"Ehhhh gilaa Wali kelas kita sekarang Pak Deni" Ucap Agatha kaget dengan suara yang agak berbisik kepada teman temannya. Setelah itu Aurel langsung mengintip ke dalam kelas lewat jendela kelasnya sama seperti tadi yang Agatha lakukan.
"OMG. Gilaaa Yaamplop Kita telat lagi dan kurang beruntungnya Walas kita Pak Deni" Ucap Aurel dengan wajahnya yang cemas. Pak Deni adalah guru Matematika plus Walas XI Ipa 2. Dia super duperr tegasss,galak,walau terkadang baik tapi yang lebih banyak Galaknya.
"Fix kita harus masuk. Dari pada kayak gini udah kayak maling. Ayoo ahh" Ucap Afrin lalu berjalan mendahului ketiga temannya,mau gak mau ketiga temannya pun mengikuti langkah Afrin untuk memasuki kelas.
"Assalamu'alaikum Pak" Ucap Afrin masuk kelas lalu mencium tangan guru itu dan diikuti oleh ketiga temannya.
"Dari mana aja kalian? Jam segini baru masuk kelas. Baru hari pertama jadi anak kelas XI sudah melanggar peraturan. Kalian ini dari kelas X gak berubah berubah ya. Sebagai hukumannya sebelum duduk kalian harus janji didepan teman teman kelas kalian tidak akan terlambat lagi" Oceh Pak Deni dengan raut wajah marah namun itu tidak membuat Aurel dan ketiga temannya takut.
"Iyya pak" Ucap Mereka berempat serempak.
"Ayo Agatha mulai dari kamu!" Titah Pak Deni dengan tegas tapi tetap saja itu tidak akan membuat Agatha takut karna Agatha akan takut jika diiming imingi dengan Kwetiau
"Nama saya Agatha Serelia saya berjanji tidak akan terlambat lagi" Ucap Agatha dengan wajah juteknya
"Nama Saya Irena Meysha saya berjanji tidak akan terlambat lagi" Lanjut Iren dengan wajah datar
"Nama saya Bulan Casandra Aurellia saya berjanji tidak akan terlambat lagi" Ucap Aurel dengan sikap acuhnya
"Nama saya Afrin Eshal saya berjanji tidak akan terlambat lagi" Ucap Afrin dengan wajah cute nya.
"Silahkan kalian duduk" Titah Pak Deni. Aurel dan ketiga temannya pun duduk dibarisan tengah.
"Anak anak karna hari ini hari pertama kalian masuk sebagai kelas XI jadi kita belum ada KBM yaa. Sekarang kita buat struktur kelas terlebih dahulu. Siapa yang menjadi Ketua Kelas,Wakil Ketua,Bendahara,dan Sekretaris." Ucap Pak Deni dengan suaranya yang tegas. "Iyaa pak" jawab para siswa siswi serempak
"Pak mending Aurel aja pak yang jadi ketua" Teriak Iren lalu cengengesan tanpa dosa setelah melihat mimik wajah kaget dari Aurel.
"Ishh apan si lu Ren" Ucap Aurel ketus
"Sudah sudah. Jadi siapa yang ingin menjadi kandidat untuk mencalonkan diri sebagai Ketua kelas?" Tanya Pak Deni lalu ada satu orang siswa yang duduk dibelakang mengangkat tangannya "Saya pak" Ucap cowok itu dengan percaya dirinya.
"Okee Daniel. Ayo siapa lagi?" Ucap Pak Deni. Yap nama lelaki itu adalah Daniel,denger denger sih dia pinter banget plus jadi anak kesayangan semua guru yang ada disini
"Rel. Aurel" Ucap Agatha bisik bisik kepada Aurel
"Apaa?" Jawab Aurel,sebab dia mendengar Agatha yang duduk dibelakangnya memanggil
"Ituu Ketek lu basah ya" Ucap Agatha yang membuat Aurel Refleks mengangkat tangannya.
"Owhh Aurel mau mencalonkan. Oke bapak tulis" Ucap pak Deni yang melihat Aurel mengangkat tangannya. Aurel yang mendengarnya pun langsung tercengang "Enggak kok pak" Ucap Aurel dengan lantang.
"Sudah tidak usah malu malu" Ucap Pak Deni. Lalu menulis nama Daniel dan Aurel di papan tulis,Aurel pun mencubit lengan Agatha hingga membuat Agatha kesakitan sementara Afrin dan Iren hanya terkekeh melihat tingkah kedua temannya
"Okeee. Bapak Putuskan Daniel menjadi Ketua kelas dan Aurel menjadi Wakilnya. Sementara Bendahara dan Sekretaris bapak serahkan kepada Ketua dan Wakil untuk memilihnya" Ucap Pak Deni, Aurel yang mendengarnya pun merasa kesal kepada Agatha. Karna ini semua disebabkan oleh Agatha.
"Bapak keluar sebentar ya. Daniel sama Aurel,kalian pilih siapa yang akan menjadi Bendahara dan Sekretaris. Setelah itu tunggu bel istirahat berbunyi baru kalian boleh istirahat" Ucap Pak Deni lalu pergi keluar kelas.
"Ehhh yang jadi Bendaharanya Agatha aja ya. Gimana kalian setuju gak" Aurel pun teriak didepan kelas lalu dibalas anggukan oleh teman teman sekelasnya.
"Ehh ketua. Gimana? Lo setuju gak?" Tanya Aurel kepada Daniel yang berstatus sebagai ketua kelas
"Yauda terserah lo aja" Ucap Daniel dengan santai. "Sekretaris nya Intan aja ya" Lanjut Daniel lagi.
"Intan yang mana dah?" Tanya Aurel bingung. Lalu Daniel pun menunjuk seseorang yang duduk didekat barisan dekat pintu. Terlihat disana ada seorang siswi yang memakai kaca mata dan rambutnya dikepang dua. Lebih tepatnya dia itu cewek Nerd.
"Oh yauda" Ucap Aurel santai
"Jadi Bendaharanya Agatha dan Sekretarisnya itu Intan. Fix ya gaes" Teriak Aurel didepan kelasnya
"Iyaiyaa. Udah Rel jangan teriak lagi bisa bisa pecah gendang telinga gue kalau lo teriak teriakan terus" Ucap salah satu siswa yang duduk dipojok pling belakang
"Oh lo bisa denger Sal. Kirain gue yang namanya Faisal itu Budeg makanya gue teriak biar lo bisa denger apa yang gue omongin" Ucap Aurel dengan nada nyolotnya
"Heran gue bocah tengil kayak lo kenapa kepilih jadi Wakil sih" Ucap Faisal kesal atas semua yang Aurel omongin
"Mending lo tanya sendiri aja deh ke Pak Deni dari pada Bacot ya kan" Ucap Aurel lagi. Ketiga temannya Aurel sadar jika tidak ada yang misahin pasti mereka akan terus beradu mulut karna Aurel dan Faisal itu Bacotnya sama sama gede.
"Udah udahh Rel dari pada lu capek capek kan ngadu bacot sama Isal mending kita ke Kantin" Ajak Afrin kepada Aurel yang dibalas anggukan oleh Agatha dan Iren.
Lalu mereka berempat pun pergi ke Kantin yaa walau Bel istirahat belum berbunyi. Mereka sudah menganggap sekolah itu milik mereka sendiri jadi mereka bebas ngelakuin apa aja karna yang ada dipikiran mereka yaitu 'Sekolah punya gue'Jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa vote and comment😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlepas
RandomJika aku boleh menulis sesuatu. Maka akan ku tulis tentang mereka.. tentang kesedihan yg di hapus oleh senyuman. Mereka yg seakan menjadi penghibur dari sudut mana pun. Aku yg kala itu hanya bisa berbaring dan mengungkapkan tanpa satu orang pun y...