Bel pulang telah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi ke lima sahabat itu belum beranjak sama sekali dari kelas mereka.
"Besok, lo samper gue awas aja lo kalo ninggalin gue lagi." ucap Novie, kepada raisa.
"Iya iya." balas raisa malas. "Lagian lo itu harus belajar bangun pagi dong."
"Eh ogeb, gue udah terbiasa bangun pagi buat sholat shubuh." cerca Novie.
"Iya cuma buat sholat shubuh, setelah itu tidur lagi." sahut raisa, tak mau kalah
"Lah emang lu kagak gitu?." tanya Novie, dagunya ia angkat tinggi seolah menantang raisa.
"Iya, kagak kelewat." jawab raisa di iringi kekehan nya.
"Sama aja itu kuya."
"Woyy.. Kalian mau tetep nge gosip disini heh." sewot Arsita, yang sudah jengah menunggu.
"Ya selow aja kali, sit. Ga usah nyolot gitu." kata raisa sambil menggendong tas nya.
Arsita memutar bola matanya malas. "Gue duluan." lalu ia pun berjalan duluan ke luar kelas.
"Kenapa tuh anak? Pms ya?." tanya Novie heran.
Yunira dan aina kompak menggeleng tidak tau.
"Ya udah lah kuyy." mendengar seruan raisa, akhirnya mereka berempat pun pergi menyusul Arsita.
👤👤👤👤
"nov, rai kita duluan ya." pamit yunira sambil menstrater motor matic nya.
"iya, kita duluan ya." timpal aina yang dibonceng yunira.
"Titi DJ." sahut Novie. (Hati-hati di jalan)
Yunira dan aina kompak mengangguk kemudian mereka pun pergi, di susul oleh motor arsita.
"Heran gue, sama tuh bocah." ujar raisa yang tengah memasang helm nya.
"Bocah siapa?." tanya Novie, seraya menstrater motor kawasaki merah nya.
"Sita, siapa lagi." jawab raisa.
"Emang dia mah gitu orang nya kan."
Raisa mengedikkan bahunya acuh. "Tapi se enggak nya jangan kita mulu yang jadi pelampiasan dia kan, emang dia pikir kita itu boneka nya dia apa."
Novie tergelak lalu menggeplak kepala raisa yang di balut helm "sa ae lu mah."
"Kebiasaan banget sih lo geplak kepala gue, kalo gue geger otak terus amnesia gimana?"
"Bagus dong, entar si abraham buat gue."
"Iya terus si alex buat gue."
Wajah Novie langsung berubah masam, ia sekarang kalah telak. Raisa yang melihat mimik sahabat nya berubah, langsung tergelak.
"Canda gue elah, tenang kok gue ga bakal nikung sahabat gue sendiri. Hati gue cukup buat kak abam seorang. One and only." jelas raisa.
Novie mendengus, sifat alay sahabat nya mode on "udah lah, kita pulang."
Lalu mereka berdua pun pergi dari pelataran parkiran. Dengan mengendarai motor masing-masing. Novie dengan motor kawasaki merahnya, dan raisa dengan motor scoopy putihnya.
namun saat akan melewati gerbang sekolah, tiba-tiba sebuah mobil Civic berwarna putih menghadang mereka. Dan keluarlah ke lima cowok tampan dari mobil itu, membuat Novie maupun raisa melepas helm mereka.
"Oh jadi ini yang ngebuat mobil lo baret, ndre." ucap ady sinis. Novie berdecak, maksudnya apaan coba.
"Ganti rugi lo."
Novie menganga tak percaya bercampur bingung, maksud si andre apaan? ganti rugi? Ganti rugi apaan? Seingatnya, dari pertemuan pertamanya dengan mereka, ia tidak ngelakuin apa-apa deh.
"Apaan ganti rugi, ganti rugi punya salah juga kagak." solot Novie.
"Kok lo nyolot hah, jelas-jelas lo udah buat mobil gue baret." kini yang nyolot andre.
"Lah, kenapa lo ikut-ikut an nyolot. Soal mobil lo yang baret itu gue kagak tau apa-apa ya, liat mobil lo aja, gue baru pertama kali." tutur Novie dengan nada tinggi sambil menunjuk mobil civic di depan nya.
Andre berdecak sebal "gue masih inget flat nomor motor lo." tunjuk andre tepat di hadapan Novie.
"Ga usah nunjuk-nunjuk." Novie berujar ketus sambil menyingkirkan telunjuk andre yang berada di depan nya "lagi, gue gak tau apa-apa. Dan soal flat nomor itu, paling lo ngasal." sarkas Novie.
"Pokoknya lo harus tanggung jawab." ujar andre penuh penekanan.
"Bodo amat." balas Novie sambil memakai helm nya lagi, kemudian menstrater motor nya.
"Minggirin mobil lo, kalo nggak gue tabrak." ancam Novie di balik helm
"Nggak sebelum lo tanggung jawab." keukeuh andre, ia tidak beranjak di depan motor Novie, bahkan ia malah melipat tangan nya didepan dada sambil tersenyum miring.
"Wah.. Nantangin nih cowok." ucap Novie dalam hati. Ia menggerung-gerungkan motor nya, berharap bahwa anak adam di depan nya itu ketakutan lalu menyingkah dari hadapan nya.
"Minggir lo, kalo nggak gue tabrak." teriak Novie, namun teriakan itu tersamar dengan suara motor nya.
Andre hanya mengedikkan bahunya acuh. Seolah tak peduli dengan suara gerungan motor itu.
Adit yang sedari tadi merasa was-was akhirnya masuk ke dalam mobil, beruntung kunci nya tidak di lepas. Alhasil ia pun menyingkirkan mobil tersebut ke tempat yang lebih aman.
Novie tersenyum miring di balik helm nya, kemudian ia pun tancap gas.
Andre langsung menahan nafas nya saat melihat Novie melajukan motor nya. Ia tidak tau apa-apa setelah itu, karena ia langsung menutup mata, tapi ia berharap bahwa saat ia membuka mata nya, kakinya masih berpijak di bumi.
"Ndre.." seseorang menepuk bahunya, membuat andre langsung membuka mata. Ia menghela nafas nya lega, ternyata ia belum mati.
"Ayok.. Yang lain udah nungguin di mobil." ajak andy. Yang di angguki oleh andre. Sekarang ia akan melepaskan cewek itu, tapi besok ia akan beri sedikit pelajaran untuk cewek tomboy Plus songong itu.
👤👤👤👤
Pendek ya.. 😆😆
Kasih saran nya dong, readers. Buat ngelanjutin cerita ini?! Ide tentang cerita ini ilang gitu aja. Jadi agak bingung mau ngelanjutin kek gimana 😄😄😄. Nyari inspirasi itu susah banget ya
Best regards
❤💙💚💛💜💖
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Boys
Teen FictionKenyataan nya hidup itu seperti air, mengalir begitu saja tanpa tau akan kemana air itu bermuara. Banyak lika-liku kehidupan, yang selalu membuat kita terombang-ambing, perasaan yang tak dapat di pahami, hingga permasalahan yang datang silih bergant...