Chapter 7 - Standby Time

60 3 0
                                    

"Jadi, dia sudah lama merencanakan untuk mengembangkan Mechgrinz yang baru?" Jendral Ling memastikan.

"Ya, saat itu dia hanya mengatakan iya pada Nona Luna dan ilmuan itu tidak memberitahu semuanya." jawab Jendral Myuze.

"Sudah kebiasaan jika dia mengembangkan teknologi baru, dia tidak akan memberitahukan detailnya pada siapa pun." timpal Jendral Rui.

"Waktu dia mendapat izin tinggal di Bumi dan bertugas membantu pengembangan Mechgrinz mereka, ternyata dia sudah memulai pengembangan mesin itu di suatu tempat di planet itu. Sampai saat insiden itu terjadi lalu Nona Luna menyatakan untuk melakukan invasi, dia malah membela Bumi dan mengubah tujuan pengembangan mesin itu menjadi senjata untuk melindungi para manusia Bumi." ucap Jendral Myuze panjang lebar.

"Saat dia ditangkap pun dia keras kepala dan tidak mau membuka mulut. Sesudah invasi, Nona Luna merintahkan beberapa prajurit untuk mencarinya saat serangan kecil, tapi mereka gagal mendapatkannya dan kita tidak tahu seperti apa Mechgrinz baru yang dia kembangkan." lanjut Jendral Igera.

"Apa kemungkinan besar Mechgrinz merah itu adalah Mechgrinz baru yang dikembangkan itu?" tanya Jendral Rui.

"Bukan kemungkinan lagi, tapi memang benar Mechgrinz itu adalah buatan dia. Makhluk Bumi saja tidak bisa membuat Mechgrinz tipe besar seperti yang kita pakai, apa lagi membuat Mechgrinz tipe besar dengan kemampuan tinggi seperti itu." ucap Jendral Myuze.

"Siapa yang jadi pilotnya, ya?" Jendral Ling penasaran.

"Bisa jadi anaknya, soalnya semua Elf yang jadi anggota tim pengembangannya itu menjadi korban juga dalam insiden itu. Otomatis yang bisa dia percaya hanyalah anaknya." jawab Jendral Myuze.

"Kira-kira sang adik atau sang kakak, ya?" jendral Rui penasaran.

Tiba-tiba alarm bahaya Markas Besar Thecodent Arc berbunyi. Para jendral pun langsung siaga, lalu ada Elf yang masuk ke ruangan itu dan melaporkan tentang apa yang terjadi.

"Apa yang terjadi?!" tanya Jendral Myuze.

"Lapor, Jendral Yoza baru saja kabur dengan Mechgrinznya, dia juga membunuh semua teknisi yang menperbaiki mesinnya dan merusak hangar Mechgrinz para jendral serta ada yang meretas sistem portal dimensi untuk membantu Jendral Yoza kabur." lapor Elf itu.

Semua jendral yang ada di sana terkejut dengan apa yang dilakukan Jendral Yoza. Demi balas dendam dia melakukan hal yang gila dan beresiko.

"Apa!" Jendral Myuze terkejut.

"Apa yang si Yoza itu pikirkan sampai dia bisa melakukan hal seperti itu?!" Jendral Igera kesal sambil memukul meja diskusi para jendral.

"Sepertinya dia ingin balas dendam, tadi dia terlihat sangat kesal ketika melihat kekalahannya dalam rekaman pertempuran tadi." ucap Jendral Rui.

"Dia seharusnya bisa mengendalikan emosinya! Dia itu jendral, dia tidak boleh melibatkan emosi pribadinya untuk hal seperti itu!" Jendral Myuze marah.

"Tapi siapa yang meretas portal dimensi?" tanya Jendral Ling.

"Ya, padahal benda itu memiliki sistem keamanan yang tinggi dan hampir tidak mungkin untuk diretas." ucap Jendral Rui.

"Igera, Ling ikut aku untuk melihat keadaan hangar, Rui kau bantu ruang kendali!" suruh Jendral Myuze.

"Baik!"

Semua jendral pun meninggalkan ruangan jendral. Jendral Myuze, Jendral Igera, dan Jendral Ling pergi ke hangar Mechgrinz para jendral besar bersama Elf itu, sementara Jendral Rui pergi ke ruang kendali markas.

Mechgrinz BattleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang