BAB 5

72 4 0
                                        

Langit jingga begitu tampak indah kala mentari mulai meninggalkan kedudukannya.

Malampun mulai menjemput.dua manusia ibu dan anak tengah menikmati makan malamnya setelah melaksanakan solat magrib.. Dengan lenbut sang ibu bertanya seputar pekerjaan sang buah hati..

"kerjamu gimana mas... Lancar to..? "
Buk rina mulai membuka pembicaraan.

"almamdulillah lancar bu..malah bulan depan mas mau buka cabang lagi..di dumai. "

" wah bagus tu mas.. Ya tapi kerja yo kerja mas. Jangan sampe lupa cariin ibu mantu,katanya bulan ini mas mau bawak calon mantu buat ibuk." Jawab sang ibu lesu.

"iya bu...,mas tau tapikan mas belum dapat yang cocok. Jawab sang anak gak kalah lesu.

"gimana kalo ibu kenali sama rekan kerja ibu,anaknya ayu lo mas... Baik,lembut pokoknya ibu seneng banget sama dia, malah dia udah aggap ibumu ini,ibunya sendiri lo mas. "buk rina bercerita menggebu-gebu.

"ya terserah ibuk aja gimana baiknya...mas yakin pilihan ibu yang terbaik."si anak manut-manut aja.kesempatan sang ibu untuk dapat mantu hehehe...

"ya udah besok hari minggu kamu jangan kemana-mana besok dia kesini mau buat cemilan bareng ibu,besok ibuk kenalin,jamin mas, suka sama pilihan ibu...!"

"iya buk...kalo gitu mas ke kamar dulu ya bu..! "

"yo wes sana istirahat lagi..."merekapun memisahkan diri ke kamarnya masing-mading.

Dipagi yang cerah Nera bersiap kerumah buk rina..dengan gamis dan hijab panjangnya Nera terlihat manis dan cantik.

"Assalamualaikum buk.. "tanpa menunggu ada yang buka pintu, nera langsung masuk menuju ruang tengah. Disana nera melihat sosok pria gagah bertubuh tinggi dan berkulit putih.

"maaf buk Rina-nya ada..? "tanya nera sungkan.
"oya ada ibu lagi di dapur..perlu saya panggilkan? "ucap pria itu sopan.

"gak usah mas saya langsung kedapur aja  Permisi.."nera berlalu meninggalkan pria tampan itu. Sesampainya di dapur Nera langsung mencium tangan buk rina.
"Assalamualaikum buk... "
"Waalaikumsalam,loh udah datang to putrinya ibu..?"nerapun disambut dengan senyum manis buk rina.

"bu.. Kok tadi di depan ada laki-laki ya ,dia siapanya ibu? "ucap nera sungkan.

"oh.. Itu putranya ibu nduk, yok-yok sini ibu kenalin sama anak ibu. "nerapun manut atas tarikan tangan buk rina.

"mas... Sini..!kenalun dulu ini anak wedok ibu...! "sang anakpun bergegas mendekat sang ibu.

"nah le.. Kenalin Ini Nera teman ngajar ibu di sekolah"iya buk jawab sang anak.

"Revan,"ucapnya dengan semangat revan mengulurkan tangan. Namun Nera hanya menangkupkan kedua tangannya di dada,sambari mengucap namanya. "Nera Ahmad,pangil aja Ne"

"oh... Nama yang bagus..! "ucap revan sungkan.

Dua bulan berlalu setelah perkenalan Nera dan revan.mereka semakin dekat,bahkan revan menerima dengan senang hati dijodohkan dengan Nera.sementara Nera hanya pasrah dengan keadaannya meskipun ia takut akan penolakan atas dirinya jika revan dan ibu rina tau kisah hidup Nera yang sebenarnya.

"nduk... Apa kamu mau jadi mantu ibu..?ibu berharap nak Nera mau nerima lamaran anak ibu revan"yah disini buk rina sangat sangat berharap.

"bu.. Ne bukan perempuan sempurna, Ne punya masalalu yang buruk... Apa mungkin jika Ne cerita sama ibu, ibu masih tetap nerima Ne jadi mantu ibu..? Ne takut buk.. Ne gak yakin ibu mau nerima ne!"
Nera menangis dalam pelukan buk Rina.

"ceritakan apa masalalumu nduk.. Ibu akan dengarkan..ibu janji ibu gak akan menghakimi kamu nak,kamu percayakan sama ibuk? "buk Rina berusaha meyakinkan Nera dengan jiwa keibuannya.

Nera dengan berat, membuka kembali  kisah pilunya.dengan berlahan Nera bercerita.

"enambulan yang lalu sebelum ne pindah tugas..Ne diperkosa dengan laki-laki bajingan yang gak pernah Ne kenal siapa orangnya, waktu itu ne kehujanan saat pulang sekolah, karna terlalu lama nunggu angkot gak ada yang lewat dan kepala Ne pusing baget, Ne lihat didepan ada mobil hitam tanpa pikir panjang Ne stop mobil itu dan tanpa tanya Ne langsung naik dan setelah itu Ne gak sadar.

Setelah sadar ne udah berada di kamar apartemen seorang pria.dan parahnya saat Ne bangun Ne udah gak pake apapun buk...Ne diperkosa..! Dan bodohnya lagi karna takut Ne langsung pergi tanpa melihat wajah pria itu... Ne kotor buk... Ne gak pantes untuk mas revan" Nera menangis pilu di pelukan buk rina.

"yang sabar ya nak...ibu yakin kalo kamu perempuan baik,jadi gak ada alasannya ibuk batalin perjodohan ini, kamu harus tetap jadi mantu ibu.kamu gak usah cerita ini sama revan,ibu yakin revan mau nerima kamu apa adanya,ibu lihat revan udah jatuh cinta sama kamu nduk"buk Rina dengan sayang mengusap rambut nera.

"terima kadih buk... Ne senang punya ibu.!"
"iya nduk.. Ibu juga lebih senang punya anak seperti kamu ne...! "


LUKISAN TAKDIRKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang