✍ Terbongkar ;

2.6K 498 64
                                    


Saat

Ini, Kyungsoo tengah duduk di dalam mobil dengan Chanyeol di sampingnya. Sementara di kursi depan ada Taemin yang sedang mengemudi beserta Jiwoo duduk di samping nya.

Mereka sedang dalam perjalanan menuju perusahaan keluarga DO. Baru dua hari appa nya meninggal bahkan tanah kuburan nya pun belum kering. Tapi, eomma tirinya, Ryeowook dengan terang-terangan mengibarkan bendera perang pada nya.

Bagaimana bisa hari ini akan diadakan rapat penyerahan jabatan pada eomma tirinya itu. Kyungsoo tentu saja sama sekali tidak setuju sebab eomma tirinya tidak ada hak sama sekali atas harta waris keluarga DO.

"Bagaimana, eonni ?" Tanya Kyungsoo pada Jiwoo yang masih meneliti tablet yang ada di pangkuan nya.

"30 menit lagi rapat di mulai, tamu direksi serta kolega luar negri sudah mulai berdatangan di perusahaan." Jawab Jiwoo melirik Kyungsoo.

Yeoja mungil itu menghela nafasnya, mata bulatnya sudah mulai berkaca-kaca. Ia begitu sedih, begitu licik eomma tirinya hingga ingin menguasai seluruh harta milik mendiang kedua orang tuanya.

Grep

Chanyeol menggenggam tangan kyungsoo di bawanya ke pangkuan namja itu. Lalu di usapnya lembut punggung tangan kyungsoo membuat yeoja itu menoleh menatap kearah Chanyeol yang tengah tersenyum menenangkan.

"Semua akan baik-baik saja, kita hadapi bersama ne."

Kyungsoo terharu dengan kalimat Chanyeol, dengan pelan ia mengangguk kan kepalanya seraya mengusap sudut matanya yang sempat meneteskan air mata.

"Key, sudah ada di perusahaan." Ucap Jiwoo melirik Kyungsoo. "Kau tenang saja, Taemin sudah dari kemarin menghubungi direksi dan kolega appa mu agar memihak pada kita." Lanjutnya.

"Apa mereka dapat di percaya ?" Tanya Kyungsoo agak ragu sebab eomma tirinya berpengaruh besar di perusahaan appanya.

"Tentu. Mereka orang yang setia pada appa mu kyungie, lagi pula appa Chanyeol ikut andil dalam rapat ini dan ia setuju memihak pada kita." Jawab Jiwoo melirik Chanyeol yang tengah di tatap intens oleh Kyungsoo.

"Apa ?" Chanyeol agak sedikit kurang nyaman dengan tatapan intens Kyungsoo saat ini. Beberapa kali ia berusaha mengalihkan pandangannya.

Kyungsoo tersenyum tipis lalu menangkup pipi kanan Chanyeol dan menghadapkan wajah namja itu kearah nya "Gomawo chanyeolie." Senyum Kyungsoo begitu manis membuat jantung Chanyeol berdegup kencang di buatnya.

.

.

Sementara di sebuah ruangan luas yang sudah terisi oleh beberapa pengusaha-pengusaha besar, Ryeowook dan Xiumin tersenyum senang dan berpikir jika ini adalah hari kemenangan mereka berdua.

"Aku yakin kita akan menang hari ini." Ujar Ryeowook tersenyum bangga.

"Tentu saja, hari ini memang di khusus kan untuk kita." Balas Xiumin bersmirk.

"Nyonya Do, semua sudah siap dan rapat akan segera di mulai." Ucap seorang namja berpakaian formal itu.

"Baiklah, mulai saja rapat nya Sungjae." Perintah Ryeowook seraya berjalan ke depan fodium dan duduk di kursi kebesarannya bersama Xiumin di sampingnya dan tak lupa Luhan yang ikut duduk di samping kiri eommanya.

[7] School 2018 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang