19

2.4K 329 3
                                    


Winwin tak henti-henti mondar- mandir menunggu didepan UGD sendirian.Orang tuanya tak ada ditempat,mereka baru saja berangkat ke Korea tadi pagi. Dia sudah berusaha untuk menelepon Siyen tapi tak kunjung di anggkat.

Dia menghubunggi kontak chenle berharap kalau sepupunya ada dirumah dan bisa datang kesini.

"Halo,apa kau ada dirumah?"

'ya,ada apa kak?'

" Segera pergi kerumah sakit Guancang ." titahnya pada chenle orang yg disebrang tampak bingung.

'kenapa aku harus kesana?' winwin langsung saja memanas.

"CEPATLAH KEMARI!!" winwin mematikan sambungan telepon.

Karena lelah winwin duduk dikursi tunggu menanti hingga dokter keluar dari dalam ruang.

Setibanya dirumah sakit Chenle langsung saja berlari setelah melihat winwin" Kak,ada apa siapa yg sakit?" tanya chenle dengan nafas terengah- engah.

"Zura,dia kecelakaan aku menemukannya tergeletak dijalan depan halte bus tadi aku yakin ini tabrak lari " jelas winwin.

Chenle mengerti betul betapa kahwatirnya winwin saat ini tentu saja dia tidak mau kehilangan adik untuk kedua kalinya "Tenang lah Tuhan pasti menyelamatkan Zura. " chenle mengelus pundak kakak sepupunya itu.

Pintu UGD terbuka,winwin dan chenle segera menghampiri dokter.

"Bagaimana keadaan zura dok?" tanya winwin dengan nada kahwatir.

Dokter tersebut telihat pasrah lalu menghembuskan nafas berat "Maaf kami sudah berusaha tetapi nyawa Nona Zura tak tertolong,segera hubungi keluarga tuan. Saya permisi." dokter itu pergi .

Winwin mematung ditempat tak menyangka kalau kejadian ini terulang kembali,chenle menarik pelan tubuh winwin untuk duduk.

"Tenangkan diri mu,mungkin ini takdir Tuhan apa yang bisa kita perbuat selain mengikhlaskan nya. " chenle memeluk winwin,pria itu minitiskan air mata tak ada yg melarang untuk menangis jika itu harus maka menagislah.Pintu UGD terbuka,winwin dan chenle menoleh dan terkejut.

"Kak winwin kau menangis?" zura berjalan santai kearah winwin dan chenle seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Zura? "mereka memandang satu sama lain"Ada apa?" tanya zura lalu berjalan mendekat.

"Kau masih hidup?" pertanyaan chenle membuat zura tertawa "Tentu aku masih hidup,aku hanya mengerjai kalian saja. " winwin menatap tajam zura "Kau ini aku begitu kahwatir pada mu kenapa kau tega sekali kau kira ini lucu? " zura menatap winwin dengan tatapan mengejek "Kak winwin menagis lucu sekali. " katanya geram sambil tertawa Chenle bahkan tidak mengerti kenapa Zura masih bisa terlihat sangat bahagia setelah membuat mereka hampir jantungan.

Sepulangnya zura dari rumah sakit,ia langsung masuk kekamar untuk beristirahat.
Ia membasuh wajah lalu menganti baju,hari yg melelahkan baginya kenapa dirinya masih saja dikejar rasa penasaran besar dengan kematian renjun.

Matanya tak kunjung terpejam,jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam ia menatap langit-langit kamar membayangkan wajah renjun kirannya dengan hal itu dia bisa tertidur tiba-tiba saja.

"Memikirkan ku?" renjun muncul disamping tempat tidur dengan tersenyum jahil.

Zura langsung saja bangun dari posisinya "Kau lagi,kenapa selalu muncul tiba-tiba? "dumelnya,renjun tertawa " Jujur saja kau lucu sekali jika mengomel seperti itu. " Zura melempar bantalnya kearah renjun tapi renjun menghilang .

Zura berkacak pinggang meneliti keberadaan renjun "kemana dia?"
Pintu kamar terbuka dan ternyata itu winwin.

"Kenapa kau belum tidur?" tanya winwin, zura menggaruk belakang kepalannya yg tak gatal " Aku belum bisa tidur kak. " Jawabnya lalu segera merapikan tempat tidur yg berantakan winwin mengangguk.

Ghost Love |HRenjun ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang