6. There's something

7.5K 991 156
                                    

Yang janjinya mau Up semalem, malah jadinya Update pagi hahaha I'm so sorry semalem ketiduran jadi lupa Up. 😅

Enjoy~



彡彡彡

Setelah sampai dan kini berdiri tepat didepan Pintu bernomor 209. Tangan Irene dengan cepat memasuki password apartemen tanpa pikir panjang. Ketika pintu terbuka, dengan langkah tergesa-gesa dia memasuki apartemen nya.

Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, dan matanya terhenti ketika dia sudah menemukan sosok yang dia khawatir kan .

Hati Irene bergetar mendapatkan Rowoon yang duduk dibawah sofa dengan banyak botol alkohol diatas meja, kepalanya menunduk dengan tanggannya masih memegang sebotol Wine yang sudah sisa setengah.

"Woon-ah". Irene memanggil lirih sembari melangkah mendekat ke arah Rowoon yang masih Setia menundukkan kepalanya.

Irene duduk disamping tubuh Rowoon dan masih menatapi kekasihnya dengan sendu. Irene tau mengapa Rowoon seperti ini, itu pasti karena dirinya.
Irene berani bersumpah sudah menutupi pernikahannya dengan baik didepan Rowoon, tapi saat semalam dia terkejut mendapati Rowoon hadir di acara Resepsi pernikahannya. Irene jelas tau ini ulah siapa, hanya Ayahnya lah yang berani bertindak seperti ini.

"Woon-ah". Panggil irene lagi kini dengan suara lembutnya.

Panggilan Irene kali sukses didengar oleh Rowoon yang langsung mengangkat kepalanya dengan lemah, dia menoleh dengan matanya yang memerah, mungkin sebelumnya dia habis menangis. dan kini dia mendapati Irene sedang duduk disampingnya menatapnya dalam.

"Kau datang?"

"I'm here"

"Mari kita minum bersama". Rowoon mengambil sebotol wine lagi dimeja, tapi gerakannya terhenti ketika irene menahan tangan Rowoon untuk mengambil sebotol lagi, Irene bahkan menarik botol yang ada ditangan Rowoon untuk dia taruh diatas meja kembali.

Irene sangat tau jika Rowoon adalah pria yang sangat baik, melihat Rowoon mabuk seperti ini saja sudah membuat hatinya sakit.

"Hentikan, kau mabuk"

Rowoon menatap wajah Irene lama sebelum dia menenggelamkan wajahnya diceruk leher Irene, dia memeluk tubuh irene dengan sangat erat, seolah-olah dia tidak ingin irene pergi dari sisi nya.

"Aku tidak mabuk, Bae". Ujar Rowoon lemah dengan suara paraunya.

"Mengapa kau minum sebanyak ini?". Irene mengelus-elus lembut rambut hitam milik Rowoon.

"Untuk menghilangkanmu dari pikiran ku". Lirih Rowoon dalam pelukan nya.

Mata Irene memanas mendengar perkataan Rowoon yang sarat akan kekecewaan dan Luka dihatinya.

"Mianhae". Hanya kata itu yang bisa keluar dari bibir mungil Irene.

Rowoon mendengus pelan dileher Irene, masih dengan mengeratkan pelukannya.

"Kau sudah menikah dengannya, dan pasti kau akan meninggalkan ku kan?"

"Tidak akan"

"Kau Bohong!"

Rowoon melepaskan pelukannya begitu saja, dia menatap wajah Irene dengan tajam.

"Kau tetap akan meninggalkan ku, Bae! "

Irene menghela nafasnya pelan sebelum menangkup wajah memerah dari Rowoon.

"Aku tidak akan meninggalkan mu". Irene kembali membawa Rowoon kedalam pelukan hangatnya.

Precious ✔ [ Sudah Dibukukan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang