Terlihat seorang lelaki dan perempuan tengah menaiki kuda coklat melewati ratusan pohon besar yang berada di hutan Foster. Hutan itu merupakan satu-satu nya jalan agar dapat sampai di Halibab Kosha.
“PANGERAN, BISAKAN PELANAN DIKIT MEMACU KUDANYA. GUE SANGAT KETAKUTAN” Teriak catta sambil menutup matanya dan memeluk pangeran Ray erat-erat. Ia benar-benar lelah dan sangat ketakutan. Perjalanan menuju Halibab Kosha sudah dua jam lebih namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan sekolah itu. Yang ada mereka malah semakin memasuki tengah hutan yang sangat sunyi dan mengerikan, sama sekali tak ada tanda kehidupan. Hutan itu sangat lebat dan gelap.
“APA KAU YAKIN KITA MELEWATI JALAN YANG BENAR?” Teriak catta dan lagi-lagi tak mendapat respon dari sang pangeran. Entah karena Pangeran Ray memacu kudanya kelewat kencang atau karena dia pura-pura budek yang jelas sekeras apa pun catta berteriak dan sesering apapun catta berkata sampai mulutnya berbusa, pangeran Ray tidak pernah menjawab pertanyaan Catta. Ia tetap sibuk memacu kudanya.
Plak Bluggg… Tiba-tiba catta merasa sesuatu yang keras menampar tubuhnya sehingga ia terjatuh dan menabrak pohon besar. Catta merasa sangat kesakitan dan mual dibagian perutnya. Cairan kental berwarna merah pun keluar dari mulutnya.
“Pangeran,,, tolong ak…” Ingin rasanya Catta berteriak namun yang keluar hanyalah suara parau dari mulutnya. Catta benar-benar lemas dan kehabisan tenaga. Kesakitan luar biasa menyebabkan dia hanya dapat bersikap pasrah atas kelalakuan akar-akar besar yang kini tengah melilit tubuhnya. Sementara Pangeran yang tidak menyadari bahwa Catta kini tak menaiki kuda yang sama dengannya malah terus memacu kudanya kencang dan meninggalkan Catta sendiri.
Meskipun penglihatan Catta mulai kabur tapi ia dapat melihat jelas satu pasang mata, ahh bukan tapi dua pasang mata, ralat yang benar tiga pasang mata… Arghh puluhan pasang mata kini tengah menatapnya tajam. Puluhan harimau mulai berjalan mendekati Catta dan siap menerkamnya.
“Tuhan,, apa iya aku harus mati sekarang? Aku mohon lindungi aku.. Aku benar-benar belum siap mati.. Aku takuttt…” Catta hanya dapat bergumam tak jelas sambil menutup matanya ketakutan.
“WWWWAAAUUUWWW” Terdengar jelas suara harimau menggaum dan siap memangsa Catta.
Sreettttt………
Plakkkk……..
Blugggg…….
Wwaauuuwww…
Blugg…
Terdengar berbagai macam bunyi tak jelas dan mengerikan. Sayatan pedang dan suara benturan pun beberapa kali terdengar. Namun tak ada yang Catta rasakan. Ia pun membuka matanya pelan dan sesosok lelaki berbaju putih kini mulai bertarung dengan puluhan harimau itu.
“Wow,, sangat keren” Gumam Catta. Argghhh apa yang Catta pikirkan, dia kan orang yang sangat sombong dan menyebalkan. Siapa lagi kalau bukan pangeran Ray “Bagaimana dia ada disini?” Tanya catta pada dirinya sendiri.
Ingin sekali Catta membantu pangeran itu membasmi harimau-harimau yang setiap detiknya bertambah banyak. Namun apa daya, akar-akar ini terlalu kuat melilit tubuhnya. Mustahil pangeran Ray dapat membunuh harimau-harimau itu sendirian.
Setelah mendapat beberapa sayatan dari kuku-kuku harimau yang tajam, pangeran Ray pun berlari mendekati dan menaiki kudanya lalu memacunya kencang mendekati Catta. Dengan lihay, Pangeran memotong akar-akar yang melilit tubuh catta sehingga wanita itu pun terjatuh tepat di punggung kuda yang dinaiki pangeran Ray.
“HEYYYYAAA” Teriak pangeran Ray sambil mencambuk kudanya dan Catta pun cepat-cepat memeluk pinggang pangeran sebelum akhirnya kuda yang ditumpanginya berlari kencang. Sementara di belakang mereka masih ada banyak harimau yang berlari dan mengejar mereka. Jarak mereka dengan puluhan harimau pun semakin dekat. Pangeran Ray terus mencambuk kudanya agar berlari lebih kencang lagi dan DUUUG… Catta dan Pangeran Ray merasa tedorong dan melayang kedepan sampai akhirnya mereka tersungkur ditempat yang berbeda.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TBC
Maaf, tiap partnya dikit.. habis authornya kurang semangat.. please, RCL agar aku kembali semangat. Hheheheh :D

KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie's Brain
Mystery / ThrillerCatta pun memaksakan badannya untuk bergerak mengikuti kehendaknya. Ia turun dari bangsal kecil itu dan berjalan mendekati cermin besar di ruangan tersebut. Ia menatap wajahnya lekat-lekat kemudian mengerutkan wajahnya yang pucat. Tangan kanannya ki...