Cerita nostalgia

2.6K 76 54
                                        

Aku enggak tau sih, kenapa tiba-tiba nulis ini. Mungkin salah satu alasannya karena sering ditanya:
"Kak, Gibran itu beneran ada gak sih?"

Jadi, gini ceritanya.

Dulu aku sangat suka sama Ray. Tau enggak? Iya, Muhammad Raynald Prasetya. Pas kecil dan dia masih ada di idola cilik aku hanya sebatas suka aja, belum yang parah banget sukanya. Eh, giliran dia duduk di pojokan gedebak-gedebuk doang kok aku bisa lumer gitu.

Singkatnya, karena Ray aku bisa mengenal banyak orang dari berbagai daerah. Medan, Bogor, Jakarta, Bandung, pokoknya banyak. Facebook-ku yang tadinya berisi status-status alay ala anak SMA patah hati pun berubah setelah aku lulus. Isinya status dan foto Ray semua 😂

Nah, kedekatan sama mereka juga yang mengantarkan aku ke dunia literasi. Walaupun sebelum itu aku udah suka baca, yang kebanyakan cerita fanfiction idola cilik sama Suju. Aku seneng liat Rio, Alvin, Cakka, Ray, Gabriel dan Kyuhyun yang ternistakan (ketawa jahat).

Setelah itu, aku mulai menulis. Masih belum berani publish di akun pribadi. Jadi, aku menyiasatinya dengan bikin grup di facebook. Grup khusus cerita tentang Ray Prasetya. Dari membernya baru beberapa biji sampe 8k lebih.

Terus ....

Aku kenal sama seseorang dari salah satu fanbase. Dia itu admin gitu di fanbase-nya. Awalnya sih enggak nyangka bisa dekat sama dia karena dia orangnya kelihatan jutek. Sekalinya cerita dia responsnya gak sesuai harapan, pasti langsung dihapus. Makanya dulu aku komentar di cerita dia itu bisa panjaaaaaaaang banget. Kita deket banget. Dari cuma sharing seputar cerita, Ray, sampe ke hal-hal pribadi. Di situlah aku menemukan sosok Gibran. Kalau udah bahas dia bisa chat sampe ganti hari.

Temenku yang lebih muda 4 tahun dari aku itu cerita tentang dia sama pacarnya. Kebetulan saat itu aku lagi ada masalah setelah nulis fanfic, jadi aku kayak merasa tertantang untuk membuktikan bahwa aku bisa membuat tokoh khayalanku sendiri. Enggak melulu menggunakan tokoh yang udah ada karena aku tahu itu ada konsekuensinya. Ketika kita meminjam nama dan sosok mereka, otomatis pembaca akan digiring pada kehidupan nyata para tokoh itu. Karena aku ini penulis yang kejam, jadi ketika ada sesuatu yang buruk terjadi dalam kehidupan si tokoh, aku terseret, tersudut, dan jadi tersangka.

Gibran Febrian. Dia terinspirasi dari cowok temenku itu. Bahkan tadinya aku mau pake nama temenku juga untuk karakter perempuannya "Nona M", tapi dia gak mau. Jadinya aku ganti Aura.

Terjawab, 'kan? Sosok Gibran terinspirasi dari dia. Untuk karakter dan segala sesuatu yang ada di sini hanya fiksi. Wah aku terharu saat beberapa orang menanyakan hal yang sama. Gibran itu ada gak sih? Gibran itu beneran gak sih? Itu artinya karakter Gibran punya tempat di hati mereka. Mungkinkah? Hehe.

Jadi, silakan simpulkan sendiri bagi kalian yang selama ini penasaran 😊

Dan, ah iya. Apakah diantara kalian masih ada yang kesulitan mendapat novelnya? Jujur, aku lagi pengen bikin sesuatu sebenernya. Gantungan kunci, atau gelang mungkin. Jadi, kalian yang beli novelnya langsung ke aku aku kasih bonus semacam itu nantinya. Ada yang mau kah?

Satu lagi, di lapak sebelah " One Last Time" aku ngadain giveaway broken. Barangkali ada yang mau ikut. Masih ada waktu sampai 6 Desember 2018 jam 23.59 WIB.

Terima kasih ^^

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang