Cover barunya gimana?? 😏
Yuk vote dulu sebelum baca! 😚
ツツツ
Suho membuka matanya secara perlahan, wajah pucatnya melihat sekeliling dan menyadari satu hal, bahwa sekarang dia sudah berada dikamarnya. Ralat, kamar dirinya dan Irene.
Entah sejak kapan Suho sudah berada dirumahnya, yang pasti hanya satu yang suho ingat. Dia pingsan dan tertidur cukup lama. Bahkan dia baru sadar bahwa pakaian nya kini sudah berganti dengan kaos berlengan panjang dan celana panjang biasa.
Dengan tubuh lemahnya Suho menuruni ranjang king size tersebut dan mulai melangkah keluar untuk mencari satu sosok yang ada dipikirannya.
Kakinya menuruni anak tangga dengan pelan. dan saat kakinya sudah sampai di ruang tengah, dia dapat melihat tubuh mungil tersebut sedang berkutik didapur dengan membelakangi nya.Wajah pucatnya tersenyum melihat pemandangan didepannya saat ini. Untuk pertama kalinya dia merasa seperti dia memiliki seseorang yang dapat diandalkan dikala dia sakit.
Dan orang tersebut adalah istrinya sendiri.
"Kau memasak?"
Tubuh Irene terkejut ketika mendengar suara serak memasuki telinganya, dia lebih terkejut lagi ketika melihat sosok Suho sudah berdiri dibelakang nya saat dia memutar badan.
"Kau kenapa disini?". Tanya Irene dengan wajahnya yang masih terkejut.
"Ini rumahku". Balas Suho dengan wajah polosnya.
"Aishhh maksudku.. Kau masih sakit, seharusnya kau berada dikamar sekarang".
"Aku sudah tidak apa-apa"
"Wajahmu saja masih pucat bodoh"
"Tapi aku sudah lebih baik irene". Ucap suho lembut.
"Terserah kau". Dengus irene, dan setelah itu dia lebih memilih untuk fokus ke kegiatan memasak buburnya saat ini.
"Mau ku bantu?". Tawar Suho yang sedari tadi masih Setia berdiri dekat Irene.
"Tidak perlu"
"Mungkin kau but.... "
"Duduk, Diam, dan tunggu". Singkat padat dan dingin. Irene berhasil membuat Suho terdiam dan kembali ke tempat duduknya.
Dalam keheningan Suho sangat menikmati pemandangan tubuh Irene yang memunggungi nya, tubuh mungil itu lama kelamaan ingin sekali Suho dekap dengan erat dan....
"Bodoh". Gumamnya sambil menggeleng kepala nya pelan.
"Kau bilang apa?". Sahut Irene yang saat itu juga membuat Suho salah tingkah.
"Tidak, aku tidak berbicara apapun"
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Irene datang membawa beberapa makanan yang baru saja dia masak.
Suho sangat tergiur melihat masakan buatan Irene yang terlihat sangat nikmat untuk disantap."Ini terlihat lebih enak dari masakan ku". Puji Suho dengan wajah Sumringah nya.
"Kau pikir, aku memasakan ini untukmu?". Ujar Irene setelah dia sudah duduk dikursi makannya.
"Maksudmu?"
Irene dengan pelan menggeser satu buah mangkuk berisikan bubur sehat, yang Irene buat sendiri untuk Suho yang sedang sakit.
"Ini apa?". Tanya Suho bingung setelah melihat mangkuk tersebut ada didepan matanya.
"Jelas-jelas itu bubur bodoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious ✔ [ Sudah Dibukukan ]
RomancePernikahan bukan tentang bagaimana kisah Cinta yang bahagia dan penuh akan sebuah rasa. Namun pernikahan Suho dan Irene adalah saksi, bagaimana 'status' keduanya tidak lah menjamin arti sebuah Bahagia dan rasa. Kehidupan yang penuh akan emosi, air...