Chapter 8

30 3 0
                                    

Pagi ini Farrel dan teman-teman nya memutuskan untuk lari pagi di taman dekat rumah Varo.

"Wes eh ada orang pacaran tuh" Varo menahan tubuh Kaethas dan Farrel sembari menunjuk pasangan kekasih di depan mereka.

"Ya terus ngapain?" tanya Farrel.

"Kerjain lah bege" Varo sukses membuat dua sahabat nya bingung sambil menggeleng.

"Kaga ah, gua kaga mau di marahin anj sama cowo nya" ucap Kaethas.

"Alah cacad lu bedua" Varo mengambil batu kecil di dekat sepatu nya, lalu melempar kan pas di kepala cowo nya.

Varo dan teman-teman nya berlari lalu kalian tau sendiri mereka di teriakin sama cowo nya. Varo tertawa sedangkan Farrel dan Kaethas ngos-ngos an.

"Lu goblok ya var, aduh suwe bet anjeng" Kaethas memegang dada nya dan mencoba mengatur tempi nafas nya.

"Gila anjinx mati ae lu sakit bet dada gua" Farrel menjitak kepala Varo.

"Sssh sakit setan, elah gitu doang lu pada itu pemain baru lari segini doang ngos-ngos an" Varo tertawa melihat teman nya.

Tidak di sangka kalau Farrel akan bertemu Netta yang kebetulan juga joging di daerah mereka, Farrel melihat Netta dan Bulan yang sedang berjalan menuju warung makan di dekat tempat mereka berdiri.

"Weh itu kan Bulan" Varo menunjuk Bulan dan Netta.

"Lah jauh amat kesini, eh samper yuk" Kaethas berjalan mendahului Farrel dan Varo.

Saat sudah sampai di tempat itu, nampak Bulan yang kaget akan kehadiran trio congek ini.

"Kok lo pada disini sih" tanya Bulan.

"Ya joging lah bandot" sahut Varo.

"Gausah ngeggas dong lo anjinc" Bulan menatap Varo sengit.

"Makan dah gua yang bayarin" ujar Kaethas santai.

"Siap itu mah, ayo rel makan geratiss" Varo berjalaan masuk dan memesan makanan. Sedangkan Farrel lebih memilih diam karna ada Netta disana.

"Cielah diem-diem bae lu rel" Kaethas membuyar kan pikiran Farrel.

"Kaga-kaga gua cuma mikirin, sempak gua dimana yak" Kaethas tertawa.

"Goblok, sempak ae lupa lu kutil"

"Ye mana si kunyuk atu?" Farrel menelusuri satu persatu arah mencari keberadaan Varo.

"Noh mesen makan, kan kite belom sarapan" sahut Kaethas.

Farrel melihat ke arah Bulan dan Netta, Farrel tau ini situasi yang tidak pas untuk dia melihat Netta namun harus bagaimana lagi Farrel tidak harus terus menahan rindu.

"Woy nih makanan nya" Varo datang membuyarkan pikiran Farrel tentang Netta.

"Kaget gua anjinc" ucap Farrel.

"Lebay lu"

"Eh ngemeng-ngemeng, senen besok masa ulangan sih" ucap Varo.

"Lah iya? Kelas gua mah kaga ulangan besok" sahut kaethas.

"Ya lu enak, mana besok kimia anjinc pelajaran bu Novi. Demi benci gua sama tu ibu" jelas Varo.

"Ya bego pantes lu kalo ulangan dapet 7 mulu, lu aja ga suka sama guru nya" sahut Farrel.

"Ya lu bayangin ae, mecahin kode tu ibu lebih susah dari pada kode doi" Varo melihat meja Bulan.

"Doi lu Bulan?" bisik Kaethas.

SatuBiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang