BAB 8

67 3 0
                                    

Langit menggelap...mungkin saat ini mentari masih sungkan untuk berbagi cahayanya,karna hari masih begitu pagi...

Dengan mengucap basmallah Nera menjalankan akrifitas sebagai seorang istri,menyiapkan sarapan dan seluruh keperluan suami.

Yah setelah kejadian hari yang indah namun menyakitkan, mereka berdua  tetap saling mencintai satu sama lain,cinta Re begitu besar untuk Nera sehingga kekurangan yang ada pada diri Ne tak terlihat olehnya.

Untuk Re,Nera adalah segala-galanya,tak ada wanita yang lebih dia cintai setelah ibunya kecuali Nera. Ya dua wanita itu begitu berharga dalam hidup Re.

Pagi mulai menyapa, dengan penuh semangat Re melangkah kearah dapur, dan memeluk Ne dari belakang sembari berbisik

"pagi sayang...!"ucap Re manja

"eeem....massss...geli ah..lepasin "balas Ne tak kalah lebih manja,sembari memanyunkan bibirnya.
"gak mau...biarin seperti ini ne...mas kange..!

Terang aja membuat Ne mendengus.
"uuuuh... kangen apaan,orang Ne gak kemana-mana seharian ngelonin mas mulu. Gitu ko masih kangen modus deh"ucap Ne meledek

Namun bukannya Re menjawab, dengan jahilnya Re mengecup bibir Nera yang lagi manyun.setelah itu Re kabur berlari kekamarnya.

"ihhh...mas jorok,belum gosok gigi juga cium orang sembarangan.. "omel Nera gemes,dan Revan sudah tak terlihat batang hidungnya karna tubuhnya sudah tertelan pintu kamar mereka.

Tiga puluh menit berlalu mereka segera menghabiskan sarapannya dan bergegas untuk berkerja,Nera ke sekolah dan Re ke kantornya.

                   🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Di sekolah Ne begitu bersemangat mendidik muridnya.

"assalamualaikum anak ibu..hari ini sapa yang tidak hadir...? "sapaan pembuka diawal pembelajaran,setelah selesai berdoa.

"waalaikumsalam buk guru,yang gak datang milsa dan rio buk"jawab mereka serentak.

"oke...sekarang keluarkan buku tematik dan kumpulkan tugasnya"

Setelah jam tatap muka habis,Nera segera pamit untuk segela pulang.

Namun beda dengan Nera yang tampak ceria.

Disini dikantor Revan tampak gelisah atas pengakuan Nera tempo hari, pikirannya melayang ke satu kejadian yang ajaibnya membuat kepalanya pusing,dengan tegas Revan menelpon sahabatnya untuk mencari tau sesuatu yang mungkin bisa dia ketahui.

Entah mengapa bodohnya baru kepikiran olehnya untuk mengecek cctv yang ada di apartemennya,yang berada di kota.

"halo Rom,aku butuh bantuanmu,...bisa gak kamu cekkan rekaman cctv untuk setahun yang lalu,...!"ucap Re di telpon.

"oke sip..aku tunggu infonya,makasih banyak sobat... "ucap Re balik

Setelah menutup telpon, Re kembali mengingat-ingat kejadian itu,terlintas dalam bayangannya wanita berhijab syari, tapi Re tetap tak mampu mengingat wajahnya...

"uh.. Sial...gak mungkin itu dia... "ucapnya dalam hati, sembari menyugar rambutnya.

Namun ditengah pergolakan hati ponsel Re berdering nyaring.

"assalamualaikum Ne.. "!sapa Re lembut

"waalaikumsalam,mas jam berapa pulang,mau ne masakin apa untuk makan malam nanti"?tanya Ne semangat

"bentar lagi, ni mas lagi beberes file,untuk  meeting besok sayang,kalok sayangnya mas gak capek,mas mau dimasakin ayam sambal merah dan jangan lupa banyakin bawang bombainya!"ucap Re semangat

"Heeem...satu pesanan yang lengkap ya mas,kayak orang ngidam aja"balas Ne sembari tergelak renyah.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore.Revan berlahan mengendarai mobilnya dan sampailah dia di rumah yang menawarkan sejuta kedamayan dan kebahagiaan.

Setelah sampai berlahan Revan, memarkirkan mobil putihnya, dengan hati-hati.

"assalamualaikum Ne" ucapan salan Revan segera dijawab Nera sembari mengapit tangan Revan dan menciumnya

"waalaikumsalam mas, mari tasnya biar Ne bantu bawa" pintanya lembut.
Setelahnya mereka melangkah beriringan,dengan sigap tangan Revan memeluk pinggag Nera,sampai ke kamar.

Rumah tangga mereka berjalan dengan penuh kebahagiaan,penuh cinta dan dukungan satu sama lain...

Begitu indah dipandang,kelembutan Nera membuat sejuk hati Revan,menciptakan rasa rindu jika lama-diluar rumah..

"mas..."dengan manja Nera memeluk tubuh suaminya

"heeem.. "dengan dahi berkerut Re menatap nera. "ada apa...?"ucap Re lembut

"gak ada Ne kangen aja, seharian gak ketemu mas...?"ucapnya malu

Dengan sebelah alisnya terangkat Revan berucap"segitu cintanya kamu sama mas heeem? "Re berkata sembari mengusap lembut pipi Nera dan sekali-kali mengecup kening dan bibir bergantian.

"banget mas,nyawa Ne itu ada sama mas,jadi hidup Ne tergantungnya yang pertama sama Allah dan yang kedua sama mas"Ne berucap malu-malu

"makasih sayang,mas juga sayang banget sama kamu,...jangan pernah tinggalin mas ya sayang...!"

Re berucap ditengah pelukannya dan menempatkan wajahnya tepat diceruk leher jenjang Nera.

"maaasss...geli"

"biarin seperti ini sayang...mas nyaman seperti ini... "Ucapny manja.

"dilanjut di kamar aja mas... !"
Bisik nera Serak.sontak membuat Re blingsatan... dan mengembangkan senyum penuh makna...







LUKISAN TAKDIRKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang