Tok.. Tok.. Tok...
Raisa mengetuk lagi pintu jati di depan nya, sesekali matanya menatap jarum jam, di jam tangan nya. Yang menunjukan pukul 6:30 WIB.
Raisa menghela nafas nya, sahabat nya itu kemana sih, kenapa belum nongol-nongol juga.
"Kalo gini carnya bisa-bisa telat ini." gerutu raisa dalam hati.
Tok.. Tok.. Tok..
Raisa mengetuk lagi pintu jati di depannya yang tertutup rapat itu.
"Assalamualaikum... Novie... Novie." raisa terus memanggil nama sahabat nya, sampai pintu di depannya itu di buka oleh seseorang di dalam rumah.
Tampak seorang wanita paruh bayu muncul, tak lupa celemek berwarna biru menghiasi tubuh wanita itu.
"Waalaikum salam. Loh nak raisa. Kirain tante siapa" pekik pina a.k.a ibunya Novie. Ketika mendapati salah satu sahabat anak nya.
"Eh tante.." raisa pun lantas meraih tangan kanan pina, kemudian mencium tangan itu. "Novie nya ada, tan?." tanya raisa.
"Oh.. Novie, bentar ya tante panggilin dulu, soalnya dia masih di kamar nya."
Raisa mengangguk mengiyakan sambil tersenyum.
"Ya udah, kamu tunggu Novie di dalam aja ayok." ajak pina.
"Iya tan."
"Sepatu nya ga usah di lepas aja ga papa." ucap pina, ketika raisa akan melepas sepatu nya.
Raisa mengangguk lagi, kemudian mengekori pina yang masuk ke dalam rumah.
"Kamu tunggu dulu aja disini ya, tante mau lihat Novie dulu."
Saat pina hendak pergi ke kamar putri bungsunya, tiba-tiba dari dapur terdengar suara bariton yang memanggil nya.
"Mah, teh manis punya bapak mana."
"Sebentar pak."
Pina pun urung pergi ke kamar anak nya. Namun, ia menghampiri raisa yang tengah duduk di single sofa di ruang tamu.
"Nak raisa, tante mau minta tolong boleh." ujar pina.
Membuat raisa berdiri kemudian tersenyum canggung "minta tolong apa ya tan?." tanya raisa.
"kamu aja yang ke kamar Novie ya, soalnya tante mau nyamperin dulu bapak nya Novie. ga papa ya nak?."
Raisa mengangguk.
"Tadi tante udah bangunin Novie jam enam an tapi kayak nya itu anak malah tidur lagi deh. Soalnya dari tadi belum keluar kamar."
Raisa mengangguk mengerti, kemudian terkekeh mendengar ucapan ibu sahabat nya itu.
"Iya tan, entar kalo novie belum bangun juga aku siram aja dia."
Kini, bergantian pina yang terkekeh.
"Jangan segayung ya, kalo bisa se ember aja."
Raisa tergelak mendengar ucapan pina. Sungguh saran yang the best.
Namun, jika Novie yang mendengar nya pasti anak itu akan protes, apalagi dengan sifat alay yang ia buat-buat.
"Siap tan." raisa mengacungkan ibu jari nya. "Kalo begitu, aku ke kamar Novie dulu ya tan."
pina mengangguk.
👤👤👤👤
"Ndre, lo lebih baik jangan sekolah dulu deh." usul adit. Dari tadi ia terus mengoceh, meminta agar andre tidak sekolah dulu hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Boys
Novela JuvenilKenyataan nya hidup itu seperti air, mengalir begitu saja tanpa tau akan kemana air itu bermuara. Banyak lika-liku kehidupan, yang selalu membuat kita terombang-ambing, perasaan yang tak dapat di pahami, hingga permasalahan yang datang silih bergant...