Chapter 6

952 137 2
                                    

H.O.U.N.D

Cast : Kim Namjoon a.k.a RM; Kim Seokjin a.k.a Jin; and many others

Rate : T

Length : Parts

H.O.U.N.D

RM, Yoongi, Jimin, dan Seokjin.

Keempatnya duduk dalam diam di ruang tamu Seokjin sejak jam makan siang. Keempatnya sama-sama tak ada yang nafsu untuk makan. Tidak ada kalimat penjelasan lebih jauh yang diucapkan Yoongi sejak tadi, begitu juga lelaki bernama RM yang hanya duduk menatap Seokjin tanpa suara.

"Kalian mau diam terus seperti ini?"

Jimin melirik Seokjin. Lelaki itu bangun dari tidurnya tak lama setelah mereka bertiga duduk bersama terlebih dahulu, dan anehnya langsung berlari dan duduk di samping Yoongi dengan raut khawatir. Yang dikatakan Jimin setelah Ia bertemu Yoongi saat itu lebih aneh, "Kau tak apa, sayang?"

Cukup aneh diucapkan oleh orang baru bangun tidur.

"Kau bisa bertanya pada sepupumu, Seokjin." suara lelaki itu terdengar pelan.

Seokjin melirik Yoongi, lalu Jimin. Wajah lelaki berasal dari Busan itu masih menunjukkan raut khawatir, juga ketakutan. Ia menggeleng kecil pada Seokjin.

Seokjin memilih tidak melanjutkan. "Kalian berencana pulang atau menginap?"

Jimin masih tak berani berbicara, hanya menatap wajah kekasihnya dari samping dalam diam. Sedangkan Yoongi, wajahnya terlalu kaku dan tegang. Sangat ketara jika lelaki itu tidak dalam kondisi baik.

"Ajak Yoongi pulang, Jim, ajak dia mampir makan siang juga."

Dan Seokjin berani bersumpah, selama hidupnya tidak pernah melihat wajah Yoongi setegang ini sebelumnya. Apalagi matanya yang memerah saat Ia berpamitan pada Seokjin sebelum masuk ke dalam mobil.

.

.

.

Malam harinya tak kalah heboh.

Hoseok, yang saat sarapan tidak datang dan makan bersama Seokjin, berbondong meminta makan malam pada Seokjin satu jam sebelum jam makan malam. Bahkan ketika Seokjin masih malas berjalan ke dapur setelah ketegangan yang ditunjukkan sepupunya.

"Sepupumu sudah pulang?"

Seokjin tanpa sadar melirik kamar tamunya, di mana RM mengurung diri sejak Yoongi pulang. "Ya, siang tadi. Ada hal yang harus diselesaikannya di Seoul."

Hoseok kembali tidak pedulu, kembali membiarkan sesuatu terjadi. Ia mengubah topik. "Kau tidak masak?"

Seokjin ingin memukul tetangganya! "Seenaknya kau menyuruhku memasak dan memberimu makanan!"

Tawa Hoseok terdengar renyah dan cerah, matahari di desa ini sudah kembali. Dan Seokjin diam-diam bersyukur karena matahari cerah yang sebelumnya selalu menemaninya itu kembali lagi.

"Lelaki itu, dimana?"

Dalam hati Seokjin kesal. Kenapa seolah semua orang ingin tahu tentang lelaki itu sih?

"Dia bersikap baik denganmu?"

Seokjin mengangguk, merasa bersyukur karena Hoseok bertanya keadaannya alih-alih menyuruh Seokjin mengusir lelaki itu seperti biasanya. "Hoseok, aku tahu kau pasti merasa takut jika lelaki itu bukan orang baik, atau jika aku dalam bahaya karena membiarkan orang asing tinggal bersamaku di dalam rumahku,"

Hoseok terdiam.

"Tapi memutuskan untuk mengusir lelaki itu tanpa alasan yang jelas adalah keputusan yang paling salah menurutku. Setidaknya biarkan dia sembuh,"

HOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang