Chapter 5

1.1K 143 2
                                    

H.O.U.N.D

Cast : Kim Namjoon a.k.a RM; Kim Seokjin a.k.a Jin; and many others

Rate : T

Length : Parts

H.O.U.N.D

Seokjin sudah terbiasa hidup dengan cara mengerikan. Ia pernah hidup dikelilingi kabar kematian yang bisa Ia dengar setiap hari, anak buah Papanya yang meninggal karena tugas. Ya, tugas. Entah tugas semengerikan apa hingga seseorang seolah sangat mudah kehilangan nyawanya dalam bertugas.

Tapi mengingat ekspresi Yoongi dan bagaimana pria pucat itu berjengit terkejut, ditambah bagaimana lelaki asing itu berbicara ngawur dan melarangnya pergi ke Seoul, ditambah ucapannya yang sepertinya Ia mengetahui Seokjin dengan baik. Semuanya mengarah pada satu kesimpulan; hidup yang dicari Seokjin dengan pergi menyendiri ke desa terpencil ini tidak lagi tenang.

Hidupnya akan kembali diatur dan terpantau 24 jam.

Yang sebenarnya tanpa Seokjin sadari sejak tujuh tahun yang lalu, bahwa hidupnya sudah terpantau terus selama 24 jam penuh. Hanya saja lelaki itu tak memperhatikan segalanya dengan baik, membuatnya mengabaikan beberapa fakta penting dalam hidupnya.

Sayangnya..

.

.

.

Seokjin selalu benci pada urusan yang belum selesai. Terutama yang menyangkut hidupnya, karena selama ini Ia hidup dalam untaian tali yang rumit akibat koneksi Papanya. Sejujurnya Seokjin sudah terbiasa hidup dalam kalimat menggantung, kalimat yang belum selesai diucapkan namun terpotong karena beberapa urusan dan penyebab. Kebanyakan kalimat menggantung itu disebabkan karena menghilangnya orang yang memiliki kepentingan, si pemilik kalimat.

Dan ketika dewasa, dari kakaknya Seokjin mengetahui jika kebanyakan pemilik kalimat menggantung itu mati terbunuh karena mereka hanyalah anak buah atau orang suruhan–begitu orang di sekitarnya menyebut mereka.

Sayangnya keluarganya tak ingat, bahwa orang-orang yang menghilang itu juga memiliki kehidupan.

Yoongi tidak muncul beberapa hari, tidak juga menelpon.

Maka Seokjin khawatir bukan main.

Bagaimana jika sepupunya bernasib sama seperti beberapa orang yang pernah membocorkan rahasia atau informasi kepada Seokjin, sekalipun satu sisi dalam diri Seokjin yakin jika tak mungkin Papanya–atau siapapun–akan membunuh atau menghilangkan Yoongi semudah itu.

"Lelaki itu sudah bisa berjalan?"

Seokjin melirik Hoseok dari tempatnya, lalu mengaduk kaldu tulang sapinya. "Semalam aku membantunya berjalan, pasti Ia sangat bosan di dalam kamar sepanjang hari selama seminggu penuh."

"Kau melakukannya?"

Alis Seokjin terangkat satu, kepalanya menoleh dan menatap Hoseok aneh dari balik bahunya. "Ada yang salah?"

"Tidak."

Tanpa menunjukkan pada Hoseok, Seokjin memutar bola matanya, merasa jengah pada beberapa hal. "Ada, Jung."

"Apanya?" Hoseok berkedip beberapa kali lalu berdeham kecil. "Itu wajar kau lakukan, Jin, dia pasienmu. Benar, kan?"

Seokjin mengangguk cepat. "Ya. Tapi masih ada yang salah."

"Yang mana?"

Seokjin berbalik cepat, melipat tangannya di depan dada dengan gerakan cepat, menatap penuh pada Hoseok. "Kau."

HOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang