11

28 8 2
                                    

Plakk!!

Tamparan pun mendarat mulus dipipi Iren. Seorang kakak kesayangannya lah yang menamparnya barusan. Cairan bening pun lolos dari kelopak mata Iren. Sakit saat ini sakit yang Iren rasakan.

"Gue mohon sama lo. Kembaliin kakak gue yang dulu, gue mau lo yang dulu, gue sayang kakak gue, gue sayang lo Kak. Hikss" Ucap Iren disela sela isak tangisnya. Tangannya masih memegang pipi yang tadi terkena tamparan sang kakak

"Gue benci lo. Gue benciii!!" Teriak Iren lalu berlari menuju kamarnya dengan isak tangis yang semakin menjadi jadi.

Lo gak ngerasain apa yang gue rasain dek..
Disaat semua orang membully gue karna penampilan gue yang nerd, dan pendiam
Bahkan ortu kita aja gak pernah ada waktu buat dengerin semua keluh kesah gue disekolah. Cuman Dia yang bisa ngertiin gue, cuman dia yang selalu ada buat gue.
Dan sekarang dia udah pergi dan gak akan kembali lagi. Gue sangat amat terpukul. -Batin Riyan lalu mengacak ngacak rambutnya frustasi

"Gue sayang sama lo kak. Tapi gue juga benci sama perubahan lo" Ucap Iren yang masih terisak dalam tangisnya.

Karna lelah menangis Iren pun tertidur dilantai kamarnya yang hanya dialasi dengan karpet.

***

"Bangunnn woyyy"

Dengan samar samar Aurel mendengar suara seseorang membangunkannya. Aurel pun mulai membuka kelopak matanya dengan perlahan dan melihat seseorang sedang membuka Gorden jendela kamarnya.

"Ah masih pagi juga" Ucap Aurel kesal dan menyandarkan punggungnya pada kepala kasur lalu mengumpulkan nyawanya yang belum kumpul sepenuhnya

"Kebo lo ah. Ayo bangun,mandi terus kita sarapan" Ucap Arkan lalu menarik tangan Aurel agar dia beranjak dari tempat tidurnya

"Iyaaaiyaaaa" Teriak Aurel dengan nada kesal lalu pergi menuju kamar mandi. Arkan pun terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu

"ARKANN. MENDING LO NUNGGU GUE DIBAWAH AJA" Teriak Aurel dari kamar mandi.

"Okee. Jangan lama lama Li" Arkan yang sedang tiduran dikamar Aurel pun terbangun lalu berjalan keluar kamar.

Setelah selesai mandi dan menyiapkan segala hal untuk sekolah agar tidak ada yang tertinggal. Aurel pun turun untuk menemui Arkan. Arkan pun sedang tiduran diSofa ruang tamu sambil bermain game online.

"Woyy" Sapa Aurel dengan memukul tangan Arkan yang membuat handphone nya terjatuh.

"Yaampun Li" Ucap Arkan dengan nada melasnya lalu mengambil handphone nya sementara Aurel hanya tertawa melihat wajah Arkan yang sangat lucu

"Maaf maaf. Ayok ahhh" Ajak Aurel lalu menarik tangan Arkan agar Arkan segera bangun dari sofa yang sedang ia duduki.

"Tapi kan kita belum sarapan"

"Emang lo belum sarapan dirumah?"

"Belum, kan gue mau sarapan sama lo" Arkan malah terduduk kembali. Aurel pun melihat jam yang melingkar cantik dipergelangan tangannya. Waktu pun menunjukan pukul 06.05

"Yauda lah sarapannya nanti aja dikantin" Ucap Aurel lalu menarik kembali tangan Arkan namun Arkan malah menarik kuat tangan Aurel hingga Aurel pun jatuh kepelukannya. Arkan pun hanya terkekeh lalu memeluk erat tubuh Aurel

"Ishhhh Arkaaann. Lepasin gue ahh" Ucap Aurel kesal lalu meronta ronta, Arkan pun melonggarkan pelukannya dan tersenyum kepada Aurel.

"Apasi lo ah. Muka lo jelek udah kayak Pantat Sapi" Ucap Aurel sambil memukul pelan pipi Arkan dan tertawa.

"Dasar Upil monyet"

"Apa? Lo kayak monyet?" Balas Aurel dengan nada meledek

"Udah ayok ah berangkat" Ucap Arkan jengah dengan sikap menyebalkan Aurel. Lalu menarik tangan Aurel dan mereka pun memasuki mobil. Lalu mulai menempuh perjalanan menuju sekolahnya

---

Agatha dan Arga telah sampai diparkiran lalu mereka pun turun dari mobil dan mulai berjalan menuju kelas. Tangan Arga mulai nakal karna telah berani menggandeng tangan Agatha

"Ishh malu ah" Agatha pun melepaskan tangannya dari genggaman Arga. Bukan apa apa, karna Agatha belum siap dapat nyir nyiran yang gak ngenakin buat didenger kalau ada yang liat dia gandengan dengan si Ketos

"Kamu malu punya pacar kayak aku?" Tanya Arga dengan mengangkat sebelah alisnya, kalau boleh jujur rasanya Agatha sangat ingin menampol wajah tampan Arga yang sangat menyebalkan.

"Enggak malu kok"

"Terus?"

"Yauda iyaa. Nihh pegang nih,genggam tangan aku sampe kenceng,bawa pulang aja sekalian" Ucap Agatha dengan nada sewot sambil menyatukan telapak tangan Arga dengan telapak tangannya. Arga pun hanya terkekeh melihat wajah Agatha yang sangat menggemaskan

"Lagian ngeselin banget" Ucap Agatha dengan masih nada kesalnya

"Kamu lucu kalau lagi marah. Oiya mau aku antar ke kelas gak?" Tanya Arga sambil menggenggam erat tangan Agatha seolah takut Agatha hilang terbawa angin pagi.

"Gausa lah aku bisa ke kelas sendiri kok. Kamu ke kelas aja sana" Ucap Agatha lalu tersenyum manis kepada sang kekasih

"Oke deh" Balas Arga lalu mengacak lembut rambut Agatha. "Belajar yang bener ya sayang" Belum sempat Agatha menjawab, Arga pun sudah berjalan pergi menuju kelasnya

"Dasar Ayam jantan. Bisa banget bikin gue baper" Ucap Agatha lalu berjalan menuju kelasnya.

Saat Agatha sampai dikelasnya Agatha pun menghembuskan nafas kasarnya karna Aurel dan Iren belum datang.

"Ehh Bintang sekarang ada Pr gak?" Tanya Agatha pada seseorang yang sedang sibuk memainkan handphone nya. Bintang adalah seorang siswa yang sangat irit berbicara.

"Gak ada" Jawabnya singkat dengan mata yang masih fokus kepada layar ponselnya

"Owh"

"Makanya kalau malem tuh belajar. Biar tau ada pr atau enggaknya" Ucap Bintang cuek

"Gue belajar kok. Tapi baru niat doang, pas mau gue lakuin eh malah ngantuk yauda jadi gue tidur aja deh" Agatha pun menjawab dengan santai

"Lolot"

"Bintang kasar. Agatha gak suka"

"GUE GAK PERDULI."

Jangan lupa Vote and Coment yaa😊

Btw kok si Bintangnya nyolot sih:v

TerlepasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang