Chapter 3

1K 161 4
                                    

H.O.U.N.D

Cast : Kim Namjoon a.k.a RM; Kim Seokjin a.k.a Jin; and many others

Rate : T

Length : Parts

H.O.U.N.D

Seumur hidupnya Seokjin selalu menghargai privasi orang lain, karena dirinya sendiri sangat tak nyaman jika privasinya diganggu. Ia tak suka, dan tak ingin repot, mencari tahu latar belakang seseorang. Karena baginya, yang terpenting adalah bagaimana seseorang itu saat ini, tanpa peduli masa lalu kelamnya.

Seokjin mengingat-ingat itu semua seolah menjadikannya sebagai prinsip hidupnya. Ia tak peduli masa kelam seseorang, karena dirinya sendiripun memiliki banyak cerita kelam. Bahkan keluarganya, bagaimana kelamnya kehidupan mereka, Seokjin paham.

Sekali lagi, yang terpenting adalah bagaimana seseorang itu menjalani hidupnya saat ini, tak peduli bagaimana masa lalunya.

Titik.

.

.

.

Dibantu Hoseok dan Yoora, Seokjin memindahkan tubuh pria itu dari kliniknya ke dalam kamar tamu di sebelah kamarnya. Tujuannya hanya agar Ia bisa lebih nyaman beristirahat, juga tak mungkin juga jika Seokjin membiarkan warga yang datang ke kliniknya melihat pria asing sedang terbaring dengan tubuh penuh perban.

Sedangkan Yoongi hanya berada di rumah Seokjin selama satu jam lalu pergi lagi, dengan gerutuan saat berjalan ke mobilnya.

"Kau benar-benar akan merawatnya?"

Seokjin melirik Hoseok, tanpa menjawab Ia melanjutkan memakan sarapannya.

"Yoongi sepertinya tak suka jika kau merawatnya," gumam Hoseok sekali lagi.

Ini sudah cukup siang, dan tak biasanya Hoseok masih berada di rumahnya setelah lewat jam sarapan. "Kau tak bekerja?"

Hoseok akhirnya menatap Seokjin, mungkin Ia sedikit terkejut karena Seokjin tiba-tiba bertanya dengan nada risih. "Aku sedang malas,"

"Enaknya," Seokjin menghela nafas, "Aku iri dengan pekerjaanmu yang santai itu." Ia berjalan mencuci piringnya, menggerutu tentang enaknya pekerjaan Hoseok yang sangat santai namun uangnya tak pernah abis sedangkan Seokjin yang seorang dokter saja masih terus disokong Mamanya dalam segi finansial–bahkan rumah ini dan juga penunjang kehidupannya di desa dibiayai Mamanya!

"Sebenarnya apa sih pekerjaanmu itu?"

Ditembak pertanyaan mendadak seperti itu, Hoseok terlihat terkejut. "Eh?"

Seokjin berbalik, menyandarkan punggungnya di westafel dengan tangan terlipat di depan dada. "Sebenarnya pekerjaanmu apa, sih?"

Hoseok hanya tersenyum tipis, "kau tahu, main saham di sana sini, aku dapat semuanya."

Seokjin tak yakin dengan jawaban bimbang Hoseok, namun buru-buru Ia berbalik menyelesaikan cucian piringnya. Ia hanya ingin tahu, namun juga tak terlalu ingin tahu tentang Hoseok. "Kau bisa berbohong padaku, sih, aku akan selalu mempercayai ucapan orang sekalipun itu berbohong." Gumam Seokjin tanpa menoleh pada Hoseok yang ada di belakangnya.

"Eh?"

Seokjin menata piringnya lalu tersenyum simpul melirik Hoseok. "Aku tak seberapa peduli dengan privasi orang, kau aman bersamaku karena aku tak akan mengganggumu."

Seokjin berjalan berlalu, berjalan menuju kliniknya.

"Bahkan pada lelaki itu? Kau tak ingin tahu tentang lelaki misterius itu?"

HOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang