✍ Do Kyungsoo ;

6.1K 604 15
                                    

K y u n g s o o

Yeoja mungil itu mendengus sebal tatkala seorang pelanggan menepuk pantat nya dengan sengaja bahkan meremasnya. Ini pelecehan ketiga dalam satu minggu ini yang di terima Kyungsoo.

Sudah sering dia beradu mulut dengan beberapa pelanggan yang dengan sengaja menyentuh bagian tubuh molek nya. Dan sangat sering juga protes nya di abaikan bahkan para pelanggan hidung belang itu menawarkan uang yang lumayan banyak pada Kyungsoo untuk satu malam.

Tapi, dengan keras Kyungsoo menolak. Sampai kapanpun Kyungsoo tidak akan pernah menjual tubuhnya hanya untuk uang. Dia bukan yeoja miskin yang lemah yang akan melakukan apapun untuk uang. Dia hanya yeoja yang bekerja untuk mengisi waktu luang saja, seperti saat ini ia bekerja part time di Lotto club terkenal seantero Seoul.

"Kau, mau pulang sekarang ?" Ujar namja tampan pemilik club tempat dimana Kyungsoo bekerja.

"Ya, jam kerja ku sudah selesai, lagi pula Seulgi juga sudah datang." Jawab nya seraya menunjuk yeoja cantik yang sudah bertengger manis di meja bartender menggantikan nya.

"Baiklah, hati-hati di jalan soo-ya." Namja itu mengusak rambut Kyungsoo sebentar.

"Ne, Annyeong Kris oppa." Pamit Kyungsoo seraya berjalan keluar club.

.

.

Hampir 15 menit perjalanan, akhirnya bus yang Kyungsoo tumpangi berhenti tepat di halte dekat komplek rumah nya.

Kyungsoo turun dengan perlahan dari bus lalu mulai melangkah di jalanan komplek yang sepi pada saat malam hari, agak merinding memang tapi yah harus bagaimana lagi. Tenang, jalan komplek aman tidak akan ada pemuda berandalan atau preman-preman tidak jelas.

Langkah kaki mungil Kyungsoo begitu ringan dengan sesekali bibir hati itu melantunkan lirik-lirik lagu yang sedang ia dengar dari ponselnya melalui earphone yang terpasang di kedua telinganya.

Tak beberapa lama, Kyungsoo pun sampai di depan gerbang besar nan tinggi yang hampir menutupi rumah berwarna putih nan megah itu. Ya, bisa dilihat jika Kyungsoo bukan kalangan bawah.

"Selamat datang nona muda."

Ujar seorang satpam membukakan sedikit gerbang besar itu memberi aksen untuk Kyungsoo masuk kedalam rumah atau bisa di bilang mansions karena terlalu megah dan besar jika di bilang rumah.

"Ya, terimakasih pak Jung."

Ucap Kyungsoo tersenyum sekilas lalu masuk melewati gerbang, langkahnya terhenti sebentar saat mata owl nya melihat mobil Audi hitam terparkir manis di halaman mansions nya.

"Ck! Lelaki mana lagi sekarang ? "

Decak Kyungsoo memutar bola matanya malas lalu kembali melangkah menuju pintu utama dengan raut wajah datar andalan nya.

Ceklek

Baru saja Kyungsoo melangkah masuk ke dalam mansions, namun pergerakannya harus kembali terhenti saat telinga nya mendengar suara laknat yang seharusnya tidak ia dengar.

'Uhh...Ahh...Ya... Fasterhhh.....Akhh'

'Ahhhh.... Kau nikmatthh sayanghh...'

Dan suara laknat itu berasal dari kamar utama yang terletak tak jauh dari tempat Kyungsoo berdiri.

"SIALAN...!"

Geram Kyungsoo lalu berlari menaiki tangga kelantai dua lalu masuk kedalam kamar nya dan menutup pintu dengan keras.

BRAK

Tubuh Kyungsoo merosot dan terduduk di balik pintu dengan kedua lutut di tekuk serta kepala yang ia telusupkan di kedua lengan yang ia lipat di atas lutut nya.

"Hiksss...."

Air mata pun meluncur dengan tidak sopannya di susul dengan lelehan air mata lainnya.

"Appa.... Hikss.... Maaf kan eomma.... Hikss......"

Lirih Kyungsoo di sela tangisan nya, dia begitu kecewa sangat kecewa dan begitu sedih kenapa semua harus terjadi ? dan kenapa keluarga harmonis nya harus hancur seperti ini ?

Sementara itu di lantai satu terlihat seorang yeoja paruh baya yang masih tetap cantik itu sedang bermanja ria dengan namja tampan yang terlihat masih muda, duduk berdua di sofa ruang tengah setelah menyelesaikan aktifitas panas mereka tadi.

"Kau begitu liar Ryeowook noona." Bisik si namja pada si yeoja seraya mengelus pipi si yeoja.

"Kau juga begitu panas Mark." Ucap Ryeowook seraya mengecup pipi namja muda bernama Mark itu.

"Anak mu belum pulang ?" Tanya Mark.

"Molla, dia tidak pulang pun aku tidak peduli." Jawab Ryeowook

"Baiklah, kalau begitu aku pulang ne." Pamit Mark lalu mengecup bibir Ryeowook sekilas.

"Ya, hati-hati." Ucap Ryeowook melambai pada Mark yang sudah melangkah keluar mansions dengan smirk terpatri di wajah nya.


C o n t i n u e



Gimana sama part 1 nya ? Ada yang bisa nebak bagaimana kehidupan pinguin mungil kita😅?

Ada yang mau lanjut ke part 2 gak nih ? Kuyy Vote ⭐ and Coment 💬

[7] School 2018 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang