"Ugh, Aster, apa kamu gak bisa sehari aja jauh-jauh dari dia?"
"Ugh, Eunbin, apa kamu selalot itu sampe gak ngerti apa yang aku bilang dari dulu?" Tukas Aster menirukan gaya bicaranya, "kalau gak suka minggir."
Tanpa instruksi tambahan, Kwon Eunbin yang notabenenya teman dekat Aster segera beranjak pergi. Meninggalkan gadis Jung bersama Jaemin di sampingnya.
Jaemin demam.
Tapi menolak untuk absen dan menolak untuk tidur di uks.
Alhasil, dari pagi pemuda itu menidurkan kepala di meja, membiarkan Aster mengelus punggungnya yang berlapis seragam dan jaket hitam tebalnya.
"Kamu pake hujan-hujanan segala kemaren, jadi sakit 'kan." ujar Aster. "Nenek gak khawatir?"
Jaemin menggeleng pelan.
"Kemaren kamu juga ngomong sesuatu setelah lama banget ga pernah ngomong. Ada masalah di rumah Jisung?"
Aster bisa merasakan jika Jaemin menarik napas dalam kemudian menghembuskannya kuat-kuat. Terus berulang diiringi dengan badannya yang mulai gemetar lagi.
"Sa....tu...."
"Hah?"
"Du...a...."
"Kamu ngomong sesuatu?"
"Ti...ga...."
"Jae, ngomong jelas dikit dong. Kamu kenapa?"
Aster menautkan alisnya heran. Sebenarnya dia dengar apa yang diucapkan Jaemin walau samar-samar.
Tapi untuk apa Jaemin berhitung?
"Em...pat....."
"Li...." terdengar jeda sejenak. "...ma,"
Brakk!
"Woi bangsat sini gak lo!"
Terdengar pintu kelas dibanting diikuti dengan teriakan penuh amarah. Keseluruhan yang ada di sana menoleh, melihat si sumber suara.
"Jaemin bangsat!" Dengan muka memerah, Haechan menghampiri Jaemin. Menarik kasar jaket yang dikenakan Jaemin hingga pemuda itu terloncat dari duduknya, "lo beneran gatau diri ya!"
"Haechan kaㅡ"
"Bedebah!" Potong pemuda Lee diikuti suara punggung Jaemin yang menabrak keras pintu loker pada detik selanjutnya, "belom puas lo matiin, Jeno?!"
Terdengar teriakan kaget begitu Haechan menginjakkan kaki di perut pemuda Na yang jatuh terduduk di lantai.
"Sampe Jisung lo ikutin juga?!"
"LEE HAECHAN!"
Tidak ada yang bereaksi selain Aster. Gadis itu segera menarik pundak Haechan kuat kemudian menendang kakinya yang berpijak di perut rata Jaemin.
"Kamu kira Jaemin sampah sampe harus diinjek gitu?!" Wajah gadis Jung memerah, "Jaemin manusia Chan, gak pantes lo gituin!"
Haechan terkekeh sinis, "setelah berhasil ngebunuh Jisung, apa bedebah kayak dia masih bisa disebut manusia?"
"Hell no, Jung Aster. He's son of bitch," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] afterglow ✓
Fanficnyatanya, menjadi cahaya setelah senja tidak semenyenangkan itu. ft. jaemin. est. 2018 ⚠️ murder, bullying, harsh words, unrevised cover by asa & lili! @ekuator ; @dazage ♡!