"day eleven and twelve"

905 69 8
                                    

day eleven and twelve: rimming and fingering

.

.

seongwoo memukul berkali-kali pundak kekasihnya yang tengah menggantung paha kurusnya. protes hingga teriakannya tidak digubris sama sekali oleh minhyun. bahkan minhyun terlihat tidak terganggu dengan suara cempreng campur serak seongwoo. perhatiannya penuh pada bagian tubuh seongwoo yang paling ehem itu.

"hyun! ihh! jangan diliatin terus!" ujar seongwoo dengan sangat kesal. otot lengannya mulai kram karena terus-terusan menggapai dan memukul-mukul pundak minhyun. akhirnya sadar dari lamunannya, minhyun menatap seongwoo. seongwoo merinding melihat kondisi minhyun yang liar itu. rahangnya mengeras, tatapannya tidak selembut seperti biasanya, surai cokelat tua yang tidak keruan, napas terengah, gilap di kulit yang basah karena keringat, dan dan dan...

kalian bayangkan sendiri. karena author tau kalau bayangan kalian pasti lebih liar daripada tulisan.

sudah berkali-kali seongwoo disodorkan dengan pemandangan ini tetapi ia masih saja belum terbiasa kalau minhyun yang seperti ini. minhyun yang gentleman sehari-harinya, berubah 180 derajat menjadi nakal dan manja plusplus kalau sudah berurusan dengan kegiatan di malam hari dengan seongwoo. untung seongwoo sayang.

"sorry woo." itu yang diucapkan minhyun sebelum mengangkat tubuh bagian bawah seongwoo ke dada minhyun. sehingga posisinya sekarang adalah bokong seongwoo menghadap wajah minhyun. seongwoo kaget sekaligus malu dengan posisi aneh itu.

"mi-minhyun mau ngapain!?" seongwoo kelabakan melihat minhyun yang sedang melihat organ paling privatnya dengan sungguh-sungguh, seolah sebuah buku pelajaran kesukaannya. firasat seongwoo sangat tidak enak saat ini. seongwoo melotot ketika merasakan sentuhan ringan di lingkaran pintu masuk lubang rektumnya.

"heh! mau ngapain hyun? ah!" seongwoo memekik secara refleks merasakan tekanan jari minhyun di sana. minhyun menyeringai dan seongwoo nggak suka sama sekali yang ada di dalam pikiran kekasihnya saat ini. minhyun terkekeh lalu kembali mengelus area lingkaran lubang seongwoo dengan sensual.

"enak, woo? hm?" goda minhyun melihat area seongwoo yang berkedut meminta lebih itu. seongwoo menjawabnya dengan desahannya. seringaian minhyun terlihat mengerikan di mata seongwoo. ia menahan kepala minhyun yang mendekati rektumnya.

"sumpah hyun, jawab gue! lo mau ngapain sama ini gue!" teriak seongwoo tidak sabar sambil menjambak rambut minhyun kesal. ia jengkel karena minhyun tidak menjawab pertanyaannya. minhyun melepas jambakan maut seongwoo sebelum akhirnya menjawab.

"sudah diem." seongwoo nggak berani bantah mendengar minhyun dengan nada ketusnya. tanpa aba-aba minhyun mengecup ringan daerah sensitif seongwoo kemudian menjilatnya dengan sensual. seongwoo tidak diam saja, ia meremas-remas rambut kekasihnya sebari mendesah tak keruan.

"hyun...stop..stop..!" permintaan seongwoo tidak digubris oleh minhyun. malah memasukan jarinya kedalam rektumnya, dan menggeseknya dengan cepat. desahan seongwoo mengeras setiap jari minhyun bergerak.

"..stop hyun...masukinn ahh...aja.." rengek seongwoo tidak nyaman karena ia tidak mau klimaks karena dari ini saja. minhyun menggeleng. tidak langsung merespon permintaan seongwoo. ia menunggu hingga seongwoo akhirnya klimaks. kemudian minhyun mengecup kening seongwoo yang bercucuran keringat itu dan menyeringai. seongwoo tidak suka sama sekali wajah minhyun yang kelewat berseri-seri itu.


"sekali lagi...please?"

_________________

lol. author mabok nulis chapter ini. takut terlalu vulgar jadinya gini deh.

(padahal mah nggak bisa nulis nsfw wkwkwk)

tbc.

.

up next : "day thirteen : morning, lazy"

(edan maksudnya apa coba morning lazy...emang bisa tuh.. v: )

《discontinued》die Stabilisierung;;  onghwang+-30 days otp nsfwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang