▪Menjauh▪

2.4K 145 5
                                    

                  1 Bulan Kemudian.
       Satya selalu mengejar Gaby dan Menembak Gaby berkali kali.Tapi Gaby selalu mencuekin Satya.Sampai pada Akhirnya Lama kelamaan Gaby mulai luruh.
           Keesokkan Harinya Gaby duduk di bangku kelasnya melihat Barang barang kiriman Satya dan Surat dari Satya.
"Satya Romantis dan Kayaknya benar benar serius sama gue,Kayaknya gue mulai menyukai Satya,Apa gue terima aja ya perasaan dia" Ucap Gaby bingung.
           Tanpa Gaby Sadari Amara yang berjalan di belakangnya Hendak mengagetkan Gaby terkejut mendengar kalau Gaby juga mulai menyukai Satya.Membuat hati Amara semakin terluka.
"Tapi gue nggak mau nyakitin Amara sahabat gue" Ucap Gaby.
            Amara berbalik badannya dan Menangis.Amara berjalan meninggalkan Gaby.Dia menabrak meja kampus.Gaby terkejut mendengar suara itu.Gaby menoleh ke belakang dan Terkejut melihat Amara yang berlari meninggalkannya.
"Jangan bilang Amara dengar omongan gue,Aduh gimana nich" Ucap Gaby berdiri dan Hendak keluar kelas.
            Tapi Bel kelas berbunyi.
       Gaby mengurungkan niatnya untuk mengejar Amara.Dosen berjalan masuk ke kelas.Gaby duduk di bangkunya dengan perasaan Menyesal.
           Keesokkan Harinya Mobil Gaby sampai di depan rumah Amara.Gaby turun dari mobilnya dan berjalan menghampiri Penty yang sedang menyiram Bunga.
"Pagi Tante" Ucap Gaby.
"Eh Gaby,Mau jemput Amara ya" Tanya Penty.
"Iya Tante" Ucap Gaby.
"Emang Amara nggak bilang kalau dia udah berangkat ke kampus duluan" Ucap Penty.
"Apa,Berangkat kampus duluan,Amara di antar Om Reiner" Tanya Gaby.
"Enggak,Dia bawa Mobil Alm Amanda" Ucap Penty.
"Bukannya Amara takut kalau Nyetir mobil,Sejak Kejadian Kecelakaan dia dan Kak Amanda" Ucap Gaby.
            Gaby masih ingat dari Smp kelas 3.Amara di ajari Nyetir oleh Amanda.Biar Amara pergi kemana mana pakai Mobil Amanda.
"Itulah Tante juga bingung,Tadi Papa Amara tidak mengizinkan Amara nyetir,Tapi Amara ngeyel dan Memohon mohon,Pada Akhirnya Papa Amara mengizinkan Amara nyetir" Ucap Penty.
"Tante,Gaby berangkat duluan ya" Ucap Gaby menyalim tangan Penty.
"Iya,Hati hati" Ucap Penty.
              Gaby masuk ke dalam mobilnya dan Mengemudikan mobilnya meninggalkan Rumah Amara menuju kampus dengan Panik karena tau Amara nyetir lagi.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Mobil Gaby sampai di parkiran mobil.Gaby melihat Mobil di sampingnya.Gaby ingat itu Mobil Alm Amanda.Gaby turun dari mobilnya dan berlari memasukin kampus.Gaby berlari di lorong kampus dan Melihat Amara duduk di lorong kampus sambil memasang headset di telinganya dan mendengar lagu hpnya dengan Tatapan sendu.Gaby berjalan menghampiri Amara.Gaby menepuk bahu Amara dan Duduk di samping Amara.Amara membuka headsetnya.
"Lo nyetir seorang kalau lo kenapa napa gimana" Ucap Gaby Khawatir.
"Gue nggak kenapa napa kok,Lo nggak perlu khawatir,Gue nggak mau ngerepotin Lo terus karena ngantar dan Jemput gue,Gue harus bisa nyetir sendirian,Biar nanti kalau lo pacaran Sama Satya dan Lo nggak ada waktu buat ngantar jemput gue,Gue bisa berangkat sendiri,Gue masuk duluan ke kelas" Ucap Amara Dingin.
             Amara berdiri dan Hendak berjalan ke kelas.Tapi Gaby menahan tangan Amara.
"Kok lo ngomong kayak gitu,Lo marah ya sama gue atau Lo benci sama gue" Tanya Gaby.
"Gue nggak marah atau benci sama lo,Lo suka Sama Satya dan Satya suka sama lo,Jadi lebih baik kalian jadian" Ucap Amara Dingin.
"Gue tau Amara lo benci sama gue,Karena lo tau gue mulai suka sama Satya,Lo cinta kan Sama Satya perjuangin dia dan Gue akan jauhin dia asalkan lo nggak benci dan Marah sama gue,Gue nggak bisa kalau harus kehilangan lo sahabat gue sendiri" Ucap Gaby Menangis.
"Gue nggak benci sama lo atau marah sama lo,Lo terima Satya karena kalian saling menyukai,Gue butuh waktu untuk menenangkan Diri dan Menerima Kernyataan Kalau Satya nggak akan pernah mencintai aku" Ucap Amara Menangis.
"Lo berhenti berjuang" Tanya Gaby Lirih.
"Iya,Gue berhenti untuk memperjuangin cinta gue ke Satya dan Gue akan berusaha melupakan perasaan cinta gue ke Satya" Ucap Amara.
             Tanpa mereka sadari Satya mendengar semua percakapan mereka.Satya merasakan hatinya begitu sakit saat mendengar Amara berhenti memperjuangin Cinta dan akan berusaha untuk melupakan Satya.Satya terdiam dengan Perasaannya sendirian.Jelas jelas dia menyukai Gaby.Tapi kenapa hatinya Sakit mendengar perkataan Amara.
Amara berjalan meninggalkan Gaby.
Gaby menangis melihat sikap Amara memilih menjauhinya.

"Hanyalah kenangan kenangan yang indah
Di saat bersama tak akan ku lupa
Hanyalah kenangan kenangan yang manis
Di saat bersama tak kan ku lupa
Hanyalah kenangan"
               Amara bernyanyi sambil berjalan.Mengingat Keputusan untuk memilih menjauhin Satya dan Gaby untuk menenangkan Pikiran dan Menerima kernyataan.Gaby sahabatnya akan bersama dengan Satya orang yang dia cintai.Amara mengingat Kenangan Indah bersama Gaby.Mengingat Saat Gaby berusaha membangkitkan Keterpurukkan Amara dengan pelukan Hangatnya dan Dukungan Gaby yang memotivasinya.

"Kini tiada lagi tempatku berpajang
Kini tiada lagi tempatku mengaduh
Untukku mencurahkan isi hati ini
Kasih dan sayangku setulus hatiku
Tinggal Nostalgia saat bersamamu"
             Amara bernyanyi dan Berjalan menuju bangku taman.Amara duduk di bangku taman.Mengingat Kenangan bersama Satya.Mengingat pujian Satya.Mengingat Satya meminjamkan Sneakernya dan Memakai Jaket Satya ke tubuhnya.Mengingat Satya mengosok ngosok tangannya dan Menempelkan ke Pipinya.Mengingat Senyuman Satya.Mengingat Satya mengendongnya dan Mengingat Satya mengecup Pipinya.

         Malam Harinya Amara duduk di kursi meja belajarnya.Dia melihat Hpnya banyak Wa dari Gaby dan Telpon dari Gaby tapi Tidak Dia balas atau dia angkat.Amara melihat Kalung pemberian Satya di Lehernya.
Amara membuka kalung itu dan memasukkan ke dalam kotak pemberian Satya.Setelah itu Amara memasukin kotak itu ke dalam Lemarinya.Dia menangis.
       Disisi lain Satya nggak bisa tidur karena memikirkan perkataan Amara.Satya bangun dari posisi baringnya.Satya melempar Bantal ke Lantai.Entah kenapa Pikiran yang kacau.Satya seakan akan Takut kehilangan Amara.
"Argh gue kenapa sich,Gue kan sedikit lagi dapatin Gaby,Tapi kenapa gue takut kehilangan Amara,Perasaan macam apa ini" Ucap Satya memukul Dadanya.
           Satya membuka Lemari untuk mengambil obatnya.Dia melihat kotak pemberian Amara.Satya mengambil kotak itu daripada obatnya.Satya membuka Kotak itu dan Mengambil Kalung pemberian Amara.Satya memakai Kalung itu.Dia merasa tenang saat memakai Kalung itu.
"Nggak,Gue suka sama Gaby,Bukan Sama Amara" Ucap Satya menolak Kata hatinya.
            Beberapa Hari Kemudian.
        Amara membuktikan perkataan dia benar benar menjauhin Gaby dan Satya.Gaby dan Satya semakin dekat.
Mereka sering ke kampus bareng dan Ngobrol bareng serta berjalan.Amara yang melihat itu.Hanya bisa mengikhlaskan Satya untuk Gaby sahabatnya.Walaupun sebenarnya dia masih mencintai Satya.Gaby merasa kehilangan Karena Amara menjauhinya.Sedangkan Satya entah kenapa Hati dan Pikiran yang selalu berlawanan dan Merasa kehilangan Saat Amara tidak tersenyum menatapnya seperti dulu.

BERSAMBUNG.



                 Vote And Comment.



         

I Love You MR.Psikopat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang