▪Luka Cinta▪

2.2K 135 5
                                    

          Keesokkan Harinya Amara berjalan di lorong kampus dengan Gaby sambil tersenyum bahagia dan Melihat kalung pemberian Satya.
"Cie lah Kalung itu di perhatiin melulu,Nggak bakal hilang" Ucap Gaby.
"Apaan sich lo rese lo" Ucap Amara.
"Ya udah gue ke kelas ya,Dai" Ucap Gaby.
"Dai" Ucap Amara.
           Gaby berjalan ke kelasnya dan Amara berjalan menuju Kelasnya.
Amara melihat Satya yang sedang duduk di bangkunya sambil memakai Headset dan Mendengar lagu di hpnya.Amara berdiri di hadapan Satya.Satya yang mendengar lagunya terkejut melihat Amara.Satya membuka Headsetnya.Satya terkejut melihat Amara memakai kalung pemberiannya.
"Lo pakai kalung pemberian gue" Ucap Satya.
"Iya,Makasih ya atas kalungnya gue suka banget sama kalungnya" Ucap Amara duduk di bangkunya.
         Satya mengeserkan bangkunya mendekatin Amara.Satya mendekatkan bibirnya di telinga Amara.
"Lo tambah cantik pakai Kalung itu" Ucap Satya.
           Amara tersenyum malu dan Satya mencubit Pipi Amara karena gemas melihat Pipi Bakpao Amara.
"Ih gemas gue sama lo" Ucap Satya mencubit kedua Pipi Amara.
"Ih jangan di cubitin nanti,Pipi gue semakin membesar" Ucap Amara Manja.
"Biarin biar gue gigit Pipi bakpaonya" Ucap Satya.
            Amara memegang kedua Pipinya dan Tersenyum malu.Satya tertawa melihat Amara se salting itu di dekat Satya.
                  10 Hari Kemudian.
       Keesokkan Harinya Adalah Hari ulang tahun Satya.Satya berjalan menurunin tangga.Mendengar suara tawa anak kecil dan Suara lainnya yang berada di lantai bawah.Satya berjalan cepat menurunin tangga.
Satya melihat Fero bersama Seorang wanita dan Seorang anak kecil sedang bermain dengan bahagia.Satya melihat Dita sedang mengeluarkan Kue yang dia beli untuk Satya.Anak kecil berusia 3 tahun itu berlari menghampiri Satya dan Memeluk kaki Satya.
"Gue bukan kakak lo anak haram" Ucsp Satya mendorong Anak kecil itu dengan kasar.
         Wanita itu bersama Fero berlari menghampiri Anak kecil itu yang menangis.Wanita itu bernama Sarah memeluk Anak kecil itu.
"Satya,Dia adik kamu nggak seharusnya kamu bersikap kasar seperti itu" Ucap Fero Marah.
"Dia bukan Adik Saya,Dia anak selingkuhan Papa dengan wanita simpanan ini" Ucap Satya menunjuk wanita itu.
"Satya,Saya tau kamu membenci saya,Saya sudah beribu ribu kali meminta maaf sama kamu,Karena Saya sudah menghancurkan keluarga kamu,Karena Saya dan Mas Fero saling mencintai" Ucap Sarah.
"Lo cinta sama bokap gue atau lo cinta sama harta,Lo cuman Simpanan murahan,Pelakor dan lo udah hancurin keluarga gue" Ucap Satya Memaki Sarah.
"Plak"
            Fero menampar Pipi Satya.
Satya memegang Pipinya memanas.
Satya menatap Fero tajam dan tertawa.Dita menangis mengetahui penyakit Satya mulai kambuh.Dita berlari memasukin kamar Satya mengambil obat.
"Kamu benar benar Sakit Satya,Seharusnya papa membawa kamu ke rumah sakit jiwa,Semenjak kehilangan Dia,Seharusnya kamu mengikhlasinnya" Ucap Fero kasar.
"Satya emang sakit,Karena kehilangan dia dan Kehilangan Kepercayaan Satya terhadap Papa,Papa kemana aja saat Satya benar benar membutuhkan Papa dan Mama,Tapi Apa Papa dan Mama ninggalin Satya,Serta hidup Masing masing dan Papa hidup bahagia dengan Simpanan itu,Tanpa memikirkan Satya yang sangat terpuruk dengan Masa lalu Satya dan Rasa bersalah yang menghantui Satya,Buat apa Satya hidup kalau Satya harus melihat Kalian bahagia di atas penderitaan Satya" Ucap Satya Lirih.
            Satya berjalan ke dapur dan Mengambil pisau.Fero terkejut.Satya tersenyum miring melihat Pisau itu.
Satya memberikan pisau itu ke Fero.
"Bunuh Satya biar Satya bisa menyusul dia dan hidup bahagia dengan dia,Biar Satya nggak perlu ngelihat Mama dan Papa yang datang setelah itu pergi lagi meninggalkan Satya,Bunuh Satya Pa,Satya capek dihantui rasa bersalah dan masa lalu itu,Bunuh Satya Pa" Ucap Satya kehilangan Akal sehatnya.
       Satya hendak menusuk dirinya tapi Fero melempar pisau dan memeluk Satya.Satya memberontak di pelukan Fero.
"Lepasin Satya Pa,Satya mau menyusul dia Pa,Lepasin Pa" Ucap Satya memberontak.
"Papa nggak akan lepasin kamu sampai kamu tenang,Di masa lalu itu bukan kesalahan kamu,Itu udah takdir,Papa nggak mau kamu ninggalin Papa" Ucap Fero menangis.
"Kalau Papa nggak mau Satya mati pergi dari hadapan Satya bersama Mama,Wanita simpanan itu dan anak haramnya,Jangan pernah datang lagi kesini,Karena kalian membuat Hati Satya semakin terluka" Ucap Satya.
           Dita berjalan menghampiri Satya dan hendak memberikan obat ke Satya.Tapi Satya melempar obat itu.
"Satya,Nggak butuh obat itu,Lebih baik kalian pergi atau Satya yang pergi" Ucap Satya.
          Mereka terdiam.Satya berjalan meninggalkan Mereka dan Menuju mobilnya.Satya memasukin mobilnya dan Mengemudikan mobilnya.Mereka menangis melihat keadaan Satya.
          Beberapa Saat Kemudian.
      Satya berusaha bersikap seramah mungkin dan Tersenyum seakan akan dia tidak ada masalah.Tiba tiba Hans menarik Satya ke kelas.
"Aduh,Lo ngapain sich narik gue" Ucap Satya Kesal.
"Happy Birthday bro yang ke 19 semoga tambah dewasa,Semoga di beri kebahagiaan dan nggak jomblo lagi" Ucap Hans.
"Makasih lo udah ingat ulang tahun gue" Ucap Satya.
"Gue mau nanya sama lo Bro" Ucap Hans.
"Nanya apa" Tanya Satya.
                 Amara yang hendak memasukin kelas sambil tersenyum bahagia dan Membawa kado untuk Satya.
"Lo sebenarnya suka sama siapa sich Amara atau Gaby,Soalnya gue belakangan ini perhatiin lo sering dekatin Gaby dan Amara" Ucap Hans.
            Amara mengurungkan niatnya memasukin kelas.Dia ingin mendengar jawaban Satya.
"Gue sebenarnya cuman Anggap Amara sahabat doang dan Gue sebenarnya suka sama Sahabat Amara yaitu Gaby,Gue ngedekatin Amara biar gue bisa mendapat hati Gaby,Lo tau kan Ada orang bilang,Kita harus dekatin sahabat orang yang kita sukai,Makanya gue ngedekatin Amara buat dapatin hati Gaby" Ucap Satya.
           Sebenarnya Satya agak ragu dengan Perkataannya.Tapi dia menghiraukan keraguannya. 
"Jadi lo Php in Amara" Ucap Hans.
"Iya enggak lah,Gue udah nganggap Amara sahabat,Bukan ngephpin Amara" Ucap Satya.
            Amara menangis mendengar perkataan Satya.Dia berpikir Satya mencintainya dari perhatian Satya terhadap Amara.Selama ini Satya mendekatin Amara hanya untuk mendekatin Gaby sahabatnya.
"Prang"
            Kado yang di pegang Amara terjatuh dan Amara berlari meninggalkan Kelas.Satya dan Hans terkejut mendengar suara benda jatuh.Satya dan Hans keluar dari kelas.Satya melihat sebuah kado.
            Amara tak sengaja menabrak Gaby.Gaby terkejut melihat Amara menangis.
"Amara,Lo kenapa nangis" Tanya Gaby terkejut melihat Amara menangis.
            Amara berlari meninggalkan Gaby.
"Amara" Teriak Gaby terkejut.
            Gaby bingung mengapa Sahabatnya menangis.Disisi lain Satya mengambil kotak itu.Dia terkejut melihat Kotak itu bertuliskan Untuk Satya.Bel kampus berbunyi.Satya memasukin kado itu ke dalam tasnya.
Satya melihat bangku Amara masih kosong.Entah kenapa Satya menunggu ucapan Selamat ulang tahun dari Amara bukan Gaby.

"Mengapa dia yang engkau cintai
Sedangkan aku mencintaimu
Sepenuh hati oh kekasih
Oh mengapa dia yang kau cintai"
           Amara bernyanyi sambil berjalan dan Menangis.Mengingat Perkataan Satya yang tidak menyukai dan Mendekatinnya hanya untuk mendapatkan Gaby,Ternyata Selama ini Satya menyukai Gaby sahabatnya sendiri.Membuat Hati Amara sangat hancur.

"Selama ini aku menyangka engkau mencintai diri ini
Namun ternyata aku salah
Kau menganggap ku seorang teman
Betapa kecewa hati ini
Mengapa dia yang engkau cintai
Isi dunia tiada arti bagi diriku yang patah hati"
             Amara bernyanyi sambil berjalan dan Amara duduk di bangku taman.Amara menangis mengingat Kenangan Bersama Satya dan mengingat Satya yang selalu mengodanya.Mengingat Satya yang selalu menolongnya dan Mencium pipinya.Itu semua Satya lakukan ke Dia hanya untuk mendapatkan Gaby.
Amara begitu sangat kecewa dan Terluka karena perasaan tak terbalaskan.Amara melihat kalung pemberian Satya sambil menangis pilu.

BERSAMBUNG.

                    Vote And Comment.

I Love You MR.Psikopat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang