Ga pernah bosen buat bilang
Budayakan vote sebelum membaca..
Dan jgn lupa beri comment biar cepet Up nya..
彡彡彡
Detik, menit, jam sudah mulai berlalu, Begitu juga hari yang sudah mulai berganti. Tak terasa jika Seminggu lagi akan ada sepasang manusia yang akan mengikat janji mereka didepan Altar.
Pernikahan mereka tinggal menghitung hari, tapi suasana dan kondisi tetap sama. Irene tetap gadis yang dingin dan Suho yang tetap tenang dengan pendiriannya.
Suasana makan malam Suho dan Irene untuk pertama kalinya akhirnya terjadi. Irene berkali-kali menolak ajakan makan malam tersebut dengan alasan sibuk. Sedangkan Suho hanya bisa mematuhi apa yang sudah diperintahkan Calon ayah mertuanya.
Irene sebenarnya tidak ingin melakukan hal ini kalo bukan karena tadi pagi Ayahnya datang langsung ke kantornya dan menyuruh Irene untuk makan malam bersama Suho.
Singkat kata, ini hanya paksaan. Berkali-kali Irene pikir jika semua hal yang terjadi antara dirinya dan Suho itu hanya karena sebuah Paksaan.
"Kau tidak menyentuh makanan mu?".
Suho yang sedari tadi menikmati makan malamnya kini melirik Irene yang dari awal datang dia sama sekali tidak menyentuh makan malamnya.
Irene tidak menjawab pertanyaan Suho, dia sedari tadi fokus dengan IPad berukuran sedang ditangannya. Dari penglihatan Suho sepertinya Irene sedang menyelesaikan pekerjaannya.
"Mau aku potongkan dagingnya?". Tawar Suho.
Dan lagi, Irene tidak membalas perkataan Suho bahkan untuk mengeluarkan suara saja dia tidak sudi. Dia lebih memilih fokus dengan kesibukannya sendiri.
Suho yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan menghela nafasnya pelan sebelum dia mengambil piring Irene dan memulai memotong Steak milik Irene.
"Sepertinya kau sangat sibuk?". Suho melirik Irene sekilas sambil masih melakukan kegiatannya memotong daging.
"Aku tidak tau jika seorang Desainer pekerjaan nya sesibuk itu". Ujar Suho lagi, kini tanpa menatap wajah Irene.
Perkataan Suho kini sukses membuat Irene menatapnya. Wajah datar dan tatapan dingin Irene dapat menjelaskan bahwa dia tidak suka diganggu sekarang.
"Shut up your mouth, this is none of your business".
Tenang Dan menusuk, itulah kata-kata Irene barusan. Suho Yang mendengar itu lantas tersenyum kecil Dan menoleh untuk melihat Irene yang kini juga sedang menatap nya.
"I know that. Tapi apakah seorang Desainer tidak pernah diajarkan untuk beretika jika sedang makan malam?". Tanya Suho dengan intonasi yang tergolong tenang dan juga lembut.
Irene menyipit kan matanya pertanda bahwa dia tersinggung dan tidak suka perkataan Suho barusan.
"Maksudmu aku tidak mempunyai Etika begitu?".
"Aku tidak bilang begitu". Balas Suho khas dengan wajah polosnya.
"Tapi perkataanmu menjurus kesana!". Ucap Irene penuh penekanan.
"Aku hanya berkata sesuai apa yang aku lihat sekarang ini"
Irene tertawa sini mendengar alasan suho barusan, dia meminum Wine nya dengan cepat dan menaruh nya lagi dengan kasar. Wajahnya sedikit maju untuk menatap wajah Suho dengan pandangan yang menusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious ✔ [ Sudah Dibukukan ]
RomancePernikahan bukan tentang bagaimana kisah Cinta yang bahagia dan penuh akan sebuah rasa. Namun pernikahan Suho dan Irene adalah saksi, bagaimana 'status' keduanya tidak lah menjamin arti sebuah Bahagia dan rasa. Kehidupan yang penuh akan emosi, air...