Apakah harus seperti ini!
Tuhan menghilangkan satu persatu demi mendapatkan yg tak terduga.
Apakah harus seperti ini!
Harus merasakan kehilangan agar hati lebih paham bahwa tidak ada satu pun yg abadi.🍁---
Saat ini Aurel,Afrin dan Iren telah berada di kamar milik Agatha. "Kalian ngapain kesini,bukannya sekolah" Ucap Agatha yang terheran karna teman temannya datang tanpa memberi kabar
"Jadi gini Tha to the point aja ya biar cepet. Afrin besok mau ke Australi dia mau pindah soalnya kerjaan ortu nya pindah kesana dan mau gak mau Afrin harus ikut" Jelas Aurel,Agatha yang mendengarnya pun menatap Afrin dengan tatapan penuh selidik
"Kenapa lo gak bilang dari jauh jauh hari?" Tanya Agatha kepada Afrin
"Gue gak sanggup buat bilangnya Tha. Sorry ya guys, gue gak mau pisah sama kalian. Hiks hikss" Ucap Afrin lalu menangis
"Udah Rin. Kita tau kok gimana kalau di posisi lo,lo gak salah" Ucap Iren menenangkan Afrin
"Jika emang ini yang terbaik buat lo. Kita ikhlas kok lo pergi ke Australi karna lo kesana juga buat mengejar cita cita juga. Oiya Please jangan nyalahin diri lo sendiri,lo gak salah ini salah kita karna kita kurang peka sama keadaan lo" Ucap Aurel dengan nada bicara yang seperti anak kecilnya
"Iyaa Rin. Kita gapapa kok, nanti kalau lo udah disana lo jangan lupa kabar kabrin kita. Lagi pula kan sekarang jaman udah canggih kita bisa Vidio call kalau kangen sama lo. Lo harus pergi ikut ortu lo,Okee" ucap Agatha ikut menyemangati
"Makasih guyss" Ucap Afrin terharu lalu mereka pun berpelukan
"Kita harus bikin janji. Putri sejagat harus selalu bersama. Kita akan Tua bareng bareng" Ucap Iren lalu diangguki oleh ketiga temannyaa
Putri Sejagat akan tua bareng bareng -Ucap mereka berempat serempak.
"Lo udah nyiapin semua barang barang yang mau dibawa kesana?" Tanya Agatha kepada Afrin lalu dibalas anggukan oleh Afrin
"Yauda sekarang kita nginep aja dirumah Agatha. Terus besok pagi pagi kita anter lo ke bandara. Jadi besok lo sama ortu lo ketemunya di bandara" Ucap Aurel
"Nahh iyaa gitu ajaa. Pokoknya hari ini kita abisin waktu buat happy happy" Ucap Iren yang dibalas anggukan antusias oleh ketiga temannya.
***
Saat ini mereka berempat sedang berbaring dilantai kamar Agatha yang dialasi dengan karpet berbulu lembut.
"Guys" Ucap Aurel memecahkan keheningan.
"Hmm" Ucap Afrin,Iren dan Agatha secara bersamaan
"Gue mau nanya. Kenapa ya setiap gue deket sama Daniel tuh jantung gue jadi gak karuan gitu" Tanya Aurel dengan wajah polosnya. Teman temannya yang mendengar ucapan Aurel pun langsung merubah posisi mereka dari tiduran menjadi duduk dengan wajah yang kaget.
"Kalian kenapa sih?" Tanya Aurel heran melihat teman temannya yang sudah duduk sambil menatap aurel dengan tatapan menyelidik
"Coba coba jelasin pertanyaan lo yang tadi?" Ucap Agatha yang diangguki oleh Afrin dan Iren
"Jadi gini. Gue tuh kalau lagi deket atau ngomong sama Daniel tuh. Detak jantung gue jadi cepet banget serasa mau loncat dari tempatnya. Terus kayak rada grogi gitu. Ihh kok gue jadi takut yaa" Ucap Aurel dengan mata yang berkaca kaca.
"Fix. Ini gak salah lagi Rel. Gue tau lo kenapa" Ucap Afrin sambil tertawa lalu melihat Agatha dan Iren secara bergilir
"Jangan takut Rel. Gue rasa lo Jatuh Cinta sama Daniel" Ucap Iren terkekeh.
"Alhamdulillah akhirnya Aurel ngerasain jatuh cinta jugaa" Ucap Agatha dengan tangan yang diangkat seolah sedang berdoa, Aurel hanya menatap mereka bingung.
Wajar Agatha,Afrin dan Iren berlebihan karna. Aurel itu belum pernah mengenal Cinta sesama lawan jenis. Dan sekarang Aurel merasakannya berarti Daniel adalah Cinta pandangan pertamanya. Putri Sejagat memang tidak ada yang mempunyai pacar karna mereka berempat itu sangat susah untuk jatuh Cinta. Sebenarnya hampir setiap hari ada saja yang nembak mereka jadi pacar namun selalu mereka tolak. Dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. Yaa secara mereka berempat itu dari kelas X sudah menjadi Most wanted dan Princess nya sekolah jadi banyak yang ngincer mereka jadi pacar. Bahkan banyak yang kagum dan banyak juga yang iri dan berujung dendam kepada Putri Sejagat.
"Jadi ini yang namanya Cinta?" Tanya Aurel dengan wajah polosnya
"Iyaa Rel. Yaampun" Ucap Afri gemas dengan tingkah Aurel.
"Ishh gue harus buang jauh jauh Cinta gue ke Daniel" Ucap Aurel tegas yang direspon tatapan bingung dari ketiga temannya
"Kenapa?" Tanya Iren kepada Aurel
"Gue takut sakit hati" Ucap Aurel lalu Air pun meluncur dari kelopak matanya. Cengeng? Yaa Aurel memang cengeng bahkan sangat cengeng. Aurel pernah nangis hanya karna dicubit oleh Agatha padahal posisinya mereka sedang bercanda.
"Jangan nangis Rel. Kalau lo udah Jatuh hati lo juga harus siap Sakit hati" Ucap Agatha lalu memeluk Aurel dan diikuti oleh Afrin dan Iren.
"Aurel lo pokoknya harus janji sama gue. Walau gue udah pindah ke Australi lo harus tetap ceritain semua yang menurut lo jadi beban buat lo. Karna gue tau lo gak bakal bisa mendem semuanya sendiri,sekarang aja yang belum apa apa udah nangis apalagi nanti kalau udah pacaran terus dapet masalah. Iya kan?" Ucap Afrin yang membuat Aurel terharu. Aurel dan Afrin memang sangat dekat.
"Jangan Afrin doang tapi kita jugaa" Ucap Iren dengan wajah yang dibuat seolah olah sedang kesal
"Iyaaiyaa. Kalian memang ter Thebest" Ucap Aurel mereka pun berpelukan lagi.
Waktu terus berjalan. Hari semakin sore mereka berempat menghabiskan waktu dikamar Agatha dan dibalkon kamarnya. Waktu mereka diisi dengan menonton film horror,berfoto,membaca novel,nge ghibahin orang,karokean dikamar sampe dimarahi oleh tetangganya Agatha,ngestalk akun cogan, dan masih banyak lagi.
"Ehhh guys kita bikin janji yu" Ucap Afrin antusias
"Janji apa?" Tanya Iren kepada Afrin
"Nih denger yaa. Janji kalau Putri Sejagat gak akan menyukai cowok yang sama" Ucap Afrin lalu dibalas anggukan oleh Agatha.
"Ayooo" Ucap Agatha lalu Aurel dan Iren pun mengangguk.
Kami Putri Sejagat berjanji. Kami tidak akan menyukai orang yang sama. -Ucap mereka dengan posisi yang duduk berbentuk lingkaran kecil sambil saling berpegangan.Jangan lupa Vote and comment😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlepas
RandomJika aku boleh menulis sesuatu. Maka akan ku tulis tentang mereka.. tentang kesedihan yg di hapus oleh senyuman. Mereka yg seakan menjadi penghibur dari sudut mana pun. Aku yg kala itu hanya bisa berbaring dan mengungkapkan tanpa satu orang pun y...