Bel tanda istirahat telah berdering lima menit yang lalu, membuat kantin sudah di penuhi para siswa-siswi yang kelaparan meminta jatah mereka.
Begitu pun andre, cemall, ady, andy dan adit. Mereka tengah mencari bangku untuk mereka duduki.
"Kita mau duduk dimana?." tanya adit. Sambil sesekali tangan nya menyuapkan kentang goreng ke mulut nya.
"Semua bangku nya udah penuh." lanjut adit.
"Kita duduk bersama mereka, ayo." ajak andy.
"Ngapain sih?." tanya andre, sambil mencekal tangan andy.
"Gue tau lo ga suka sama mereka, tapi daripada kita makan sambil berdiri mending gabung aja." jelas andy.
"Tapi, dy."
"Udah ayok."
Dan akhir nya mau tak mau, andre, cemall, dan ady mengikuti ajakan andy. Adit?? Anak itu bahkan telah menggabung kan diri bersama Novie, raisa, yunira, aina dan Arsita.
"Wehh.. Nambah lagi nih." seru Novie, ketika kedatangan tamu baru lagi, ke meja kekuasaannya.
"Apa kita boleh ikut gabung?." tanya andy ramah."Boleh kok, silahkan aja." balas yunira. Membuat andy mengembangkan senyuman nya.
Kemudian, mereka berlima andy,andre,cemall,ady dan adit pun duduk berhadapan. Dengan yunira, Novie, raisa, aina dan Arsita.
"Kalian beli apa?." tanya adit. kepada Novie,raisa,yunira,aina dan Arsita.
"Oh.. Ini. Bakso." jawab yunira sambil menyunggingkan senyuman nya. Tahukah yunira, bahwa senyuman nya itu membuat salah satu dari ke lima murid baru itu terpesona.
"Oh ya, btw kami belum tau nama kalian." ujar andy.
Membuat Novie,raisa,aina dan Arsita yang semula fokus pada ponsel mereka pun menatap andy penuh tanya.
"Gue kira lo, kenal sama gue, secara gue itu kan famous." kata raisa bangga, sambil menyibakkan rambut nya.
"cih.. Dasar cewek gila." cibir cemall pelan, matanya menatap tajam ke arah raisa.
"gue sih yakin, kalian ingat gue ya kan?." Novie menarik turunkan sebelah alisnya.
"Ya." seru andre "gue bahkan ga bakal lupa, sama orang yang udah hampir ngebunuh gue."
"Lah, salah lo sendiri, ngalangin jalan gue." solot Novie, sambil menunjuk andre yang duduk di hadapannya.
"Kalo bukan karena lo yang udah ngebuat mobil gue baret, ogah gue berurusan sama cewek aneh, tomboy, gila kayak lo."
Bahu Novie sudah naik turun, pertanda jika emosinya sudah berada di ujung tanduk.
"ASAL LO TAU YA, GUE GA TAU APA-APA TENTANG MOBIL LO ITU." teriak Novie sambil menggebrak meja, membuat kantin yang semula berisik itu pun menjadi hening.
Andre, menatap novie tak percaya. Bahkan sampai tak berkedip.
"duduk nov, lo ga usah malu-maluin elah." raisa menarik-narik ujung jas Novie, berharap bahwa sahabat nya itu bisa duduk kembali, dan mengakhiri kegaduhan yang terjadi.
"Dasar nyebelin." dengus Novie, kemudian ia pun kembali duduk.
"NGAPAIN KALIAN LIATIN GUE, DASAR KURANG KERJAAN."
Seketika, kantin yang semula hening pun menjadi ramai kembali. siswa-siswi pun kembali kepada aktivitas mereka, ketika mendengar teguran sarat akan emosi dari Novie.
"Bisa kalem ga sih lo, jadi cewek?." tanya ady dingin, tentu saja pertanyaan itu di tunjukan kepada Novie.
Novie menatap ady 'garang' "serah gue lah, diri-diri gue bukan diri lo, ga usah ikut campur urusan orang."
![](https://img.wattpad.com/cover/160615785-288-k995749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Boys
Teen FictionKenyataan nya hidup itu seperti air, mengalir begitu saja tanpa tau akan kemana air itu bermuara. Banyak lika-liku kehidupan, yang selalu membuat kita terombang-ambing, perasaan yang tak dapat di pahami, hingga permasalahan yang datang silih bergant...