14. crashing

6.1K 1.6K 199
                                    









"Aku harus bikin piercing sekarang atau aku bakal mati!

"Berhenti membual Jae, aku capek dengernya."

"Temenin aja, habis itu pulang. Cepet kok!"

Aster mendesah kasar melihat Jaemin yang terus-terusan merengek padanya. Dia lelah, sungguh. Lagipula dia ingin mengunjungi keluarga Eunbin, sangat ingin.

Hari ini berlalu begitu cepat, Aster bahkan belum bisa menerima kenyataan bahwa Eunbin, sahabatnya, sudah meninggalkan dirinya duluan tanpa pamit. Kejam.

"Aku mau ke rumah Eunbin,"

Mendengar itu, Jaemin mendekap lengannya erat, "kan kamu sudah janji~ ya ya?"

Aster terlalu lelah untuk menanggapi Jaemin. Sedikit rasa sesal muncul dalam dirinya. Andai dia mampu membagi waktu antara menghabiskan bersama Eunbin atau Jaemin, Aster mungkin tidak akan menyesal seperti ini.

"Kakimu luka, kamu ga mungkin bisa jalan bener."

"Bisa kok!" Tutur pemuda Na penuh penekanan. "Beneran bisa!"

"Tapi aku mau ke rumah Eunbin, tolong."

"Kan bisa besok,"

"Gak bisa!" Jerit Aster, membuat Jaemin membelalakkan matanya, "maaf, sungguh. Akuㅡbeneran capek Jae."

"Aku yang minta maaf," mendadak air muka Jaemin berubah drastis, "aku juga minta maaf kalau misal aku sudah gak ada besok."

Tanpa kata tambahan, dia segera memasangkan earphone di telinganya, mengangkut tas dipundaknya, dan berlari keluar kelas meninggalkan Aster sendirian.











Afterglow.











"Jaemin! Tunggu!"

Gadis itu terengah sembari mencengkram kuat pundak Jaemin yang baru saja sampai di luar gerbang sekolah. Takut jika pemuda itu melarikan diri lagi.

Pilihan bodoh memang karena Aster lebih memilih menyusul Jaemin daripada pergi mengunjungi keluarga Eunbin untuk mengucapkan maaf dan terima kasih sebanyak-banyaknya.

"Sudah gak ada besok? Apa maksud omonganmu tadi?" Aster yang masih terengah segera menegakkan badannya.

"Aku benar-benar bakal mati barusan Jung,"

"Kamu mau nyebrang di tengah arus kendaraan gini?! Beneran mau mati?! Mulai tadi dipanggil asik ngomel mulu sama angin!" Teriaknya penuh amarah, "cukup Eunbin, jangan kamu juga Jae!"

"Salahku," tatar Jaemin, "aku gak bisa ngendaliin diri akhir-akhir ini. Ada orang yang terus-terusan berbicara di telingaku, menyuruhku ini itu dan menguasai pikiranku. Asal kamu tau, aku juga sama capeknya denganmuㅡ


ㅡsampai mau gila rasanya."


Brukk!

"Ack!"

Tanpa sengaja Jaemin menyenggol keras bahu seseorang saat dia hendak menghadap ke Aster. Menyebabkan orang tersebut hilang keseimbangan dan masuk ke tengah jalan raya tanpa aba-aba.

Melihat hal tersebut keduanya tersentak.

Terlalu cepat hingga cairan merah kental berhasil menghiasi jalan.

Dan terlalu mengerikan hingga tak sadar Aster menarik tangan Jaemin agar segera kabur dari sana.

[1] afterglow ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang