"VARO" Bulan berlari menarik tangan Varo dan menatap nya.
"Apa?" sahut Varo dingin.
"Ish udah, gua gapapa kok" ujar Bulan meyakinkan Varo.
"Seterah, yuk thas gua cape" Varo melepaskan pegangan nya lalu berjalan.
Bulan melihat Varo heran, ada apa dengan laki-laki itu.
*****
Netta sekarang sedang duduk di pinggir lapangan, menonton anak-anak yang sedang bermain bola. Tak lebih Netta kadang suka dengan pemain bola."Dorr" siapa lagi kalo tidak Alvar yang mendatangi kekasih nya.
"Aku ga kaget wlee" Netta menjulurkan lidah nya.
"Ini minum, aku beliin loh" Alvar memberi nya air mineral dan roti.
"Hmm, makasih ha Al" Netta membuka tutup botol nya dan meminum nya.
Tak ada obrolan, sampai Alvar pamit untuk mengurus pelajaran yang ia tinggalkan. Netta sekarang sendirian, entah perasaan Netta sekarang campur aduk. Ingin sekali meninggalkan Alvar namun Netta tak bisa.
****
"Duh bego banget, masa baju olahraga gua ketinggalan sih." Cania merasa bingung karna baju nya ketinggalan."Kenapa can? Kek bingung gt muka lu." tanya Sasa yang baru saja mengganti baju seragam nya.
"Gua lupa bawa baju olga sa, udah tau pak Yono galak." Cania mengerucut kan bibir nya kesal.
"Bilang aja lu sakit terus ke uks deh" ide cemerlang Sasa mulai muncul.
"Tapi kan gua males di Uks tar ada Yandi lu tau kan dia suka sama gua ih Sasa ah." Cania duduk dengan wajah di tekuk.
"Kenapa Cania?" tanya Ica.
"Biasa baju nya ketinggalan" sahut Sasa.
"Tadi kelas Varo olga can, coba pinjem ke kelas dia tuh" ujar Ica membuat wajah Cania kaget.
"Apaan sih gengsi gila" sahut Cania.
"Dari pada dimarahin pak Yono." Adara datang menyambar.
"HAHAHAHAHA BANGSAT LO FARREL NGAKAK GUA." terdengan suara ketawa Varo dari luar.
"Tuh Varo cepet sana minjem." ucap Sasa sambil menarik tangan Cania sampai keluar kelas.
"IIIJHH SASA" kesal Cania.
Varo melihat Cania bingung, Farrel juga. Suasana terasa kikuk, Cania bingung harus bagaimana dia hanya menguluk bibir nya kelu.
"Hallo, lu kenapa?" suara Varo langsung menyadarkan Cania.
"Hmm engga engga." sahut Cania mengalihkan.
"Lah kok lu ga pake baju olahraga?." tanya Varo sambil melihat sekeliling nya.
"hmm hmm gu.. gua lupa bawa." Varo terlihat tersenyum dan melepas kaos baju olahraga nya.
"Nih pake punya gua, kasian tar lu di marahin lagi." Varo menyodorkan baju dan celana nya.
"Lo gapapa gua pinjem?." Varo tersenyum dan menggeleng.
"Nggapapa."
"Nanti gua cuciin Var."
Varo hanya mengacungkan jempol yang artinya "Sip".
"WOOYYYY GILA BAHAGIA GUA." Cania berteriak bahagia membuat teman-teman nya merasa bingung.
"Kenapa ni bocah?." ucap Sasa heran.
"Di pinjemin sama Varo paling."
"Hahaha iyaaaa ih gila bahagia gua." Cania membawa baju nya dan mengganti baju nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SatuBiru
Fiksi RemajaSebuah cerita klasik ber irama romansa.. memperbanyak kisah dan konflik yang tersisa.. mengangkat sebuah kisah yang tak pernah nyata.. menjadi sebuah bayangan yang hanya sekejap.. mencari sebuah rasa aman dan rasa bahagia.. namun kadang timbul nya s...