Chapter 1 - This is Still Not Over

187 9 13
                                    

Siang hari, langit berawan menyelimuti kota Kyoto. Di perpustakaan yang berada di kawasan salah satu universitas kota itu, seorang laki-laki berbadan tinggi, memiliki rambut acak berwarna hitam, memakai jaket merah dan celana jeans panjang sedang berkumpul dengan 2 temannya sambil memandang suasana langit Kyoto dari jendela.

Nama laki-laki itu adalah Mizaki Ryo. Dia akrab dipanggil Mizaki oleh teman-temannya. Kedua teman yang sedang bersamanya bernama Minami Kireiyuki dan Kizuna Katai.

Minami Kireiyuki adalah teman wanita sekaligus teman masa kecil Mizaki. Minami memiliki tubuh kecil dan ramping serta rambut panjang berwarna pink. Ia dikenal mahasiswi terpendek di kampus. Namun dibalik itu, dia memiliki sifat tomboy. Ia suka memakai kaos dan celana pendek.

Temannya yang satu lagi, Kizuna Katai adalah teman laki-laki Mizaki. Laki-laki itu memiliki rambut hitam dengan belahan ke kiri. Ia suka memakai kemeja dengan rompi serta celana katun berwarna hitam.

"..." Mizaki memandang keluar jendela perpustakaan sambil menyandarkan pipi pada tangannya.

"Sejak tragedi itu semua jadi berubah drastis ya." Minami memecah keheningan di perpustakaan.

"Memang." sahut Mizaki singkat.

"Ngomong-ngomong kenapa mereka tidak menyerang lagi ke kyoto?" tanya Minami penasaran.

"Tak tahu." Mizaki menjawab dengan singkat.

"Aku lihat dari berita pasukan Thecodent Arc kembali melancarkan serangan kecil ke Korea Selatan." ucap Kizuna.

"Benarkah?!" suara lantang Minami membuat orang lain yang berada di perpustakaan kaget dan terganggu.

Minami merasa sedikit malu karena hal barusan. Keduanya pun mengingatkannya untuk tak melakukan hal itu lagi. Tak lama semuanya kembali normal.

"Jangan kaget! Kan, sudah biasa mendengar Thecodent Arc melancarkan serangan kecil semenjak invasi besar mereka, tujuannya juga masih sama seperti sebelumnya. Lagi-lagi pasukan Bumi kalah dalam melawan mereka. Ada kemungkinan Thecodent Arc akan melakukan invasi besar lagi dalam waktu dekat." Kizuna menuturkan.

"Sudah, ayo kita pulang sekarang!" Mizaki mengajak kedua temannya untuk pulang sambil membereskan buku dan tasnya.

"Baik." balas Kizuna.

Setelah membereskan buku dan tas masing-masing, mereka pun bergegas pulang. Saat perjalanan pulang mereka berbincang-bincang.

Sejak invasi besar-besaran yang dilakukan Thecodent Arc 12 tahun yang lalu, PBB melakukan pemulihan di seluruh wilayah Bumi. Untuk mengantisipasi serangan musuh selanjutnya, PBB juga memerintahkan penjagaan ketat di wilayah Bumi yang masih berdiri, termasuk Kyoto. Banyak tentara militer Kyoto serta Mechgrinz setinggi 5,4 meter berwarna abu-abu gelap dengan senjata Gatling dan pisau berjaga di kota itu.

"Beruntung ya? Kota ini salah satu yang bisa selamat dari invasi itu." Kizuna mengedarkan pandangannya ke isi kota Kyoto.

"Ya, kota ini juga adalah salah satu dari 90 kota yang masih bisa ditinggali di negara ini." Mizaki menjelaskan singkat.

"Tapi sekarang PBB telah memerintahkan penjagaan yang ketat bagi wilayah yang masih bertahan. Jadinya aktivitas di sini jadi agak terganggu." keluh Minami.

"Maklum, ini kan untuk antisipasi." ucap Mizaki.

"Bagiku, tentara-tentara dan Mechgrinz yang namanya... apa pun itu, terasa menggangu bagiku." Minami mengeluarkan lagi keluhnya.

"Dasar kau ini. Mesin itu adalah MF-5 Mechgrinz Groze. Termasuk ke jenis Mechgrinz tipe kecil. Tingginya 5,4 meter, dipersenjatai Gatling dan pisau. Mechgrinz ini dibuat pada ta-" Mizaki mendeskripsikan dengan rinci.

Mechgrinz BattleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang