[1] afterglow ✓

1. strong

"Pembual!" Teriak Aster telak, "buktikan sendiri jangan kebanyakan halu!"

Kemudian menarik tangan seorang pemuda yang terdiam di antara mereka agar bergegas keluar. Aster tidak peduli lagi seluruh murid kelasnya bersorak penuh hinaan.

Tidak, sorakan itu bukan untuk dirinya. Namun, untuk pemuda yang berjalan mengiringinya langkahnya di belakang.

"Lawan dong Jaemin!" Tukas Aster begitu sampai di pojok hall sekolah, "mau sampai kapan kamu gini terus?"

Dengan muka datar pemuda itu menggeleng kemudian mengendikkan bahu. Membuat gadis Jung menghela napas kasar dan memijit pelipis.

"Ngomong aja hampir gak pernah apalagi ngelawan," Aster kembali menghela napas.

Kalau diingat-ingat, dari dulu memang seperti ini.

Mengangguk, menggeleng, mengendikkan bahu seakan menjadi bahasa keseharian untuk Jaemin jika diajak berkomunikasiㅡoleh Aster dan para guru.

Selebihnya, tentu tidak ada yang mau mengajak Jaemin bercakap.

Yah, orang bodoh mana yang mau mengajak pemuda itu berinteraksi begitu dia di cap sebagai pembawa sial?

Aster tidak bodoh. Oleh karena itu, dia memilih menemani Jaemin.

"Mau ke kantin?" Tawar Aster, "bareng aku kok."

Jaemin menggeleng, mengerucutkan bibirnya.

"Ke kelas?"

Dia mengangguk ricuh.

"Dan menjadi sasaran lagi?"

Dahi pemuda itu langsung berkerut. Memasang wajah kesal dan pasrah di saat yang bersamaan. Membuka mata lebar-lebar dan membuang napas lewat mulutnya.

Untuk ukuran seseorang yang dibully, Jaemin terlalu kuat untuk bertahan atau lebih ke arah acuh tak acuhㅡmenurut Aster.

Begitu cemoohan dilemparkan, Jaemin cenderung mematirasakan seluruh indranya dengan menelungkupkan kepala di meja.

Atau jika berada di tengah sekolah, Jaemin mengosongkan pandangan dan berlalu begitu saja.

"Okey, ayo ke kelas kalau kamu gak tahan ayo keluar lagi."

Pemuda itu tersenyum kecil, mengangguk setuju dan mengaitkan tangannya di tangan Aster.

Iya, Na Jaemin memang sekuat itu.