Seekor koala merayap di tubuh gue. Gue sendiri terbaring di atas marhsmallow biru muda.
Gue memeluk koala itu lebih erat dan memperbaiki posisinya biar lebih nyaman. Gue mengambil bakpao mini di tangannya lalu mengemutnya. Lembut banget ya ampun...
"You're so funny," ucap ibu gorilla di samping gue. Dia selonjoran sambil menopang kepalanya dengan satu tangan menghadap ke gue. Gue baru tau kalo gorilla bisa ngomong.
"Dhani wake up!"
"You know my name? (  ̄. ̄)"
Ibu gorilla itu menepuk pipi gue. Semakin gue mengedipkan mata, dia semakin mirip sama...
"Tanner? Is that you? ( ̄. ̄)"
"Mm. Good morning," dia menggendong Daffa yang entah muncul darimana. "You were dreaming, huh?" Tanner mengelap tangan Daffa yang basah dengan kaosnya semalam.
"Ya, I was... a baby koala gave me a bakpao. And a gorilla's mother wake me up."
Gue mencari ikat rambut di bawah bantal.
"Bakpao?"
"You know, Po's food, kind of chinese bread. In Kung Fu Panda movie."
"Looking for this?" dia memberikan ikat rambut gue yang ada di lengannya. Gue selalu lupa kalo selama ini dia jadi tempat penitipan ikat rambut gue sebelum tidur. "You know, you've talked too much for a just-woke-up person."
"Did I?" Gue menawarkan tangan mau mengambil Daffa dari gendongannya.
"Yes you did. Just let me, babe."
"Okay."
Air dingin dari keran wastafel membuat kesadaran gue balik. Gue mengucek-ngucek kelopak mata gue lalu membasuh seluruh wajah dengan air.
"You think Daffa's hand is a bakpao?"
"How do you know?"
Tanner menyentuhkan kepalan tangan Daffa di bibir gue, seketika gambaran bakpao lembut tadi muncul di kepala gue. Dan gue baru sadar ternyata tadi cuma mimpi ( ˙_˙ ) Daffa koalanya dan Tanner....
Ibu gorilla. Omg ._.
"Hahha, maybe," ucap gue pura-pura bego.
Tanner mengecup kepalan tangan Daffa. Ya gimana ga gue kira bakpao? Udah gembul, lembut pula."So I was sucking it?" Gue meratakan sabun pembersih wajah di telapak tangan lalu menggosoknya ke muka gue.
"Yeah. Such a turn on. You were doing it like sucking my dick."
"Dick."
"What's that voice?" Gue seperti mendengar suara Daffa tadi ( ˙_˙ )
"His first word!"
"What?!" Gue melototinya lewat cermin. "Ah! Air air!" Sabun muka gue tiba-tiba masuk ke mata. Gue langsung membilas muka gue dengan air. "What did he say?!"
"Dick deee dick dick," Daffa mengucapkannya sambil meremas-remas pipi ayahnya.
"God. My son's first word was--"
"Deeiiick~"
"Baby please could you stop say that? ( ̄ω ̄") I think I... just..."
"I'm so sorry honey.... are you okay? (=゚ω゚)ノ"
"Am I okay...?" gue menutup telinga Daffa.
"TANNEEEERRRRRRRR!!!!!!!"
Hiiiiyak!
Penasaran kenapa nama Tanner ada di situ?
Karena ini buku lanjutan dari HOMESTAY (=゚ω゚)ノ ❤ gue kembali ke jalur fanfic dengan bahasa versi gue sendiri. I hope you enjoy and... more gls are coming! (I hope...). Maaf belum bisa lanjutin gls yg lain soalnya kalo nulis bener-bener tergantung mood dan kebetulan pas Desire kemarin filenya rusak jadi mesti inget-inget alur ceritanya lagi ._.
Also, Happy Greyson Day to his Enchancers and my lovely babies. Hope bright times come more often than dark times to you guys. Have a good day (: