Setelah penjelasan Revan, Nera tak ambil pusin, karna apapun yang Re katakan menurutnya itu hanya alibi semata.
"sudah...?,apa masih ada yang mau kamu jelasin ke Aku,mas?,kalo gak aku mau istirahat. aku lelah,"
ucap Nera singkat.Namun Revan bukannya pergi, dia semakin memajukan tubuhnya dan seketika memeluk tubuh Nera.
"mas mohon,maafin mas,itu semua gak sengaja mas lakukan percaya sama mas"
Dengan sedih Revan memohon pada Nera. Dan Ne gak menggubris ucapan Re. dengan lemas Revan menatap punggung yang mulai menghilang terhalang puntu.Dikamar Ne menangis,batinnya begitu sangat perih,,,sejujurnya Ne sangat mencintai suaminya.tapi dilain sisi,rasa benci itu terus memuncah...
"ya Allah,,,ampuni dosa hambamu..yang dengan sengaja menyakiti hati suami dan dengan sengaja pula hamba telah membuat suami hamba menangus...ini diluar kendaliku ya Allah...bukan hamba berusaha melawan takdirmu, tapi hamba hanya seorang istri yang hatinya penuh luka,"
Nera terus memohon ampun didalam sujudnya.selesai solat Ne ngerasakan pusing yang begitu hebat dan mual yang membuat isi perutnya keluar.
Selesai memuntahkan isi perutnya, Ne kembali membarinkan tubuhnya,berusaha senyaman mungkin.
Setelah Ne terlelap,barulah Re memasuki kamarnya, dia tatap wajah istrinya dengan lembut.tanpa diperintah nulut Re berbujar.
"mas iklas jika kamu membenci mas, tapi jangan pernah,tinggalin mas ne...! Setelah mengucapkan kata itu, Re berlahan meninggalkan kamar mereka,dengan kembut Re menutup pintu ksmarnya.
Di kamar tamu, pikiran Re mulai menerawang.rekaman kehangatan rumah tangganya terputar begitu jekas,segingga membuat hatinya teramat rindu dengan istrinya.
Ya meskipun mereka serumah,tapi sejak rahasia besar itu terkuak, mereka seperti tak saling kenal.Ne tak acuh dan Re hanya bisa pasrah akan sikap istrinya. Hingga Re memutuskan untuk tidur di kamar tamu.
Ini semua bukan kemauan Re,dia hanya mengindahkan ucapan Nera, agar Re tak menyentuh tubuh Istrinya itu.walau sangat berat Re jalani,tapi Re ikhlas yang penting dia masih bisa hidup satu rumah bersama Ne.
Re hanya bisa berharap, suatu saat nanti, Ne akan bisa memberi sedikit naaf untuknya... Allah tidakakan meninggalkan umatnya yang selalu bersabar.
Ditengah malam yang gelap,Re terbangun karna suara Ne yang terus muntah-muntah,Re bingung apa yang harus dia lakukan,masuk kekamar melihat keadaan Ne langsung pasti akan membuat suasana senakin buruk.
Re hanya berdiri dibalik pintu kamar mereka, menunggu sampai suara muntah itu berhenti,mengawasi dari jarak jauh. Sembari mengintip dari lobang kunci, untuk memastikan sang istri baik-baik saja,setelah terlihat Ne kembali merebahkan tubuhnya di spring bed,baru lah Re kembali kekamar tamu.
"Besok aku harus minta bantuan ibu untuk membawa Ne ke RS,, karna akhir-akhir ini wajah Ne terlihat tampak pucat... " Re masih dalam keadaan menerawang jauh.. Sembari melipat tanggannya yang dia gunakan sebagai bantal...!
Saat ini Re benar benar ngerasa,menjadi suami yang tak berguna,teramat sedih batinnya...orang yang dicinta begitu membencinya,,,
Namun Re tak bisa berbuat banya karna ini semua karna ulahnya,dimasa silam...
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKISAN TAKDIRKU
RomanceMaaf banyak typo, harap maklum, penulis abal-abal.ini karya asli dari imajinasiku mohon bijak.. "Allah begitu sempurna ketika melukis takdir umatnya.sehingga aku gagal fokus saat menjalani skenario dari Tuhan.Aku sangat benci akan takdirku, Mencin...