Look At Me

9 - Won't Disturb Them

Hari ini Mina akhirnya mengangkat telfon Mingyu, pria itu mengajak Mina untuk pergi ke ulang tahun ayahnya. Biarpun masih marah, tidak mungkin Mina menolak.

Ayah Mingyu adalah CEO perusahaaan besar, jadi jangan heran kalau acara ulang tahun diadakan dengan glamour. Mina sendiri sudah bersiap-siap sejak jam setengah 3 untuk berdandan dan mengurus rambutnya.

Mingyu sampai di rumah Mina sekitar jam 5 sore. Pria itu pangling begitu melihat gadisnya mengenakan balutan dress putih panjang dan heels putih yang senada dengan pakainnya.

Mina memang selalu terlihat elegan, tetapi kali ini kadar kecantikkannya bertambah 1000x lipat bagi Mingyu.

"Heh?" Panggil Mina yang berhasil membuyarkan lamunan Mingyu.

Setelah tersadar, Mingyu segera melajukan mobilnya menuju hotel tempat ulang tahun ayahnya dirayakan.

🎓🎓🎓

"Selamat ulang tahun, Om!" Mina menyalami tangan ayah Mingyu begitu mereka bertemu. Di sebelahnya terdapat juga ibu Mingyu yang terlihat sangat menawan dengan balutan dress hitam.

"Iya iya terima kasih Mina. Udah makan belom?" Tanya ayah Mingyu dan tersenyum, memperlihatkan kerutan pada matanya.

"Ini mau makan Pa," Jawab Mingyu bahkan sebelum Mina sempat membuka mulutnya lagi.

"Sini Mina duduk sebelah tante," Ucap ibu Mingyu dan menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

Sesungguhnya Ayah tidak akan melakukan acara ulang tahun sebesar ini, namun karena hari ini bertepatan juga dengan hari ulang tahun kantor, maka Ayah sampai rela menyewa hotel.

"Gimana sekolahnya sayang?" Tanya Ibu sambil menunggu makanan datang. Sebenarnya sudah, namun baru appetizer saja.

Mina tersenyum ringan, "Baik kok Tante. Baru aja abis UTS," Jawab gadis itu dengan tenang.

"Mingyu gimana? Bandel?" Tanya Ibu lagi.

"Enggak lah ma!" Sahut Mingyu dari ujung yang berhasil membuat seisi meja tertawa.

Malam itu mereka habiskan dengan makan malam yang hangat, Mingyu dan Mina pun pulang setelah beberapa tamu mulai berkurang.

Mina tidak keluar dari mobil biarpun mereka sudah sampai di depan rumah gadis itu. Ia merasa seperti ada yang mengganjal dan banyak yang harus diselesaikan.

"Mina?" Panggil Mingyu, berhasil membuyarkan lamunan Mina.

Gadis itu menoleh, lalu terdiam lagi. Mingyu menghembuskan nafasnya pelan seakan-akan tau apa yang sedang dipikirkan oleh Mina.

"Maafin aku," Kata Mingyu pelan.

Sungguh, mendengar kalimat pendek itu membuat beban di pundak Mina terasa sangat sangat berkurang. Mina lega, sangat lega, saking leganya sampai ia berakhir menangis.

Mingyu hanya bisa memeluk gadis itu, menepuk-nepuk kepalanya pelan.

Sampai akhirnya pertanyaan tidak terduga keluar dari bibir Mina,

"Kamu masih sayang sama aku?"

Mingyu diam, tidak bisa menjawab.