11. Somenone Else

10.1K 1.3K 351
                                    

Diwajibkan dengar lagu-lagu galau. Ini aku punya recomended.

- jung seung hwan (the fool)
- Ikon (goodbye road)
- wendy, seulgi (don't push me)


ツツツ

Saat memasuki Lift, Suho terdiam beberapa saat dan memikirkan tentang perkataan Rowoon yang barusan.

Jika dia ingat-ingat di lantai tadi hanya ada satu ruangan saja yang merupakan kantor Irene.

"Ahh apa mungkin Seulgi adalah kekasihnya?". Pikirnya.

Suho tidak terlalu memperdulikan hal tadi, jadi sekarang dia hanya berdiri dengan wajah santainya.

Ting

Pintu Lift terbuka ketika Suho sudah sampai dilantai dasar, baru saja ingin melangkah namun langkah Suho buru-buru terhenti, dia menepuk dahinya karena melupakan sesuatu.

"Flashdisk nya"

Dengan cepat Suho kembali memencet lantai ruangan irene untuk mengambil Flashdisk yang lupa dia ambil. Mungkin ini semua karena sikap Irene yang terlalu membuat Suho lupa akan segalanya, pesona wanita memang seperti itu.

Setelah kembali dilantai ruangan Irene, Suho segera bergegas menuju ruangan irene kembali.

Tanpa harus mengetuk pintu lagi, Suho membuka pintu berwarna putih tersebut dan...

Deg....

Bukan, Bukan ini yang dinginkan Suho untuk dilihat, bukan pemandangan menyesakan seperti ini yang ingin dilihatnya, bukan juga Istrinya yang berpelukan mesra dengan pria lain.

Kedua tangan Suho mengepal kuat-kuat disamping tubuhnya, wajah nya memerah menahan sesuatu yang ingin keluar, apalagi sekarang matanya bertatapan langsung dengan mata bening irene yang sedang menatap nya penuh dengan rasa terkejut.

"Suho.. ". Ujar irene pelan seperti bisikan.

Rowoon yang sedang memeluk tubuh irene mendengar suara irene yang berkata pelan tepat disamping telinga nya.

Dia tau jika suami Irene sedang berdiri jauh dibelakang nya, tapi dia sama sekali tidak berniat untuk sekedar melepaskan pelukan erat itu, walaupun dia sadar jika tubuh irene sedang menegang sekarang.

"Woon-ah.. Le.. Paskan". Bisik irene pelan dengan tangannya yang mencoba mendorong pundak Rowoon dengan pelan.

Namun bukannya melepaskan, Rowoon justru tambah memeluk tubuh kecil itu sangat erat dengan wajahnya yang dia tenggelam kan diceruk leher irene.

"Biarkan, biarkan saja dia tau siapa pemilik mu yang sebenarnya"

"You're mine"

Rowoon berbisik ditelinga irene dengan penuh penekanan disetiap katanya. Yang entah mengapa membuat tubuh irene lemas begitu saja.

Melihat pemandangan yang semakin menyakitkan tersebut, Suho tidak bisa untuk tidak marah. Dengan kepalan tangannya yang kuat dan wajah memerah nya, dia melangkah menuju dua sejoli yang masih diam berpelukan seolah-olah mereka tidak tau jika ada seseorang yang menahan sesak didada nya saat ini.

Namun baru beberapa langkah, suho menghentikan langkah kakinya setelah dia menatap mata Irene yang kini menatap nya nanar.

Mata Suho memanas bersamaan dengan kepalan tangannya yang melemas. Menatap mata bening tersebut membuat Suho sadar akan sesuatu.

She's wasn't happy cause of me

Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum pahit ketika melihat cincin pernikahan terikat lekat dijari manisnya. That's was Hurt right?

Precious ✔ [ Sudah Dibukukan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang