Chapter 12

23 3 0
                                    

8.35//Lapangan sekolah.

Hari ini adalah hari dimana sekolah mereka mengadakan pensi dan debat eskul. Untuk siswa baru yang pasti harus bisa memilih eskul mana yang harus di ikuti dan untuk Osis harus pasti bisa memikat untuk penerusnya.

"Huft, males banget gua bulan huee," Arnetta memasang jaket yang bertulisan "Osis Starda budi luhur" jaket khusus anak osis.

"Lu gaboleh males nanti mantan lu tambah marah sama lu," ujar Bulan sambil tertawa.

"Ish apasih udahlah mantan ya mantan jangan di ungkit mulu," Arnetta menatap Bulan dengan kesal.

"Baper aja lu Net."

"Heh ngapain lu berdua gibah aja. Sono keluar," Varo menggebrak meja membuat Bulan dan Arnetta terkejut.

"Anjing lah lu Var, ngaggetin aja anjir," ujar Bulan sambil memukul badan Varo.

"Ssh aduh sakit anjir lu napa dah kalo marah mukul?" Varo mengusap-usap badanya sambilng meringis kesakitan.

"Ah udah-udah cepetan. Nanti temen nya VARO marah tuh," ujar Arnetta sambil melirik Farrel yang sedang berdiri di sampinh pintu.

Kali ini anak Osis sangat di perhatikan oleh siswa baru. Siapalagi kalo tidak mereka yang benar-benar sangat populer disekolah ini. Udah populer anak osis lagi siapa yang gak kepengen temanan sama mereka.

"Eh eh Syakira, liat tuh Farrel ganteng banget," Sasa menunjuk Farrel dari kejauhan.

"Emang selalu ganteng mah dia, kan calon masa depanku," ujar Syakira percaya diri. Melihat tingkah teman nya itu Sasa hanya tertawa geli.

"Lu ngarep, liat noh di sebelah nya Arenetta cewe paling cantik di SMA mantan nya dia. Lu yakin? Bentukan kayalu bisa jadi pacar Farrel?" Syakira menginjak kaki Sasa. "Aw anjir Sya sakit gila."

"Lu pikir gua ga cantik?" tanya Syakira sambil menatap Sasa dengan emosi.

"Cantik tapi ya gitu."

"Udah nape lu berdua gausah cantik-cantik an, muka lu berdua tuh sama aja," ucap Ica menengahi.

"Sama aja gimana?" tanya Sasa.

"Sama sama jelek."

"BODO AMAT SUE," ujar Sasa dan Syakira bersamaan.

Farrel dan Varo membuka acara dengan meriah banyak anak-anak baru yang teriak di buatnya.

"Gimana nih adek-adek udah milih beluk eskul nya?" tanya Varo memakai mic.

"BELUM!!!" seru anak-anak baru.

"Jadi kalian bisa ambil formulir pendaftaran di sebelah kiri gua, dan isi nama berserta eskul yang pengen kalian ikuti. Nanti kita anak osis bakal ngedata nama kalian," ujar Farrel.

"Oh iya kita belum kenalin nama. Nama gua Karrelu Varomel. Panggil aja kak Varo." ujar Varo.

"Nama gua Farrel Khadafi, panggil aja ka Farrel atau Farrel."

"Nama gua Arnetta tiara putri, panggil aja ka Netta atau ka Tiara."

"Nama gua Anastasaya Bulan, panggil aja ka Bulan."

"Nah itu tadi kaka-kaka osis yang pernah bimbimg kalian. Sebenernya udah pada kenal ya tapi kan belum lengkap." ujar Varo.

"Oke setelah kalian di bubarin kalian bisa isi formulir buat eskul ya," ujar Farrel.

"SIAP KA!!"

Mereka pun turun dari panggung. Farrel melihat Adara yang sedang suduk di sebelah kiri lapangan.

"Gua kesana dulu ya Var," ujar Farrel sambil menepuk pundak Varo.

"Najis banget kalo bocah lagi jatuh cinta rasanya geli," Varo menggedek geli.

"Mau kemana Farrel Var?" tanya Arnetta.

"Tuh nyamperin Adara, biasa lah si Farrel modus tptp."

"Oohh."

Arnetta menatap nanar mereka berdua. Memusut dada, mulai berkata "kok sakit ya?" padahal dia sendiri melakukan hal yang sama kepada Farrel.

"Hey Adara, sendiri aja?" Adara melihat Farrel terkejut.

"nggg-ngga sama temen-temen gua," Adara menunjuk Syakiran dan yang lain.

"Oohh, lu udah makan?"

"Hmm? Udah kok, tumben lu mau ngobrol sama anak yang biasa aja," ujar Adara terkekeh.

"Hah? Eanjir gua sesombong itu dar," elak Farrel.

"Tumben ga sama Varo," Adara mengalihkan padangannya kedepan.

"Varo sama anak osis yang lain, eh dar minta nomor WA boleh?" Farrel mengeluarkan Handphone sari saku nya.

"Boleh," Adara mencatat nomor nya di telapak tangan Farrel. Farrel terdiam melihat Adara.

"Makasih ya, nanti addback gua," Farrel berjalan kedepan dengan perasaan yang melayang-layang.

Varo yang sedang membenarkan posisi sofa di ruangan osis di kejutkan oleh Farrel yang tiba-tina berteriak.

"TERIMAKASIH YA ALLAH."

"Bangsat kaget," Varo menatap kaget ke arah Farrel.

"Bahagia gua," Farrel duduk sambil mencatat nomor telfon Adara di Handphone nya.

"Lah kenapa lu? Bahagia bener?" tanya Varo bingung kepada Farrel.

"Dapet nomor WA nya Adara dong gua," ujar Farrel bangga.

"Gua juga punya kali."

"HAH?! DAPET DARI MANA LU?" intonasi Farrel meninggi.

"Kan gua masuk grup anak ips waktu itu," ujar Varo santai.

"Halah babi kan itu add nya lewat grup, ini kan gua di kasih," ujar Farrel bangga.

"Hilih."

"Varo, Farrel di cariin tuh sama ade kelas," Bulan tiba-tiba datang di tengah obrolan mereka berdua.

"Siapa?"

"Masuk dek."

Varo terkejut melihat ade kelas yang satu ini.

BERSAMBUNG.

HALO HALO HALO NGAKAKAKAKZ UDAH LAMA GA UPDATE YE GAPAPA LAH MANA GA PANJANG YEKAN? MAAF YA AGY SIBUK MEMBUCIN SZ.

JANGAN LUPA VOTE DAN LIKE DAN APA YA DAN KOMEN.

—ALL MEMB RPWT

SatuBiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang