Happy Reading !
Dering alarm yang menggema di kamar itu sudah terdengar selama lima menit yang lalu. Seorang cowok bertubuh jangkung sedang menggeliatkan tubuhnya lalu mengucek mata seraya melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul lima pagi.
Kenrei alias Kenzo Tarendza. Cowok yang selama ini selalu di banggakan oleh kekasih virtual nya.
Tepat sekali!
Dia, Zyra Aletta Shavira atau Zi-nya.
Lima belas menit kemudian, ia baru saja selesai mandi. Kenrei mendesah pendek dan bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan.
"Arghh sarapan apa ya gue hari ini?" Kenzo menautkan jari nya di dagu seolah sedang berpikir.
Begitulah rutinitas seorang Kenzo Tarendza. Ia seorang laki-laki yang melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta sehingga apa yang ia lakukan serba sendiri.
Kenzo mengambil ponselnya di nakas samping kasur berniat untuk mengirimkan pesan pada Ziren, nama Zyra di dunia virtual. Namun saat ia melihat jam di ponsel hal yang tak di inginkan terjadi.
"Ahh sial udah jam setengah tujuh." pekik Kenzo kesal. Ia pun bergegas menuju kampus nya.
Saat sampai dikelas, Kenrei langsung mengambil ponsel nya dan segera membuka aplikasi line.
LINE
Kenrei : Guten Morgen zi
Ziren : What?! Lagi-lagi bahasa alien? ckckck
Melihat jawaban Zyra selalu membuat Kenzo menjadi gemas. Umur kedua nya memang terpaut jauh, namun hal itu tidak dipermasalahkan oleh Zyra maupun Kenzo.
Tanpa sadar kenzo menunjukkan seulas senyum nya.
"Arrghhh gemess banget gue." gumam Kenzo.
"Lo kenapa sih Ken?" Tanya Fanza teman Ken.
"Mau tau urusan orang aja lo!" jawab Ken ketus.
"Dasar sensi man, kayak cewek pms lo!"
Kenzo berdecak kesal dan memilih melanjutkan aktivitas nya membalas pesan dari Ziren.
Bagi Kenzo setiap hal kecil yang ia lakukan bersama kekasih nya itu membuat dia gemas sendiri. Karena menurut Kenzo setiap tingkah yang Zyra lakukan selalu terlihat manis dan membuat setiap orang gemas padanya.
∞∞
Sementara itu, di waktu yang sama di tempat berbeda.
TIN!
Suara klakson motor dari depan rumah Zyra.
"Woy Zyraaa!" Panggil si pemilik motor.
Namun yang di panggil tidak mengubris. "Zyraaa lo budek apa yaa, cepetan udah siang!!!" Davin mendengus kesal karena yang dipanggil dari tadi sibuk dengan ponsel nya.
"E-eh sorry Dav, gue lagi balesin chat grup" seru Zyra.
Davin menghela napas, mengerutkan dahi nya seolah kesal pada Zyra.
"Yaudah cepetan naik atau lo gue tinggal?!" Ancamnya.
Zyra menurut lalu mengangguk, "Iya sorr-AAAAAA WOY SELOW NAPA!" pekik Zyra saat sahabat nya itu melajukan motornya dengan kencang.
"Betah amat Zy meluk gue, udah sampe nih!".
Zyra buru-buru melepaskan tautan tangan nya lalu mengedarkan pandangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYRA
Teen Fiction"Bagamaina bisa mencintai seseorang yang tidak nyata?" [ON REVISI]