Matahari mulai terbenam, langit mulai menjadi gelap. Gedung-gedung sudah tidak berbentuk lagi, keadaan Kota Kyoto pun sudah seperti kapal pecah.
"Tunggu, tadi terlihat kurang senang ketika bicara padanya. Kenapa?" tanya Minami.
"Tidak ada apa-apa!" Mizaki menolak untuk menjawab pertanyaan Minami.
"Eh, ayolah! Aku kan teman baikmu. Jawab!"
"Kubilang tidak apa-apa!" jawab Mizaki dengan nada yang meninggi.
"Huh!" Minami kecewa.
Tiba-tiba, Minami menyadari sesuatu. Ia pun kembali bertanya pada Mizaki.
"Eh, Mizaki! ngomong-ngomong aku harus sekarang?" tanya Minami.
"Terserah, itu bukan urusanku!" jawab Mizaki.
Tiba-tiba, Minami menjambak rambut Mizaki dan menatapnya dengan ekspresi yang seram.
"Coba kau bilang sekali lagi!" ancam Minami pada Mizaki.
"I-i-iya deh maaf. Aku tadi masih terbawa kesal tadi." balas Mizaki.
Minami tidak suka saat orang yang ia mintai tolong tidak peduli padanya.
"Iya, kau tahu kan aku tidak suka diabaikan apalagi saat minta tolong." ucap Minami.
"Iya tahu." balas Mizaki singkat.
"Hey, hey! Aku harus gimana ini?!" Minami merengek.
"Ikut bersamaku." jawab Mizaki.
"Ke DASH Force ?"
"Ya. Mungkin sebagian penduduk kota diungsikan ke sana, soalnya tempat tersebut memiliki lokasi yang cukup aman untuk dijadikan tempat pengungsian dan juga penjagaanya cukup ketat. Lagipula aku punya urusan dengan pak tua itu." ucap Mizaki.
Mizaki menggerakan mesin miliknya menuju Markas DASH Force. Perlahan mereka meninggalkan Kyoto yang hancur karena pertempuran dahsyat yang baru saja terjadi.
"Aku juga minta maaf. Aku hanya jadi beban saja untukmu tadi." Minami meminta maaf pada Mizaki.
"Tidak apa-apa. Lagipula kau sudah membantuku kok."
"Terima kasih, Mizaki." balas Minami sambil tersenyum.
- - - - - - - - -
Hyugea sedang berjalan di koridor Markas. Kemudian ia masuk ke ruang loker staf. Kebetulan tidak ada Elf yang berada ruangan di tersebut.
Ia mengambil smartphone-nya lalu menghubungi Elf yang dikenalnya."Lakukan sekarang dan jangan sampai gagal!" perintah Hyugea pada Elf Itu.
"Siap! Jangan khawatir tuan!" balas Elf itu.
"Baguslah! Aku menunggu hasil yang bagus dari kalian." ucap Hyugea.
"Baiklah, sampai jumpa."
Percakapan pun berakhir. Hyugea pun segera keluar dari ruangan itu.
Sementara itu, Nona Luna sudah memerintahkan seluruh pasukannya di Bumi untuk mundur. Para jendral dan pasukannya sedang dalam perjalanan kembali ke planet mereka.
Mereka heran kenapa mereka ditarik mundur padahal sebentar lagi mereka bisa menyelesaikan misi.
"Kenapa tiba-tiba Nona Luna memerintahkan kita untuk mundur?" Jendral Ling heran.
"Iya, padahal sebentar lagi kita bisa menyelesaikan misi ini." ucap Jendral Rui.
"Argh! Padahal sebentar lagi London dan sekitarnya bisa kuhancurkan, tapi.... argh! Ini membuatku kesal!" Jendral Igera kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mechgrinz Battle
Fiksi IlmiahManusia Bumi dan Elf dari Planet Thecodent Arc yang berada di dimensi pararel telah lama menjalin persahabatan, jadi bermusuhan karena suatu insiden. Ketegangan berlangsung di antara kedua planet. Puncaknya, Thecodent Arc menyatakan perang pada Bumi...