Happy Reading!
"Zyra bangun!" Panggilan itu membuat Zyra jengkel karena mengganggu waktu tidurnya.
"Eumm...aku masih ngantuk Bun. Lagi pula ini kan hari libur." Zyra bersuara serak dan berbalik bebalik badan.
"Loh, itu didepan ada Davin. Katanya kalian mau nonton konser k-pop?."
Zyra mengerutkan keningnya. Astaga! Hari ini kan K-concertnya!.
"T-tapi emang Bunda ngizinin aku pergi nonton konser sekarang?" Tanya gadis itu dengan ragu, seraya membuka kedua matanya secara perlahan.
Lalu, Anggita tersenyum kearah putrinya.
Anggita pun mengangguk, "Boleh. Asal jaga diri kamu baik-baik, jangan jauh-jauh juga dari Davin ya".
Mendengar jawaban Bundanya, Zyra pun langsung bergegas menuju kamar mandi, "Siap Bun! Oh iya bun, tolong bilangin Davin aku mandi dulu sebentar."
Setelah beberapa menit ia selesai mandi. Gadis itu memilih celana jeans pendek dan sweater menjadi style dia hari ini, lalu memoles lipbalm ke bibirnya.
Zyra menuruni anak tangga menghampiri Davin yang sedang duduk di ruang keluarga bersama Hansol.
"Woyy Vin, kok pagi banget dah? Bukannya lo bilang berangkat abis dzuhur ya?" Tanya gadis itu sambil menghampiri mereka.
"Kan harus nukerin wristband nya dulu," sahut Davin.
Zyra menatap bingung ke arah Davin, "Lah kan Kota kasablanka deket ini".
"Apa salahnya dateng pagi sih? Lagian emang lo gak kepikiran akan ngantri?".
"Ya, benar juga sih..." gumam gadis itu.
"Yaudah daripada debat terus, sarapan bareng yuk!" pinta Anggita dari meja makan, seraya menyiapkan sarapan.
Mereka pun langsung bergegas menyusul Anggita ke meja makan, dan langsung menyantap hidangan yang sudah di sediakan wanita itu.
"Dek, gabaik lo suka oppa-oppa korea terus," ujar Hansol di sela sarapannya seraya melirik ke arah Davin. Karena ia mengetahui perasaan Davin yang menyimpan rasa pada adiknya itu, Zyra.
Zyra mendengus kesal mendengar perkataan Hansol, "Kenapa? Iri lo Kalo pacar gue ganteng-ganteng? Secara lo kan jomblo gitu."
"Halu lo! Maksud gue daripada sama oppa-oppa lo yang tidak nyata, mending lo sama Davin. Mumpung dia jomblo tuh," goda Hansol seraya smirk kearah Davin, yang langsung mendapat tatapan maut darinya.
"What? Yakali gue sama Davin, lagi pula gue sama dia hanya sekedar sahabat doang. Yakan Vin?" .
Hanya Sahabat
S A H A B A T!
Itu kata-kata yang terlontar dari mulut Zyra. Bagaikan sengatan listrik bertegangan tinggi, Terpampang jelas raut kecewa dari wajah cowo itu.
"I-iya! Kita kan Cuma sahabat," lirih Davin.
Davin menghela napasnya, tak bisa ia pungkiri lagi soal perasaannya terhadap sahabatnya itu. Setelah ia dan Zyra selesai sarapan, mereka segera berpamitan pada Anggita dan juga Hansol.
∞∞
Tanpa memakan banyak waktu, akhirnya Zyra dan Davin sampai. Mereka pun bergegas untuk menukarkan wristbandnya. "Gila! Udah rame banget anjir," sontak Zyra tersentak saat melihat keadaan venue sudah ramai.
"Ngeyel sih lo," timpal Davin.
Sekitar satu jam mereka mengantri, akhirnya mereka mendapatkan wristband nya dan mendapat kursi di zona D, "Eumm... zona D kira-kira itu didepan atau belakang ya?" tebak Zyra.
"Masih untung dapet tiket gratis untuk nonton," celetuk Davin.
"Ck.Btw, thanks loh vin," ujar Zyra.
"Ya." Jawab Davin singkat.
Gadis itu menghentikan langkah kakinya. Lalu Davin menoleh ke arahnya.
"Kenapa?" cowo itu menatap heran ke arahnya, seraya mengerutkan dahinya.
"Laper hehe," jawab Zyra sambil cengengesan.
Davin memutar bola matanya, "Ck, dikira kenapa. Yaudah kan emang mau makan".
"ASIK! TERBAIK DEH LO EMANG!" puji Zyra.
Davin menutup kedua telinganya rapat-rapat, "Bacot amat, gausah teriak kan bisa Zy!" sungutnya.
"Maaf, maaf. Yaudah ayok makan!" sahut Zyra seraya menarik lengan sahabatya itu. Davin hanya menurut, justru ia malah menggenggam tangan gadis itu.
Mereka pun berjalan menuju salah satu restoran junkfood di mal itu. Zyra segera mencari kursi untuk mereka, lalu Davin pun langsung memesan makanannya.
Tak lama Davin datang membawa nampan berisi nasi dengan...ayam?
"Asikkk makan!" Seru Zyra.
Davin yang melihat tingkah mengemaskan gadis itu hanya bisa tersenyum lalu mengacak-acak rambut Zyra, "Dih, rambut gue berantakan ini!" omel Zyra.
"Sini-sini gue rapihin," Davin pun mendekat kearah Zyra, ia yang merasakan dirinya hanya berjarak beberapa senti dengan Davin hanya bisa tertegun di hadapan cowok itu. Namun ia tak bisa mengelak bahwa jantungnya berdegup kencang saat berada di dekat Davin.
"Nah, udah rapih tuh" gumam Davin.
"M-makasih." Jawab Zyra seraya menunduk menutupi pipinya, yang mungkin sudah semerah kepiting rebus.
Drtt... Drtt...
Baru saja Zyra ingin menyantap makanannya, ponselnya berdering keras mengalihkan perhatiaannya. Dia pun mengambil ponsel dari saku bajunya, membaca pesan yang masuk.
LINE
Kenrei : Zi, kalo kita kapan-kapan ketemu kamu mau?
Zyra yang membaca isi pesan dari kekasih 'virtual' nya sontak teriak bahagia, "ANJIRRR KEN NGAJAKIN GUE KEtEMU DONG!!!".
"Apa? Ken ngajakin lo ketemu?" tanya Davin tak percaya.
"IYAA ANJIR-" Zyra menggantungkan kalimatnya,"Tapi gue takut masa" Lanjutnya.
"Yaudah gausah" Jawab Davin seadanya.
"T-tapi.."
Davin memotong ucapan Zyra, "Udah mending masukin itu hp lo, atau kita batal nonton konsernya?" ancam Davin, padahal sebenarnya ia merasa cemburu saat tahu kekasih virtual Zyra mengajak gadis itu untuk bertemu.
Gadis itu mengangguk nurut, lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas.
______________________________
Yehettt! ku back lagi nih!! btw yang mau request maincast debut FF kpop bisa komen yaww.
jangan lupa VOTE AND KOMEN JUSEYOO.
Ku doain yang vote and komen jodohnya macem kim taehyung!
Follow Ig ku juga @amndashf ! thankseu, tunggu update-an selanjutnya ya. makasih juga yang udah antusias dm untuk update work ini^^.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYRA
Teen Fiction"Bagamaina bisa mencintai seseorang yang tidak nyata?" [ON REVISI]