"Jae mau ke mana?"
"Mau ke mana?"
"Jae,"
"Jae aku capek,"
Jaemin tidak menjawab, malah memperlebar langkahnya sampai dia medengar sebuah panggilan dengan nada suara yang berbeda dari Aster.
"Na Jaemin! Sini deh!"
Jaemin segera mendongak setelah terus-terusan menunduk sambil menggenggam hangat tangan gadis di sampingnya.
"Jaemin! Di sini!"
Jaemin mengedarkan pandangannya lagi dan menemukan sosok Nakyung berdiri di antara susunan loker.
Tumben.
Ada apa Nakyung memanggilnya?
"Aster juga diajak ke sini gapapa kok!"
Pemuda Na yang hendak mempercepat langkahnya agar segera mencapai tempat Nakyung berdiri mendadak harus terhenti kala Aster menahan lengannya.
"Kamu mau ke sana?"
"Kenapa?" Tanya pemuda itu kembali. "Dipanggil dia kok?"
"Aku capek Jae, mending ke kantin." Gadis itu melirik tajam Nakyung di depan sana, "masa kamu gatau kalo tingkahnya dia itu hampir sama kaya Haechan? Salah-salah kamu diserang balik soalnya udah nendang kaki Haechan."
"Kayaknya penting deh Jung," tutur Jaemin, "dia manggil terus."
"Bantuin! Aku disuruh guru ngangkut buku!" Teriak gadis Lee sekali lagi.
"Tuh 'kan penting."
"Tapiㅡ"
Tanpa aba-aba, Jaemin langsung berjalan cepat ke arah sana. Meninggalkan Aster yang mendecih beberapa detik kemudian.
Mau Jaemin berubah atau tidak, mau Jaemin mulai berbicara lagi atau tidak, dia tetap sama saja. Tetap naif, seperti dulu. Membuat Aster kewalahan hanya untuk sekedar melindunginya.
Dengan langkah ringan, gadis itu perlahan menyusulnya. Membiarkan Jaemin mencapai Nakyung terlebih dahulu,
Atau mungkin tidak.
Karena tiba-tiba saja Jaemin berhenti di titik di mana hanya butuh beberapa langkah untuk mencapi gadis Lee.
"Jae!"
"Awas Aster jangan dekat-dekat!" Bentak Jaemin keras, "liat lantai yang bakal kamu injak!"
Sontak Aster menatap ke bawah dan menemukan banyak paku cukup panjang berserakan dengan ujung runcingnya menghadap ke atas. Aster mendongak, melihat Jaemin yang sudah terlanjur menginjak sebaran paku tersebut.
Dengan paku yang panjangnya seperti itu, Aster yakin, benda tersebut mampu menembus sepatu lusuh yang dikenakan Jaemin.
"The fuck, Lee Nakyung!" Jeritnya, "lo gak punya otak apa gimana?!"
"Justru dia yang gak punya," Nakyung menunjuk Jaemin yang mendesis, "goblok banget."
"Brengsek!" Umpat Aster sekali lagi, seolah melupa jika dirinya masih berada di dalam sekolah.
Gadis Lee tersenyum, "yang gua jahatin dia kok yang sewot lo?" Kemudian melempar pandangan kepada Jaemin.
"Gua tau kalo lo pada akhirnya bakal nyerang Haechan," lanjutnya sembari terkekeh, "jadi gak salah kalo gua ngelakuin ini ya 'kan, Na Jaemin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] afterglow ✓
أدب الهواةnyatanya, menjadi cahaya setelah senja tidak semenyenangkan itu. ft. jaemin. est. 2018 ⚠️ murder, bullying, harsh words, unrevised cover by asa & lili! @ekuator ; @dazage ♡!