Andre, cemall, andy, ady dan adit tiba di mansion megah mereka. Semua pelayan berjajar rapi di dekat pintu, menyambut kedatangan mereka.
"Bagaimana dengan hari kalian tuan?." tanya bimo, menyambut kedatangan mereka. Tangan nya membawa tas punggung ke lima remaja laki-laki tersebut.
"Baik." jawab andy, merebahkan dirinya di sofa, di susul oleh ke empat sepupunya yang lain.
"Bim, bisakah kau mengambilkan kami air minum." pinta adit.
Bimo mengangguk, ajudan itu pun langsung pergi ke dapur setelah mengiyakan permintaan tuan muda nya.
"Gila, hari ini sungguh melelahkan." keluh ady.
"Padahal dari pagi sampai pulang sekolah kita cuma diam di kelas." timpal adit.
"Mau kemana, lo?." tanya andre mencekal tangan cemall.
"Kamar." jawab cemall singkat, padat dan dingin. Andre pun melepas cekalan tangannya, kemudian membiarkan cemall pergi.
"Makin hari, tuh anak makin dingin ya." ucap ady setelah cemall pergi.
"Dia emang gitu dari dulu, dy." sahut andy.
"Yaa.. Gue tau. Tapi, masa dia gak mau apa, punya niatan senyum dikit. bosen gue tiap hari liat muka datar dia." tutur ady, yang di angguki andy dan adit.
"Loh tuan muda cemall mana, tuan?." tanya bimo, sambil menaruh nampan berisi jus jeruk di meja.
"Ke kamar nya." jawab andre malas.
"Tuan kenapa?." tanya bimo, ketika melihat salah satu tuan mudanya yaitu andre, tengah memijit pelipis nya.
"Tidak apa-apa." jawab andre, pelan.
"Lo sakit, ndre?." tanya andy.
Andre menggeleng, ia hanya merasa pusing sedikit gara-gara kejadian di gerbang tadi. Sungguh ia sangat syok.
Andre bangkit berdiri, namun baru saja satu langkah pandangan nya sudah memburam, apalagi kepala nya yang semakin pusing.
ia menggelengkan kepalanya berusaha mengeyahkan rasa pusing yang menyerang, namun bukannya menghilang, rasa pusing itu semakin menjadi-jadi. lalu kakinya yang tiba-tiba melemas membuat ia ambruk ke lantai dan berakhir dengan kegelapan.
👤👤👤👤
Cemall menghela nafas nya, entah sudah ke berapa kali ia melakukan itu. Tapi yang jelas hari ini diri nya sangat merasakan lelah yang luar biasa, baik fisik maupun batin nya .
Ia merebahkan tubuh nya di kasur king size milik nya, membiarkan ke dua kaki nya menjuntai ke bawah.
Ia lipat ke dua tangan nya di belakang kepala, matanya menatap plafon kamar nya yang berwarna putih. ingatan nya menerawang pada kejadian tadi di kelas, dimana ia harus bertemu dengan cewek cerewet yang kemarin malam tak sengaja menumpahkan kopi ke kemeja putih nya. Mengingat kejadian itu membuat ia mendengus kesal. Namun, otak nya terus memutar kejadian itu, seolah-olah plafon kamar nya adalah tv yang menayangkan kejadian tersebut.
Flashback on
Cemall bosan di rumah, entahlah malam ini rasanya ia ingin keluar, menikmati udara malam. Alhasil ia pun mencari cafe yang berada di dekat kawasan rumah nya. Semoga saja ketemu kan. dan saat mencari nya di internet, ada satu cafe yang berada di dekat kawasan rumah nya, yang menjadi referensi favorit di kalangan para remaja. Nama cafe itu adalah 'cafe Rosemary's.'
Tanpa pikir panjang lagi, ia pun memakai beanie hitam nya kemudian mengambil satu buku tebal dan headphone. Kemudian ia berjalan ke sudut kamar nya yang luas, lalu menenteng skateboard kesayangan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Boys
Fiksi RemajaKenyataan nya hidup itu seperti air, mengalir begitu saja tanpa tau akan kemana air itu bermuara. Banyak lika-liku kehidupan, yang selalu membuat kita terombang-ambing, perasaan yang tak dapat di pahami, hingga permasalahan yang datang silih bergant...