e p i l o g u e

7.8K 1.8K 281
                                    

J-isung
E-unbin
N-akyung
O-ng seongwu










Aster terdiam memandang sebuah bangunan kecil yang terhimpit di antara rumah besar pada kanan kirinya.



Jas dia rapatkan sebab angin mulai berhembus. Pertanda jika sebentar lagi hujan dan waktu malam segera tiba.









Sudah ke-15 kalinya Aster mendatangi rumah Jaemin.





Dan sudah ke-15 kali pula dia mendapat pemandangan ruang hampa tanpa kehidupan di dalamnya.

















Jaemin hilang.






Jika sang nenek menghilang karena dimakan usia, Jaemin menghilang tanpa sebab dan tanpa kabar apapun.









Seolah ditelan bumi tepat sejak Jeno muncul dalam diri pemuda Na.







Yah, Lee Jeno.








Harusnya Aster tidak sepayah ini untuk menyadari jika semua rentetan kenjadian ini memang ulahnya.




Buku-buku tangan gadis Jung berubah hingga memutih hanya dengan mengingat apa yang telah dilakukannya dengan tubuh Jaemin.










Raga Jeno memang mati.

Tapi tidak dengan jiwanya.







Dan hebatnya, raga itu berhasil kembali pada tempatnya. Menyebabkan spekulasi tak berujung di pikiran Aster.











"Setiap hari...." gadis itu berusaha menahan umpatannya, "setiap hari kamu selalu mengikutiku! Apa maumu Jeno?!"







Yang diajak berbicara tidak menjawab, terus melangkah mendekati Aster kemudian memutar pundak sempit itu kasar.




"Apa?! Mau ngancem hah?!" Tatapan Aster semakin tajam.





Namun, bukan berarti Jeno ketakutan melihat gertakannya.

Pemuda itu terlalu datar, terlalu dingin hingga mata menyalang tersebut sama sekali tidak mempan kepadanya.








"Jawab aku! Apa maumu?!"







Pemuda Lee terkekeh, "mauku?"






















































"Bahagia."

ㅡepilogue end.

Check part selanjutnya ya! ⬇️⬇️

[1] afterglow ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang