adakah yang bisa jaehwan lakukan?
dia hanyalah gadis pengagum rahasia dari hwang minhyun.
Hwang Minhyun, pria sempurna. sementara ia? hanya gadis biasa yang tinggal di sekitar rumah besar milik minhyun.
Mencintai hwang minhyun adalah hal terbodoh yang tak pernah ia sesali. Walaupun ia tahu ia tak akan pernah bersanding dengan minhyun.
"Jaehwan~ah.. aku pesan 2 mangkuk mandu ya" kata ahjumma yang duduk di meja kedai milik jaehwan
"Baik omoni.. " sembari memulai membuat mandu dagangannya
"Kau tahu minhyun? katanya ia akan menikah dengan wanita cantik asal seoul. sepertinya orang busan seperti kita, tidak pantas menyandingkan diri sebagai tamu di pestanya nanti" kata jung ahjumma.
"Aku sadar ko, mereka berbeda kelas dengan kita. iya kan?" jawab ahn ahjumma
"Para omoni kesayangan ku , ini 2 mangkuk mandu yang lezat sudah siap" jaehwan datang dengan pesanannya
"terimakasih nak, jae?" jung ahjumma memanggil jaehwan yang ingin berbalik ke dapur
"iya omoni?" tanya jaehwan mendekati meja pelanggannya
"apakah ibumu akan hadir di pesta pernikahan keluarga hwang?" tanya ahn ahjumma
"sepertinya iya, omoni. waeyo?"
"apakah kau juga diundang?" tanya mereka berdua
"hahaha omoni kalian kompak sekali .. hanya ibuku saja yang di undang, aku dan keluarga tidak diundang" kata jaehwan tertawa lucu
"untung kau anak teman ku, kalau tidak aku pasti sudah menggigit pipi bulat mu." jung ahjumma menggerutu
"Untung saja ya.." ahn ahjumma mengelus sayang kepala anak temannya.
"kau cantik jaehwan~ah.. berbahagialah.."
mereka bertiga akhirnya melanjutkan kegiatan masing-masing. jaehwan yang kembali kedapur dan du a omoni tadi makan dengan lahap dan meninggalkan kedai setelah makan.
kedai sudah tutup, jaehwan duduk di kursi kayu panjang didepan kedainya yang sekaligus menjadi rumah keluarga kim. ia menunggu ibunya pulang sambil meminum soft drink dan menatap langit. Rumah jaehwan dan rumah tempat ibunya bekerja hanya beda 3 rumah saja.
Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga keluarga Hwang, dan Ayahnya bekerja sebagai manajer agen kurir antar barang di busan.
ayah dan ibunya belum pulang, ia hanya berdua dengan adik laki-laki nya guanlin. Guanlin sudah tidur.
"Apakah kau bahagia minhyunie oppa?"
"sepertinya aku memang harus melupakanmu." menatap langit
"Annyeong oppa.. berbahagialah" gumam jaehwan kecil
"YA!! ANAK NAKAL ! SIAPA YANG MENYURUHMU MENUNGGU KAMI PULANG?!" kata laki laki yang berjalan kearah rumahnya bersama wanita paruh baya yang tersenyum.
"Appa.. kau lama sekali.." jaehwan berdiri dan mengerucutkan bibirnya lucu dan mendapat jitakan sayang dari ayahnya.
"jae.. kenapa di luar? tidak memakai jaket pula?" kata ibunya yang duduk di sisi kanannya
"kau seperti tidak tahu anak mu saja mijoo ssi" ujar ayah kim yang memeluk anaknya dengan nada meledek
"wae? aku suka dingin eomma" melirik dan wink ke ibunya.
"aku tak terpengaruh dengan wink mu itu nona" diusapnya sayang kepala jaehwan sembari berjalan masuk.
"Ya!! bawa anak mu masuk jooyoung ssi" teriak ibunya kepada dua tersayangnya dari dalam rumah.