Bab 3

114K 5.7K 27
                                    

"mamaaaa runna come back homeeee" aku berteriak nyaring  sepulangnya dari mall dan aku membawa chika dan suri menginap dirumahku.

"hai tante, om chika dan suri nginap disini ya, mau belajar kelompok"

"gayaaa lo combro belajar kelompok, bilang aja lo mau cuci mata lihatin abang cakep gue" kataku berbisik di telinga chika.

"silahkan, belajar yang rajin ya" kata papaku.

"bang radya dan mba rania mana om kok gak kelihatan" tanya chika sambil memperhatikan seluruh ruangan.

"rania pergi kayaknya, radya tuh di kolam renang, mungkin lagi berenang"

"bokkkkk abang lo berenang, gue berenang juga yahhhh, lumayan lihatin body naked nya" kata chika antusias sambil berbisik.

"gilaaaa lo... ada bonyok gue, yuk masuk kamar, lama2 diluar lo bisa perkosa abang gue saking nafsunya lihat dia"

"nah ide lo mantap juga, gue coba ahhhh" chika berbalik arah menuju kolam renang.

"ya elah chika.... otak lo kenapa konslet gini sih" aku menariknya masuk ke kamar.

"pleaseee izinkan gue natap sebentarrrrrr saja pujaan hati gue" katanya merayu.

"izinin deh run, daripada dia makin gila" kata suri membalas.

"bentar aja yah, gak pake mupeng dan gak pake sentuh2, abang gue masih perjaka jangan lo nodain dengan tangan lo"

"yeee gue juga kelessss masih perawan, perjaka dan perawan kalo bertemu klop tuh run, lo pengen kan punya ponaan, jadi restuin ya gue ama abang lo, gue janji akan jadi kakak ipar yang baik"

"huwekkkk muntah gue... gak bakal chika, abang gue homo"

"RUNNA kalo ngomong jangan sembarangan"

upsssss kedengeran deh sama orangnya, aku hanya bisa cengengesan.

"hai abang sayang... kapan balik, aku masuk dulu ya" mending kabur daripada kena amuk.

"hai bang radya, makin ganteng saja..." chika menyapa abangku dan tau apa tanggapannya.

gak ada sama sekali... alias muka datar alias muka tembok.... gak ada ekspresi... wkwkwkwk kasian deh lo.

"run sini deh" panggil mamaku.

"kalian berdua masuk dulu ke kamar gue, dan lo chika awas jangan coba2 masuk ke kamar bang radya"

"iya iya sakitttt hati gue gak dibalas sapaannya dari pujaan hati" katanya alay.

"alay banget lo pantesan bang radya gak suka sama eloh" kata suri to the point.

aku meninggalkan makhluk jadi2an dikamar dan menuju kamar mama.

"kenapa ma, hai papa sayang mana nih oleh2nya"

"kamu ini datang2 malah nanya oleh2 kalo datang itu ucapkan assalammualaikum dan cium tangan orang tua, ini gak... dasar anak sekarang"

"hehehehe assalammualaikum papa ku, mana oleh2nya" kataku mengulang perintahnya dan mencium tangannya.

"waalaikumsalam... nah gitu donk, kamu ini mama ngadu hari ini kamu isengin revon lagi ya, tadi tante sonya sampai nangis2 kesini karena papi revon berniat mengirim revon ke amerika besok"

"wah om raskal langsung ngirim revon terus sekolahnya?"

"pindah juga kesana"

"ckckckc ini pasti ide kamu" kata papa

"heheheh padahal aku bercanda loh pa, tapi ditanggapi serius sama om raskal"

"runnaaaa keluar lo" aku mendengar suara teriakan revon di luar. hahahaha pasti dia ngamuk setelah tau aku dalang pengirimannya ke amerika.

"nah kan rasain kamu kena amukan revon, mama papa gak ikut campur"

"tenang pa, runna pasti bisa beresin masalah ini"

aku meninggalkan kamar mama dan menuju ke ruang dimana revon berada.

"apa lo"

"lo ya keterlaluan, gara2 lo papi ngirim gue ke amerika"

"oh bagus donk, gue aja yang mau sekolah keluar gak diizinan papa, seharusnya lo bangga bisa sekolah, diluaran banyakkkkk sekaliiiii anak2 yang gak bisa sekolah, jadi..."

"stopppp gue kesini bukan mau menerima omelan lo"

aku menurup mulutku, wajah marahnya membuatku ingin tertawa terbahak2. dia mendekatiku.

"lo bisa senang dan bahagia hari ini, tapi nanti suatu saat lo akan menangis ketika menerima balasan dari gue, ingat itu runna alaika"

"siapa takut!!!!, sana pulang lebih baik lo packing atau habisin waktu lo dengan nyokap dan bokap lo"

"brengsek lo, nyesal gue punya saudara seperti lo"

"gue juga dan gue harap kita gak pernah bertemu lagi" kataku tajam

"runna mulut kamu!!! kelewatan, jadi wanita sedikit anggun donk, jangan bisanya bikin masalah aja" kata abangku yang berdiri dibelakangku.

"maafin runna ya von, dia masih labil dan gak tau sopan santun"

"maaf bang, adik lo ini kelewatan, gue permisi dulu"

revon pergi meninggalkan aku dan bang radya berdua.

bye bye revon....

"sini kamu, tadi kamu bilang apa sama chika, abang gay? dan barusan kamu juga berantem dengan revon? kamu ini wanita apa preman sih"

"maaf bang, habis aku gak suka chika deketin abang dan masalah revon dia yang memulai"

"kalo abang suka dideketin chika, kamu mau apa?"

"yeee gak bolehhhh... runna suka bang kelvin, kalo abang sama chika terus runna gak bisa donk dengan kelvin"

"siapa yang bilang gak bisa? emang ada uu nya?"

"setau aku gak ada"

"nah makanya, awas ya sebarin gosip ya gak2... kalo kedengeran mama bisa pingsan atau kena stroke, mau kamu?"

"eh gak mau!!!"

"nah makanya jangan suka cari masalah, belajar jadi anggun seperti mbak rania"

"kenapa nama aku di bawa2" aku melihat mbak rania pulang dari kampusnya.

"ini mbak si runna liar banget, ajarin donk jadi anggun, aku aja cowok jadi illfeel, apalagi kelvin"

"kelvin? abangnya chika?" tanya nya

"iya, mbak kenal?" tanyaku

"oh kenal, tuh dia diluar"

"loh kok diluar, jemput chika ya?, tapi chika janji nginap disini"

"gak dia nganterin mbak pulang"

nah loh kok mbak rania malah pulang sama kelvin, apa jangan2 pria yang datang tadi pagi bang kelvin ya.

aduhhhh alamat patah hati ini...

"ooooo" kataku lesu.

"mbak bang aku ke kamar dulu ya, kasian anak2 ditinggal"

"salam buat chika ya" kata abangku.

"ya" bodo dah... ambil tu chika abang gue... gue rela lo jadi kakak ipar gue... gue patahhhh hatiiiii bang kelvin pacarnya mbak rania.

sebenarnya sih gak cinta2 amat juga sama bang kelvin, cuma kagum aja. mulai sekarang harus ditutup rapat nih, masa suka sama pacar kakak, gak banget. aku gak mau jadi seperti mama, jatuh cinta dengan suami kakak sendiri. walau sebenarnya mamalah cinta pertama papa.

ya, kami bertiga sudah tau rahasia pernikahan orang tua kami, dan kami bisa menerimanya, karena ikatan darah antara kami berlima sangat kental sekali.

tbc

nah loh kelvin apa dicoret dari daftar? atau jangan2 sejarah terulang? hahahaha tebak2 buah manggis aja yah??? masih lama kok kebongkarnya.

5. Mencari Ayah AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang