Happy Reading!
"Bun," panggil Zyra seraya menoleh ke arah bundanya.
Yessy menoleh sekilas ke arah Zyra yang sudah sangat rapi untuk pergi ke sekolah, "Kamu belum berangkat?" tanya Anggita.
"Sebentar lagi," Jawab Zyra yang kini sudah duduk di meja makan. Tubuhnya menghadap dapur, memperhatikan Bunda nya yang sedang mempersiapkan sarapan.
"Bunda...," Panggilnya lagi.
"Kenapa Sayang?" Sahut Yessy tanpa menoleh.
"Kok tumben bang hansol udah pulang?"tanya Zyra tiba-tiba.
"Oh itu abang mu lagi libur-" ucapan Yessy terhenti, ketika seseorang turun dari lantai atas lalu menyela perkataannya.
"Apa lo dek nanya nanyain gue?!"
Teriakan Hansol membuat semua yang ada di ruang tamu menutup telinga rapat-rapat,
Zyra meemberi tatapan tajam kepada Hansol, "Najong mulut lo gue cabein nih bang lama lama!"
"Lo sini gue lindes mulutnya!" sahut Hansol tak mau kalah.
"Heh kalian tuh ya giliran ketemu berantem terus. Pusing kepala Bunda!" omel Yessy seraya memjijat peli pisnya.
"Abang yang nyebelin Bun. Gara-gara di Amsterdam gak dapet bule gitu tuh," ujar Zyra seraya menjulurkan lidahnya.
"Sumpah... sini deketan coba biar enak gaplok nya dek!" pinta Hansol.
"TERUS AJA BERANTEM MAU KALIAN BUNDA CABEIN MUL-" Lagi-lagi kalimat Yessy terpotong karena sosok laki-laki yang baru saja memberi salam.
"Assalamualaikum," ucap laki-laki itu.
"Walaikumsalam. Masuk sini Davin!" sahut Bunda.
"BRO APAKABS?" tanya Hansol seraya merangkul Davin.
"Walaikumsalam vin. JAWAB SALAM DULU BEGO BANG" protes Zyra.
Hansol terkekeh, "Eh iya, Walaikumsalam bro.". Zyra hanya memutar bola matanya, melihat tingkah bodoh abangnya.
Davin membalas rangkulan Hansol, seraya tersenyum tipis,"Widih bang hansol. Alhamdulilah baik bang, lo gimana?"
"Alhamdulilah baik juga gue. Gila lo bro, makin tinggi aja" ujar Hansol.
"Yaiyalah. Gak kayak lo pendek terus. Bun, aku pamit dulu!" ledek Zyra seraya buru-buru mencium punggung tangan Bundanya.
Zyra pamitan, lalu menarik lengan Davin.
∞∞
Setibanya di sekolah, Zyra mengikuti langkah Davin hingga ke kelasnya.
"Lah lo ngapain ikut ke kelas gue?" Tanya Davin.
"Kelas gue pasti masih sepi. Ntar sendirian, kalo tiba tiba ada yang nyolek gue dari belakang gimana?" gumam Zyra polos.
"Yaudah ajakin main lah setan nya. Paling setannya juga ogah main ama lu" ucap Davin tak acuh.
"Tau nyemot kan?".
"Tau. Yang lagi di samping gue kan wujud nya" jawab Davin sambil melirik Zyra.
"Mirip hewan yang suaranya menggonggong dah lo."
"Monyet atau anjing sebenernya?" selidik Davin.
"Bodoamat!" Zyra mendengus kesal.
Keadaan kembali hening.
"Zy" akhirnya Davin menemukan suaranya kembali. Sedangkan Zyra hanya membalas dengan berdeham tanpa menoleh sedikit pun ke arah laki-laki itu.
"Hari sabtu untuk nonton konser, lo gue jemput ya. Kita berangkat abis dzuhur aja, gapake telat!" pinta Davin.
"Berangkat subuh pun gue jabanin. Asal ketemu akang jseph dan para kembaran gue yang geulis pisan".
"Terserah, Udah sono balik ke kelas lo!" usir Davin pada sahabatnya. Gadis itu pun segera beranjak dari tempatnya, lalu pergi keluar menuju kelasnya sendiri.
∞∞
Sesampai di pintu kelas, dia hampir saja bertabrakan dengan Zidan dan Malik yang baru saja muncul.
"Eitss, hampir aja nabrak," Ucap Malik yang secara reflex menghentikan langkahnya ketika menyadari seseorang baru saja masuk ke ruang kelasnya."Nyesel gue berhenti. Coba nabrak beneran aja kalo tau itu Zyra mah," keluhnya sambil memandangi Zyra yang menuju kursinya.
"Ngarep sia!" Zidan meraup wajah Malik untuk menyadarkan temannya itu.
"Davin aja susah dapetin Zyra. Apalagi lo remahan basreng." Tambahnya sambil menarik Malik ke kantin.
Ruang kelas mendadak menjadi kondusif setelah bel berbunyi. Beberapa siswa langsung masuk ke kelas ketika Ibu della sedang menuju kelas.
Bu Dela yang mengisi jam pelajaran pertama di kelas XI-MIPA1 hari ini sudah memasuki kelas. Siswa-siswi mengeluarkan buku pelajaran kimia.
"Ayo keluarkan PR kalian!" pinta Bu Dela yang sudah berdiri di depan kelas.
Semua bergegas mengeluarkan buku tugas masing-masing. Perhatian semua orang kemudian beralih ketika melihat seseorang mengetuk pintu kelas.
"Iya, ada apa Davin?" Tanya Bu Dela yang kemudian mempersilahkan untuk masuk. Zyra yang mendengar nama sahabatnya itu dipanggil, langsung menoleh ke arah cowo itu.
"Ini bu lembar tugas kimia anak-anak kelas sebelas Mipa dua yang kemarin Ibu kasih," sahut Davin sambil mengulurkan kertas yang dibawanya kepada Ibu Della.
"Oh iya sini, makasih ya nak. Tapi kenapa gak ketua kelas kamu aja yang nganterin?".
"Sengaja, Bu. Sekalian mau liat Zyra abisan baru ditinggal beberapa menit udah kangen saya hehe" ujarnya sambil meilirik meja Zyra. Ucapannya itu sukses memancing siulan menggoda terdengar di kelas, juga teriakan histeris yang didominasi suara perempuan.
Cringe.
Zyra menatap jijik ke arah Davin seraya mengisyaratkan berkata tanpa bersuara. "Apaan banget sih woy! Cringe banget tau."
"Sudah, sudah. Davin kamu balik ke kelasmu sana!" pinta Bu Dela dengan intonasi tegas.
Dila yang sedari tadi duduk bersama Zyra, ia memperhatikan wajah gadis itu yang sudah memerah seperti tomat rebus, "Zy muka lo merah".
"Eh?" Zyra menutupi pipinya salah tingkah.
"O-oh, hari ini gue emang lagi kurang sehat" katanya berbohong.
Namun, sialnya sedetik kemudian tangan Dila menyentuh kening gadis itu, "Tapi, suhu badan lo gak panas."
"Eh, Dil tadi Bu Della ngomong apa?" tak disangka Zyra mengalihkan topic pembicaraan.
Dila mengangkat bahunya, tak acuh. kemudian sibuk menyiapkan buku tugasnya yang sebentar lagi pasti diminta untuk dikumpulkan. Sedangkan Zyra sibuk mengendalikan jantungnya yang masih berdebar tak karuan, walaupun Davin sudah cukup lama meninggalkan ruang kelas. Cowok itu seolah tidak mau pergi dari pikiran Zyra. Ada apa dengan ku sebenarnya?
Sangat rumit saat perasaan dan pikiran menolak fakta yang sama. Ketika hati ini merasakan hal yang manis, namun pikiran ku selalu menolak apa yang aku rasakan selama ini.
_____________________________________
Author balik lagi uwwwuuuu. monmaap jarang update karena semi sibuk nih hehe. btw makasih yang udah dm di ig selalu support dan juga makasih buat yang udah nunggu update-an ini!!!
So?tunggu terus yaaa update an nya,untuk ff terbaru nyaa ditunggu guysss!!!
Jangan lupa like and coment di setiap chapter nya.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYRA
Teen Fiction"Bagamaina bisa mencintai seseorang yang tidak nyata?" [ON REVISI]