Bab 1 : I Love You

495 35 3
                                    

Langit mulai gelap, terang matahari kini digantikan oleh terangnya bulan yang sudah bertengger di langit. Malam ini banyak sekali bintang yang ikut mendampingi bulan untuk berjaga malam ini. Aku merasakan kenyamanan malam ini, angin yang dari tadi menggelitik kulitku pun ikut merasakan apa yang sedang aku rasakan. Aku kini berdiri di balkon kamarku, sambil berdiri menatap langit-langit. Tiba-tiba ada sesuatu yang hangat menyelimuti tubuhku, aku menutup mataku dan mulai hanyut dalam kehangatan tersebut.

"Hi Eleanor Emerald Blake," bisik seseorang dengan napas yang hangat menembus telingaku.

Aku hanya tersenyum, dan memeluk tangan hangatnya yang sedari tadi melingkar di dadaku. Dengan gerakan yang cepat tangan itu membalikkan tubuhku, dan berhasil membuatku menatap mata emerald green-nya yang sangat aku suka.

"Hi Harry Edward Blake," ucapku sambil terus menatapnya dan tersenyum.

Perasaan itu datang lagi, perasaan yang selalu membuatku nyaman, perasaan yang tidak dapat diungkapkan, perasaan yang menyenangkan dan selalu ingin membuatku melayang, perasaan sayang atau lebih tepatnya cinta. Namun juga perasaan yang terlarang. Aku tahu perasaan ini harusnya tidak terjadi, namun apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur dan aku sudah terlanjur mencintainya. Aku mencintai Harry Edward Blake, cowok yang memiliki mata hijau, dua lesung pipi dan juga rambut coklat keriting yang menarik. Meskipun aku tahu dia adalah kakakku, ya kakak kandungku sendiri.

"I love you Ele," ucapnya yang membuyarkan semua yang baru saja ada dipikiranku.

Aku masih merasakan kedua tangannya berada di bahuku, dan berhasil membuatku membeku sampai saat ini begitu juga dengan tatapannya yang hangat. Aku tidak langsung menerkamku dalam pelukan hangatnya yang sangat aku rindukan. Pelukan ini pun menjadi pelengkap malamku yang indah ini. Aku membalas pelukannya dan kembali memejamkan mataku, aku yakin saat ini dia pasti merasakan detak jantungku yang berlari begitu cepat.

"I love you too Haz," akhirnya aku menjawabnya.

Kita masih terus berpelukan, entah sampai kapan hal ini akan terjadi. Namun aku juga berharap bahwa kejadian ini tidak akan cepat berlalu, karena aku masih sangat menikmatinya.

"Ayo masuk! Angin sudah mulai kencang," ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan menggandengku masuk kembali ke kamarku. Kami masuk, dan aku membiarkannya menutup pintunya.

"Haz," panggilku sambil mengikutinya yang berjalan ke tempat tidurku dan langsung merebahkan tubuhnya.

"Ya?" Tanyanya.

"Aku..." aku menghentikan kata-kataku dan duduk di sampingnya.

"Ada apa denganmu?" Tanyanya dengan memberi muka penasaran.

"Aku takut."

Di mendekatkan tubuhnya dan kembali memelukku.

"Gak usah takut, aku gak akan kemana-mana," ucapnya.

"Tapi gimana kalau misalnya mereka tahu dan ..."

"Sttt... Kita kan sudah berjanji untuk menjaga rahasia ini, kalau pun mereka tahu ya kita harus jujur dan tetap mempertahankannya," ucapnya sambil mengelus-elus rambutku.

"Tapi, kalau ..."

"SUDAH CUKUP!" Teriaknya melepaskan pelukannya.

"Haz," panggilku begitu melihat Harry bangkit dan akan meninggalkan kamarku.

Dia sempat membalikkan badannya dan menatapku dengan tajam sebelum akhirnya menutup pintu kamarku dengan keras.

"Maafin aku Haz, aku gak bermaksud. Tapi aku benar-benar sangat takut jika mama dan yang lain tahu, aku takut mereka misahkan kita dan aku tidak ingin berpisah darimu apapun yang terjadi." Gumamku sendiri sambil masih terpaku diposisiku.

-----

Hi..

Ini baru awalnya.

Menurut kalian bagaimana?

vote and comment ya!

makasih x

-Avanti:)x

Unconditionally {One Direction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang