Kemarin Cemburu

106 19 1
                                    

09.00

Suasana kampus sudah semakin ramai dengan mahasiswa.

Langkah seorang Pria dengan senyum merekah siap menerima banyak sambutan dengan anak kampus lainnya.

Siapa lagi kalau bukan Arga.

Sifatnya dari dulu tidak berubah.
Yah, dia terkenal dengan sosialisasinya tapi dia juga hebat dalam bermain rasa.

Namun hanya seorang wanita dingin yang sama sekali tidak menyapanya. Jangankan menyapanya, melirik Arga saja dia enggan. Dia hanya fokus dengan ponsel di genggamannya.

Tapi sosok itulah yang membuat Arga tertarik untuk dekat dengannya.

Iya.
Ria.

Dengan langkah kecil Arga berusaha berjalan di belakang Ria yang hanya fokus dengan ponselnya.

' Liatin apaasih sampai sampai nggak ngelirik gue, dasar cewek dingin' runtuk bantin Arga.

Arga berjalan dan meniup belakang telinga ria yang menimbulkan rasa dingin dan geli.

Tiupan angin dirasakan Ria membuatnya terganggu untuk melanjutkan langkahnya, dan tangannya memegang area dingin tadi.

Arga POV

Gue sempat ketawa kecil melihat Ria yang tegang dan memegang belakang kupingnya yang tadi gue tiup.

Tapi saking cueknya dia, dia hanya kembali berjalan tanpa peduli keadaan disekitarnya.

' Gila nih cewek! Gue nikah baru tau rasa lo. Kehilangan Arga ganteng nih! ' sorak Arga sekali lagi di hatinya.

Gue udah bosan main dibelakang, ikut dia tanpa arah, memang hidup Ria terlihat bosan. Tapi mengapa hatiku tidak bosan-bosan?

" KECOA! " teriak Arga.

Ria tidak bersuara tapi mukanya pucat, tegang, dan hpnya dilepaskan begitu saja.

Sumpah ngakak!

Author POV

Arga berlari menuju hadapan Ria yang kaget dengan teriakan Arga, hal ini membuat Ria menjatuhkan ponselnya.

Dengan secepat kilat, ponsel itu berhasil berada di genggaman Arga.

Memang yang sedari tadi menjadi incaran Arga adalah isi ponsel Ria.

" Chatan ama siapa sih? Sampai sampai nggak ngelirik gue? " tanya Arga yang kemudian menggeser-geser layar ponsel tersebut.

Ria POV

Sumpah demi apa! Ponsel aku hampir jatuh gara gara dia teriak. Aku nggak takut sama kecoa tapi aku kaget dengar suaranya.

Apalagi sekarang ponselku berada di genggamannya. Entah apa yang ada di pikirannya sekarang.

Mendengar kata-kata yang baru saja di ucapkanya membuatku jijik, ngapain harus ngelirik dia?

Tanpa berlama-lama aku langsung merampas dari genggamannya dan berjalan cepat menuju taman area kampus.

" Ria! Woii ! " teriaknya dari arah belakang. Masa bodoh dengan dirinya, dia tidak tahu menjaga perasaan orang lain dan mau tidak mau itulah yang membuatku harus menghindarinya detik ini.

Aku tidak ingin memperdulikannya saat ini, hal kemarin masih membuatku marah. Siapa wanita itu? Dia sudah ingkar janji dengan membiarkanku pulang sendirian.

" Ria! Mau kemana sih? Capek ngejar Mulu." teriak Arga yang sedikit jauh dibelakang.

Aku menghentikan langkahku dan membalikkan tubuh untuk menatapnya.

" Makanya, jangan ngejar kalau nggak mau capek! Mungkin juga nggak pantas di perjuangin. Gue butuh sendiri sekarang," titahku kepadanya dengan sedikot berteriak. Sedaritadi aku risih mendengar celotehannya, sampai-sampai siswa lain memperhatikan kelakuan kami. Bahkan berbisik dan menatapku sinis.

Setelah mengucapkan perkataan itu, aku pergi dengan berjalan cepat dan Arga hanya terdiam mematung.

- - -

" Makanya, jangan ngejar kalau nggak mau capek! Mungkin juga nggak pantas di perjuangin. Gue butuh sendiri sekarang."

Perkataan Ria berulang kali terngiang di telinga gue. Maksudnya apayah? Aneh.

_  _  _

Kenapa juga aku pikir hal kemarin? Dia emang kayak Gituh Ria. Mungkin cewek kemarin pacarnya.

Kan dia juga punya banyak mantan.
Ngapain kamu cemburu coba?
Ngapain marah?
Kan kamu bukan siapa siapa dia
Terus?

Ria bego !

Yah. Aku hanya memaki di dalam diri sendiri. Andai saja aku tidak pernah kenal dengannya mungkin aku tidak akan pernah memikirkannya.

Sudahlah.
Aku ingin melupakannya.

Kuraih sebuah pulpen dan selembar kertas, pikiranku sekarang hanya ingin melampiaskan semua rasaku saat ini.

Kertas.
Maafkan aku
Kau berkali kali menjadi pelampiasan dari sakitku.

🍃🍃🍃

Untukmu yang aneh.
Yang hadir menjadi senyumku
Yang datang menjadi bahagiaku
Yang menetap menjadi ketetapan di hatiku sekarang.

Dulu kau membuatku terbang
Kemarin kau membuatku sakit
Saat ini kau membuatku bingung.

Kau tau?
Aku cemburu
Kemarin adalah rasa pertamaku yaitu rasa cemburu dengan dirimu yang aneh.

Sempat aku ingin menjauh
Tapi lagi dan lagi kau menangkap hatiku dan membuatnya merasa bimbang.

-Gandaria Lucia

🍃🍃🍃


' Katakan padaku sekarang! Apakah aku mencintai cowok pecicilan itu? Apa hanya sehari berbicara seperti manusia dewasa yang memandang masa depan dengan indah itu membuatku jatuh hati padanya? '

Sebulan lalu aku tak menganggap keberadaannya, bahkan bagiku dia hanya iklan yang biasa lewat. Jangan ada perasaan Ria! Dia ahli bermain perasaan dan jangan sampai kamu masuk ke dalamnya.

.
.
.

Next....
Jangan lupa VOMENT (VOte dan comMENT)

Komen komen rasanya gimana pas baca wkwkwk

Berjuang sendiri itu sulit
Harus punya pendamping
Agar ada yang bisa mengobati setiap luka yang ada,wkwkwk😄😅

KEMBALI HIDUP ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang