun. Bersusah payah aku mencari alamat renjun bahkan aku datang kesekolah untuk mencari tempat tinggal renjun hingga ada seseorang yg menggatakan kalau renjun meninggal sejak saat itu aku menggunjungi kuil sekedar untuk melepas rindu padanya. " jelas gadis itu lalu kembali meneteskan air mata.
Zura tak kuasa menahan rasa pedih,ada orang lain yg lebih mencintai renjun dan kini dirinya berada dalam masalah cinta yg berbeda dunia antara
Renjun, Saeron, Yiyang dan dirinya,zura merasa frustasi saat ini bingung harus melakukan apa belum tentu renjun mengingat semua kejadian awal kematiannya gadis yang pernah ia cintai apa ini takdir Tuhan haruskah dirinya meluruskan kejadian ini?" Maaf aku terlalu memaksa bertanya pada mu. " zura mengelus pundak yiyang.
Yiyang sudah terlihat membaik begitu pun zura " Apa hubungan antara kau dan renjun?" kini giliran yiyang yang bertannya,zura bergikir sesaat sebelum menjawab.
" Ini semua berawal dari perjodohan,sebelum pertemuan antara kami terjadi,aku mendapat kabar kalau renjun meninggal dan terpaksa pernikahan ini tetap dilaksanakan,yah aku menikah dengan renjun. " yiyang terkejut mendengar ulasan zura tapi dia kembali menenangkan diri.
" Renjun pernah mengatakan kalau dia akan dijodohkan dengan anak teman ayahnya tapi dia tak mau mengubrisnya dan malah memilih akan menikah dengan ku nantinya. " Ujar yiyang ,zura sedikit risih dengan ucapan yiyang seperti mencela dirinya kalau renjun itu terpaksa menerima perjodohannya.
" Apa seperti itu? Tapi kalau tidak salah renjun memiliki seorang pacar selama kau pergi. " zura mulai memanas manasi yiyang dia merasa kesal dengan tingkah yiyang saat ini.
"Oh saeron itu ya? Dia hanya gadis yg suka melukai perasaan orang lain renjun tak suka padanya tapi dia begitu berharap pada renjun tapi syukurnya dia sudah pindah dari sini. " zura mengangguk-angguk membenarkan ucapan yiyang.
" Kau masih akan pergi kemarket?" tanya zura lalu bangkit dari posisinya,yiyang mengeleng lalu ikut bangkit " Sepertinya tidak aku ada urusan lain aku pergi dulu. " yiyang berjalan pergi meninggalkan zura setelah gadis itu sedikit menjauh zura mengela nafas dalam-dalam.
" Sungguh gadis tak tau diri!" monolognya lalu berjalan kembali ketokoh.
Ning-ning duduk didepan market dengan kantong kresek penuh,gadis itu tersenyum " Kau kemana saja?" cerca zura,ia sudah emosi pada ning-ning yang pergi tanpa kembali lagi.
" Maafkan aku,tadi ibu ku menelfon menyuruhku untuk kembali." jawabnya,zura lalu mengambil kantong kresek tersebut dari atas meja dan pergi menjauh meninggalkan ning-ning sediri,ia tak tau apa kah benar ning-ning pulang untuk menemui ibunya atau ada hal rahasia yang ia rencanakan sebab beberapa hari lalu ning-ning terlihat menyembunyikan sesuatu,tapi hal itu segera ia tepis ia tak ingin menilai ning-ning sebagai orang yg buruk, siapa tau saja ning-ning adalah gadis yg baik. Ia pun memperlambatkan langkah kakinya menunggu ning-ning yg tertatih-tatih mengejarnya.
" Aduh apa kau marah pada ku?" ning-ning mengatur nafasnya karena lelah berlari.
" Tidak,cepatlah berjalan hari mulai gelap besok kita akan bekeja keras mendekorasi jadi cepat kembali ke rumah mu!" zura memberi kantong kresek itu ketangan ning-ning,lagi pula rumah gadis itu tidak jauh lagi jadi zura memilih untuk segera kembali kerumahnya.
" Baiklah,besok pagi aku akan menjemput mu,cepat pulang! " zura mengangguk lalu berjalan pergi begitu pula ning-ning.
Angin malam sunguh dingin terasa,hampir beberapa kali ini dia selalu kembali kelewat petang,berbanding terbalik ketika ia tinggal dikorea dulu tak pernah keluar rumah,ada kesempatan keluar rumah pada saat waktu sekolah saja sebab zura jarang berkomunikasi dengan orang lain selalu saja mengurung diri dirumah.
Gadis bersurai coklat kehitaman ini bersenandung ria ditengah gelapnya malam untuk menghilangkan rasa takut sepanjang perjalanannya,tak jauh dari tempat zura berada jisung dan chenle bengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi hingga tak melihat zura didepan.
Zura yg berada tepat didepan genangan air terkena cipratan dari genangan itu hingga bajunya kotor sontak saja zura memaki dua namja itu chenle yg mengenali suara zura langsung memberhentikan sepedanya begitu pula jisung
" Ada apa?" tanya jisung heran tapi chenle langsung berbalik arah .
"Pakaian ku kotor,HEI KALIAN BERHENTI! Akan ku beri pelajaran kalian. " teriak zura sembari membersihkan cipratan kotor dibajunya,chenle berhenti tepat didepan zura bersama jisung dibelakangnya,zura hendak mencaci maki kembali tapi mengingat kalau itu adik sepupu renjun dia mengurungkan niatnya.
" Kau,kenapa selalu saja pulang selarut ini? " oceh chenle,zura menatap tak percaya kalau adik sepupunya berani memarahinya.
" yak! Seharusnya aku yg marah apa kau tak punya mata bisa-bisanya kau menyiprati genagan ini." balas zura lagi
" Sudah-sudah kalian ini bersaudara kenapa berkelahi,baiklah aku dan chenle meminta maaf sebab tak melihat kau disini jadi sebagai ganti ruginya chenle akan mengantarkan kau pulang dan mencuci baju mu. " lerai jisung dan langsung mengayuh sepeda .
Chenle membulatkan matanya,jisung bersikap tidak adil kenapa hanya dirinya saja yg bertanggung jawab.
" HEI! JISUNG KEMARI KAU!" chenle meneriaki jisung tapi jarak mereka terlalu jauh jadi sulit didengar.
" Cepat antarkan aku pulang,ini sudah malam lebih baik kau menginap saja dirumah. " chenle mengangguk dan akan menggayuh sepedanya tapi entah ini musibah tapi dirinya semakin dipersulit ban sepedanya tiba-tiba saja bocor.
"Kenapa hari ini aku sial! " celetuknya kesal sembari menendang- nendang ban sepedannya zura hanya bisa pasrah dan berjalan pulang duluan,dari pada menunggu chenle entah kapan akan selesai menyesali nasipnya.
[Bersambung]
Banyak-banyak Terima kasih
Semoga malam kalian terhibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Love |HRenjun ✔
أدب المراهقينsemua terjadi karena perjodohan itu perjodohan hantu,hubungan antara manusia dan roh. bagaimana jika itu terjadi pada gadis pindahan dari korea chane zura? Kenapa mereka berjodoh? Apakah ada suatu hal yg pernah terjadi? ya,itu semua pertanyaan yg...