Happy Reading!
Tepat hari ini, dimana murid kelas sebelas berangkat studytour ke Jogja. Jam Tujuh malam Zyra baru bangun, ia sengaja tidur terlebih dahulu agar tidak begitu pusing saat berangkat. Walaupun mereka berangkatnya malam, tapi tetap saja. Bagi Zyra bagaimanapun keadaanya tidur adalah segalanya.
"Bun, cemilan aku mana?" Tanya Zyra pada Yessy sambil memakai sepatu.
"Di meja makan. Sana ambil!" perintah Yessy pada Zyra.
"Makanya jangan tidur mulu. Kayak kebo lo," celetuk Hansol.
Zyra mendengus kesal, "Berisik lo bang, gue gak beliin oleh-oleh tau rasa lo!"
Hansol tidak mengubris jawaban adiknya lagi, karena takut jika nanti bundanya sudah teriak karena mereka berantem terus.
"Koper kamu mana?" Tanya Yessy.
"ASTAGFIRULLAH LUPA AKU BAWA, ADA DIKAMAR HEHE" teriak Zyra. Dia langsung melirik ke arah Hansol sambil cengengesan. Hansol yang mengerti maksud adiknya langsung mendengus kesal, walaupun begitu ia tetap mengambilkan koper adiknya.
Davin menghentikan mobilnya di depan rumah Zyra. Setelah selesai makan tadi, Davin langsung segera menjemput gadis itu.
"Assalamualaikum tante," ucap Davin."Waalaikumsalam, Zyra cepet Davin udah didepan nih!" teriak wanita itu.
"IYAAA BUN".
Zyra segera berjalan keluar sambil menarik kopernya. Zyra menatap Davin, "Kok lo bawa mobil dah?" tanyanya.
"Ya lo mikir aja, emang kalo naik motor muat? Koper lo mau diiket di stang motor emangnya?" Davin mendesis kesal.
"Yauda maap, namanya juga manusia. Kapan aja bisa jadi bego mendadak gitu yakan," sahut Zyra seraya tertawa kecil.
"Yaudah Bun, bang aku sama Davin berangkat ya," pamit Zyra seraya mencium tangan Yessy dan juga Hansol.
"Hati-hati kamu nak."
"Vin titip adek gue ya. Kalo dia nakal lo lempar aja dari atas candi," ujar Hansol. Zyra yang mendengar langsung menatapnya tajam.
"Siap bang, yaudah kalo gitu kita pamit ya. Assalamualaikum".
"Waalaikumsalam". Jawab Yessy dan Hansol bersamaan.Akhirnya mereka sampai di sekolah, Davin buru-buru parkir mobilnya. Zyra segera mengambil kopernya lalu melangkahkan kakinya keaarah teman-temannya.
"Lo selama di Jogja, jangan jauh-jauh dari gue" kata Davin.
"Iya bawel amat lo".
"Weh Zy...bareng babang Davin nih," goda Cila. Sedangkan Zyra hanya menganggukkan kepalanya.
"Woyy nyai makanannya leh ugha tuh," kata Neval sambil melirik plastik yang berisikan makanan Zyra.
"Lo sekali lagi manggil gue nyai. Gue ceburin muka lo ke air becekan ujan, mau?!" ancamnya.
"Galak busett. Nyai kan panggilan dari aku" kata Neval sambil nge-wink ke arah Zyra.
"Najis!"
Tiba-tiba ketos alias Bima lewat di depan mereka, "Semoga have fun selama di Jogja Zy!" ujar cowok itu pada Zyra sambil tersenyum, lalu langsung pergi.
"Bima kenal lo? Kalian deket atau...," Tanya Davin penasaran.
Sedangkan yang lain sudah bersiul heboh dan mengumamkan seperti,
"CIE BABANG DAVIN CEMBURU"
"EKHEM"
"MENCIUM BAU BAU CINTA SEGITIGA NIH"
"ENENGNYA GAK PEKA-PEKA EAK"
Begitulah kira-kira celotehan mereka, padahal Davin hanya sekedar bertanya apakah benar Bima mengirim pesan pada Zyra.
"BISA DIEM GAK LO SEMUA? Soal si ketos gue gak pernah kenal tuh orang, dan dia nya aja sok kenal sama gue!" omel Zyra. Seketika keadaan hening, mereka semua bungkam. Karena jika Zyra sudah marah seketika dunia diam.
Tidak lama bus mereka datang, mereka pun segera naik setelah koper mereka sudah dimasukkan ke dalam bagasi, Lo duduk sama gue Zy!" pinta Davin.
"Ih gue duduknya kan sama Qila...," rengek Zyra.
"Yaudah kalo gitu ambil kursi yang bertiga biar Gue, lo, Qila," sahut Davin.
"T-tapi.." belom selesai melanjutkan, Davin keburu narik lengan Zyra. Akhirnya mereka duduk bertiga. Qila dipojok dekat jendela, sedangkan Zyra di tengah, dan Davin dipinggir.
Siswa yang lain udah duduk tertib, sedangkan bus mereka guru pembimbingnya Pak Mino, Pak Woyun dan Bu Atika. Bu Atika sedang mengabsen seluruh siswa. Akhirnya bus jalan, semuanya pun berdoa agar sampai tujuan dengan selamat.
"Kita akan sampai sekitar jam sembilan pagi, lalu langsung menuju ke Gunung merapi setelah itu baru ke hotel" kata Pak Woyun. Semua siswa hanya mengangguk mengerti.
"Zy kalo ngantuk tidur aja ya." Kata Davin.
Akhirnya tak lama Gadis itu menguap, dan tertidur pulas di pundak Davin. Gue jadi nyamuk sial, batin Qila.
Davin tersenyum memperhatikan wajah Zyra sambil mengusap surai gadis itu. Andai Zyra tau isi perasaannya yang begitu tulus.
∞∞
"Zy bangun. Sarapan dulu," kata Davin yang sedang membangunkan Zyra.
"Eummh, kita udah dimana?" Tanya Zyra sambil sandaran di kursi.
"Rest area di Semarang, yuk turun sarapan dulu," ajak Davin.
"Hm".
Akhirnya mereka berdua turun dari bus. Sejak tadi Zyra memelu tubuhnya seolah berusaha menghangatkan tubuhnya, "Dingin" gumamnya.
Davin yang sadar dengan perkataan Zyra langsung melepaskan jaketnya, lalu memakaikan jaket di tubuh Zyra, "Nih lo pake aja jaket gue".
"Makasih monyetku!" seru Zyra, sedangkan Davin hanya memutar bola matanya malas.
______________________________
JANGAN LUPA LIKE AND VOMMENT!!!
--
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZYRA
Teen Fiction"Bagamaina bisa mencintai seseorang yang tidak nyata?" [ON REVISI]