MGB : One

41 2 0
                                    

"Diam disini kamu." gertak seorang guru kepada anak didik nya.

"Ngapain saya harus berdiri disini,bu? Panas tau, ga liat apa tuh matahari nyengat banget hari ini. Mending ngadem di kelas ada AC nya." tutur siswi itu.

Membuat guru berhijab cokelat itu menghela nafasnya "kamu sudah melanggar peraturan sekolah, PAHAM." ucap bu tuti, menekan kan kata 'paham'

"Lah cuma ngelanggar doang, nggak ngebakar sekolah ini." gumam siswi itu, yang jelas tidak akan terdengar oleh bu tuti.

"Kamu ngomong apa, nov?." tanya bu tuti pada siwi itu.

"Nggak kok bu, saya ngga ngomong apa-apa."

"Tadi mulut kamu komat-kamit gitu."

"Oh itu... Tadi saya, baca doa bangun tidur bu, gara-gara bangun kesiangan, terus langsung tancap gas kesini, jadi lupa baca dulu bu."

Bu tuti menghela nafasnya kasar, mendengar penuturan anak didik nya, yang sudah menjadi langganan nya itu.

"Ya sudah... Sekarang kamu jalani hukuman kamu. Hormat ke bendera sampai bel pergantian pelajaran berbunyi." jelas bu tuti.

"Jangan berani-berani kabur dari hukuman kamu, kalo ga mau dapet hukuman yang kedua." lanjut bu tuti.

"Iya bu, iya." sahut siswi itu, sambil menjalankan hukuman yang di berikan, sementara bu tuti telah kembali ke gedung sekolah.

'Irena noviera' itu lah nama siswi itu yang akrab di panggil Novie. Dia memang sudah menjadi langganan nya bu tuti a.k.a BK, dengan segala tingkah polah nya bersama ke empat sahabatnya, mampu membuat kepala guru BK itu pusing tujuh keliling. Dan bersyukurlah bu tuti hari ini, karena yang di hukumnya hanya satu orang tanpa adanya antek-antek Novie, perlu kalian tau kalau mereka sudah berkumpul, pasar bisa pindah ke sekolah.

"Ini semua gara-gara si curut atu itu, coba aja kalo dia samper gue, mana mungkin gue kesiangan, di jemur udah kayak ikan asin lagi." gerutu Novie sebal.

Sepanjang hukuman Novie terus mendumel sendiri, hingga kedatangan pak Suryo salah satu guru BK bersama ke lima cowok asing, menghentikan aksi dumelan nya.

Satu kata yang ada di pikiran Novie, ketika melihat ke lima cowok itu 'Tampan'

"Sekarang kalian berdiri disini, lakukan apa yang dilakukan seperti Novie." tunjuk pak suryo kepada novie yang masih setia menghormat kepada sang saka merah putih, namun ekor matanya malah memperhatikan kelima cowok tampan yang ia klaim sebagai 'murid baru' karena nyatanya, hampir dua tahun ia sekolah disini, ia belum pernah melihat mereka.

"Tapi kami murid baru pak." protes salah satu dari kelima cowok itu.

"Ya.. Maka dari itu, sudah tau kalo kalian ini murid baru, seharusnya kalian itu datang lebih pagi." sanggah pak Suryo.

"Tapi.. Di sekolah kami yang dulu, jam segini itu para murid belum pada datang pak, ini adalah sebuah keajaiban yang wajib di abadikan, karena seorang adit bramasta chirstofer yang kece badai ala justin bieber, datang pagi-pagi. Tapi, ini malah kena hukuman. Sekolah macam apa ini?" cerocos orang yg bernama adit itu, membuat pak Suryo kesal dengan anak didik barunya yang songong minta di tampol itu.

"Tapi sayang nya, ini bukan sekolah kamu. Tuan bramasta." balas pak Suryo, membuat orang yang bernama adit itu bungkam.

"cepat.. Jalankan hukuman kalian, jangan mentang-mentang kalian anak baru dan cucu donatur terbesar di sekolah ini, kalian jadi semena-mena. Disini kami memperlakukan murid nya dengan adil." tutur pak Suryo. Membuat kelima cowok itu mau tak mau menjalankan hukuman yang di berikan pak Suryo dengan hati dongkol.

My Guardian BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang