Bab 3 - pt 2 [malam itu]

3.2K 178 23
                                    


Brughh

Hanbin tersungkur keluar mobil atas dorongan june.

Baru saja June membuka mobil dan menarik paksa Hanbin agar menjauh dari Jinhwan.

Dengan tergesa, June memasangkan celana Jinhwan sesekali mengusap kelopak matanya yang basah.

Disela itu, June menatap Hanbin yang mencoba berdiri dan memasang celananya. Jika dilihat, Hanbin masih dalam pengaruh alkohol.

Dirasa selesai. June segera menggendong Jinhwan keluar mobil menuju asrama.

Hanbin duduk dikursi mobil dengan menutup wajahnya. "Waaeee??!!!!" Teriaknya di basement asrama yang sepi.

.

Lift sampai di selasar. June menggendong Jinhwan ala bridal style menuju asrama.

Dengan terburu, langkah besarnya ia bawa menuju kamar miliknya. Karena kamarnya yang terdekat dari arah pintu masuk.

"Yaa! June! Koo June!" Teriak Yunhyeong saat mendapati June yang tergesa menggendong Jinhwan.

Manager memegang knop pintu yang rusak atas dobrakan Chanwoo yang sepertinya akan mendapat masalah dari pemilik kamar.

Yunhyeong tampak tak terima, ia mengedor pintu kamar June.

Drookk drok drok

"June! Ada apa dengan Jinhwan! Hey! Jun-"

Cklekk

"Naga!"

"Jun-tapi Jinhwan!-" Yunhyeong yang tadinya tampak marah kini mengerut bingung.

June dengan mata memerahnya menunjuk pintu keluar asrama. Dengas nafas berburu, "-n-naga! Hikss! Hyungggg!!"

Junhoe menagis.

Yunhyeong mundur, ia terkejut dengan teriakan June yang seperti memukul hatinya. Ia seperti merasakan arti lain dari kata pengusiran June padanya.

Ia menunduk, meninggalkan asrama satu disusul Chanwoo. Sedangkan manager disana sedang menelfon kurir pembetul pintu.

.

Brakk!

Klik

June manatap Jinhwan yang terbaring dikasurnya. Tubuh atas kekasihnya telanjang, celananya belum terpasang dengan benar. Ia menatap nanar Jinhwan kemudian menghampirinya perlahan.

Ia dapat menemukan luka bibir disana. Juga kissmark yang tampak baru disekujur bahu Jinhwan.

"Sialan" ucapnya menarik nafas yang terdengar basah. Ia menangis. Meratapi kebodohan yang ia lakukan hari ini. Ia menyesal.

"Mian."

Ia bangkit mengambil handuk kecil lalu pergi keluar kamar untuk dibasuh air hangat.

Kemudian ia kembali dengan satu wadah air hangat setelah mengunci kamar.

Dengan telaten, June mengelap tubuh Jinhwan walau ia ingin sekali mengapus bekas sentuhan Hanbin itu.

Mengingat nama itu membuatnya naik pitam. Ia akan menganggap kejadian ini adalah kejadian terbesar kedua. Walau terpengaruh alkohol sekalipun.

June memejamkan matanya dan menggenggam jemari Jinhwan. Bahunya bergerak. Ia menangis.

Untuk pertama kalinya dihadapan Jinhwan.

.

.

.

🔞BACKSTREET | ✖JunHwan✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang