▪Masa Lalu Satya▪

3.9K 154 3
                                    

            Beberapa Saat Kemudian.
           Satya dan Amara duduk di bangku depan rumah.Amara tersenyum melihat pemandangan Puncak.
"Satya,Sekarang sudah waktu kamu menceritakan ke Aku tentang masa lalu kamu" Ucap Amara.
"Aku pembunuh Amara,Aku pembunuh" Ucap Satya menjambak Rambutnya begitu Frustasi.
"Cerita sama Aku Sat,Cerita,Aku akan mendengarkannya,Aku janji nggak bakal ninggalin kamu" Ucap Amara mengenggam tangan itu.
"Saat itu Saat aku berusia 16 tahun Aku dan Bunga sudah berpacaran selamat setahun" Ucap Satya mulai bercerita tentang masa lalunya.
              
           Satya sedang mengemudikan mobilnya dan melihat Bunga sedang sibuk memainkan Hpnya.
"Sayang,Kamu nggak ingat ini hari apa" Tanya Satya.
"Nggak tau,Aku tau ya hari ini aku ke cafe nokrong sama teman" Ucap Bunga Cuek.
"Bunga,Aku ini pacar kamu,Kamu bisa peduliin aku,Hari ini hari spesial kita,Kamu nggak ingat,Kamu cuman ingat nokrong sama teman kamu" Ucap Satya kesal.
"Udah dech Sat,Jangan mancing emosi aku,Kamu fokus nyetir Aja,Aku mau cepat cepat ke Cafe" Ucap Bunga.
"Apa yang membuat kamu ingin cepat ke Cafe,Kamu mau memperkenalkan aku ke selingkuhan kamu" Ucap Satya menuduh Bunga.
"Kamu jangan Childish Sat" Ucap Bunga mulai kesal di tuduh Satya berselingkuh.
"Kamu bilang aku Childish,Kamu tuch nggak pernah peduli sama aku belakangan ini,Kamu terlalu sibuk sama teman kamu atau kamu terlalu sibuk sama selingkuhan kamu" Ucap Satya Marah.
"Jagabicara kamu Sat" Ucap Bunga Marah.
"Kamu juga harusnya bisa berubah,Aku ini pacar kamu Bunga,Bukannya sebagai Bayangan buat kamu" Ucap Satya Marah.
"Aku malas berdebat sama kamu,Aku udah di tungguin sama teman aku" Ucap Bunga Cuek.
"Ini yang aku nggak suka dari sikap kamu,Kamu terlalu Cuek sama aku,Apa kamu udah dapat penganti aku yang lebih baik" Ucap Satya Marah dan Mengemudikan mobilnya.
"Kamu tuch apaan sich,Terserah kamu dech,Aku mau ke Cafe untuk ketemu teman kamu" Ucap Bunga.
"Kamu pengen cepat cepat ketemu Teman kamu atau selingkuhan kamu" Ucap Satya Menambahkan kecepatan mobilnya.
"Sat,Pelanin nggak bahaya Satya" Ucap Bunga Panik.
"Kamu kan bilang mau cepat cepat ke Cafe ketemu selingkuhan" Ucap Satya.
"Kamu bisa nggak sich ngurangin sifat kekanakkan kamu" Ucap Bunga marah.
"Aku kekanak kanakkan,Kamu yang nggak pernah ngertiin aku" Ucap Satya.
"Aku udah capek berdebat sama kamu,Berhenti nggak mobil ya" Ucap Bunga.
"Nggak" Ucap Satya masih menambah kecepatan mobilnya dan Memandang Bunga.
"Satya,Berhenti Sat,Bahaya,Kamu tempramen Sat,Kamu nggak bisa apa ngerubah sikap kamu" Ucap Bunga Ketakutan.
"Kamu harus yang berubah kamu yang harus Mana yang harus kamu Prioritaskan Sahabat atau Pacar,Aku maklumin kamu bersahabat banyak orang,Tapi kamu nggak bisa agar aku cuman selipan atau bayangan kamu" Ucap Satya marah.
              Bunga terkejut melihat Ada orang menyebrangin jalan di hadapannya.
"Satya Awas" Ucap Bunga.
            Satya membanting Stir mobilnya menghindar dari Orang itu.
Mobil Satya berputar dan Mengeser menabrak Trotoar tempat Di sisi Kiri Bunga.Kepala bunga terbentur Kaca membuat Kaca mobil Satya pecah.
Kepala Satya terbentur Dashbor.Darah mengalih deras dari kepala Belakang Bunga yang mengenal kaca.Kening Satya berdarah serta sudut bibirnya berdarah.
                Satya masih memiliki kesadaran.Satya membuka seatbetnya dan Melihat keadaan Bunga yang Parah.Satya menguncangkan tubuh Bunga.
"Sayang Bangun,Sayang" Ucap Satya menepuk Pipi Bunga dan Terkejut melihat darah di tangannya saat menyentuh kepala belakang Bunga.
              Satya membuka pintu mobilnya dan Keluar dari mobil.
Satya berjalan dengan gontai.
"Tolong,Tolong,Tolong" Teriak Satya lemah.
            Satya terluruh dan tergeletak tak sadarkan diri di samping mobilnya.
            Beberapa Saat Kemudian.
       Satya tersadar dari pingsannya melihat Suster memeriksa alat infus.
"Saya ada dimana" Tanya Satya memegang kepala Sakit.
"Akhirnya Mas sadar juga,Mas ada di rumah sakit" Ucap Suster.
           Satya mengingat kecelakaan itu dan Keadaan Bunga.
"Pacar saya mana Sus" Tanya Satya.
"Pacar Anda" Ucap Suster ragu.
"Jawab suster pacar saya mana" Tanya Satya Menguncangkan tangan Suster itu.
"Maaf Mas,Pacar Anda tidak bisa di selamatkan,Karena Pacar Anda mengalami Pendarahan begitu kuat di kepala belakangnya" Ucap Suster.
"Nggak,Nggak mungkin suster bohong kan,Nggak Ini semua salah gue,Salah gue,Gue pembunuh,Gue pembunuh" Teriak Satya mengamuk dan Menjambak rambutnya.
            Suster Panik dan Memanggil Dokter.Dokter datang dan Melihat Satya berteriak Histeris.
"Ini semua salah gue,Gue pembunuh" Teriak Satya Histeris.
            Mereka menyunting Obat penenang di tangan Satya.Satya tergeletak Pingsan di Brangkar rumah Sakit.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Satya berjalan menuju ruang Jenazah.Dia melihat kedua orang tua Bunga yang menangis dan melihat sahabat Bunga yang juga menangis.
Mama Bunga melihat Satya dan Berjalan menghampiri Satya.
"Plak"
           Mama Bunga menampar Satya.
Satya hanya bisa terdiam dan Menangis.Mama Bunga memegang kedua bahu Satya dan Menguncangkan tubuh Satya.
"Saya sudah mempercayai Putri saya ke kamu Satya,Karena kamu dan Bunga sudah bersahabat dari kecil,Tapi kenapa kamu membunuh putri Saya,Seharusnya yang mati itu kamu bukan Putri saya,Dasar pembunuh,Pembunuh" Teriak Mama Bunga menangis.
                  Satya menangis dan menyalahin dirinya sendiri.Tiba tiba Brangkar Bunga di dorong Suster.
Satya menghampiri Brangkar Bunga.
Mama Bunga menangis di pelukan Papa Bunga.Satya membuka kain penutup Bunga.Dia menangis melihat wajah Bunga yang biasanya memberikan senyuman untuk Satya.Sekarang Sangat pucat dan kaku.
"Sayang,Hei Bangun,Kamu jangan bercanda,Aku nggak suka candaan kamu garing,Kamu itu terlalu Cuek nggak mungkin bisa bercanda,Sayang aku mohon Bangun,Aku janji sama kamu,Aku nggak bakal tempramen Lagi,Aku nggak bakal Childish lagi dan Kekanakkan lagi,Asalkan kamu mau bangun,Sayang hari ini ulang tahun aku bertepatan dengan Aniversary kita yang 1 tahun kita,Kamu nggak mau ngucapin gitu,Biasanya dari kecil sampai kita Masuk SMA,Kamu yang selalu menjadi orang yang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun ke aku,Aku mohon Bangun Sayang,Aku minta maaf Sayang,Sayang bangun aku minta maaf,Sayang" Ucap Satya menangis memeluk Tubuh kaku Bunga.
              Tiba tiba Mama Bunga mendorong Tubuh Satya dari tubuh Bunga.
"Saya nggak sudi melihat Tangan pembunuh kamu menyentuh Putri aku" Ucap Mama Bunga Marah dan Mendorong Brangkar Bunga.
"Bunga,Bunga,Bungaaa" Teriak Satya menangis histeris.
              Sore harinya pemakaman Bunga di mulai.Mama Bunga menangis histeris saat melihat Jenazah Bunga di masukkan ke dalam Makam.Satya berada jauh di bawah Pohon.Satya menangis melihat Kekasihnya di makamkan.Tak ada lagi senyuman untuk Satya,Tidak ada lagi kata Cinta untuk Satya,Tidak ada sosok sahabat kecil buat Satya.
"Bunga,Kamu tenang aja aku bakal menemani kamu" Ucap Satya dengan Tatapan Kosong.
              Tiba tiba Sahabat Bunga berjalan menghampiri Satya dan menepuk bahu Satya.
"Lo bisa ikut gue" Ucap Morgan Sahabat Bunga.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Mereka sampai di Cafe yang seharusnya Satya dan Bunga datangin.Morgan membuka pintu Cafe dan Satya terkejut melihat Banyak balon balon berbentuk Love tersusun Rapi.Ada Juga bergantungan Foto Satya dan Bunga.Satu Foto Satya yang di jadikan Spanduk dan Ada tulisan di bawah.HBD Satya Sayang & Happy Annirversary kita yang ke 1 tahun.
"Bunga tidak pernah melupakan Hari ulang tahun dan Aniversary kalian,Dia rela bergadang Berhari hari hanya untuk menyiapkan Surprise ini sendirian tanpa Bantuan sahabat sahabatnya,Karena Bunga ingin Membuat kamu bahagia dengan Surprise yang dia Bikin sendirian" Ucap Morgan.
           Satya menangis mengetahui pengorbanan kekasihnya yang rela bergadang berhari hari hanya untuk membuat Surprise untuk dia.
        Malam Harinya Satya menangis terpuruk.Satya menelan beberapa pil pil obatan yang begitu banyak.Satya memegang lehernya Sakit.Tiba tiba tubuhnya kejang kejang dan Mulutnya mengeluarkan Busa.Satya memejamkan matanya dan Berharap bertemu Bunga di Surga.
             Beberapa Saat Kemudian.
        Dita berbicara dengan Dokter karena tadi dia melihat Satya yang tergeletak tak berdaya dengan mulut berbusa.
"Satya mengalami Sakit kejiwaan karena Rasa bersalah dalam dirinya dan Satya selalu menyalahkan dirinya sendiri karena kecelakaan yang menimpa orang yang dia sayangin" Ucap Dokter.
"Apa Satya bisa sembuh" Tanya Dita.
"Kalau Satya rutin mengonsumsi Obat Penenang dan Mau di terapi dia bisa sembuh" Ucap Dokter.
"Kalau Satya tidak mau di terapi dan Tidak rutin Mengonsumsi obatnya,Apa akan yang terjadi dengan Putra saya,Dok" Tanya Dita.
"Penyakit Akan semakin Parah dan Akan terus terusan menyakitin dirinya dan Menyakitin orang lain di luar kendali ya" Ucap Dokter.
             Dita terkejut mendengar perkataan Dokter dan Melihat Satya terbaring lemah Di Brangkar dengan Alat Infus.
            Beberapa Hari Kemudian.
         Satya sudah berada di rumah.
Dia hanya menangis dan Menangis.
Kadang berniat menyakitin dirinya sendiri tapi Dita selalu menghalangin Niat Satya.
             Siang Harinya Ada yang menekan Bel Rumah.Dita membuka pintunya terkejut melihat seorang wanita mengendong bayi.
"Maaf siapa ya,Cari Siapa" Tanya Dita.
"Saya Sarah Pacar Mas Fero saya kesini mau meminta pertanggung jawaban Mas Fero atas bayi yang saya lahirkan" Ucap Sarah.
             Dita terkejut mendengar perkataan Sarah.Fero yang sedang merangkul bahu Satya dan Hendak mengajak Satya berjalan jalan untuk mengurangin kesedihan Satya.Fero terkejut melihat Sarah.Satya hanya diam dengan Tatapan kosong.
"Sarah" Ucap Fero Panik.
           Dita menoleh ke belakang memandang Fero.
"Siapa dia Mas,Jawab aku" Bentak Dita marah.
"Dia selingkuhan aku,Maafin aku Dita,Maafin aku" Ucap Fero menyesal.
            Satya terkejut mendengar perkataan Fero.Satya menangis musibah apalagi yang menimpanya.
Baru 1 minggu Bunga pergi meninggalkan dia untuk selamanya.
Sekarang Dia harus mendengar Papanya memiliki Simpanan.Satya menatap Tajam Sarah.
"Kamu mengkhianati aku Mas,Aku kecewa sama kamu,Aku bakal kirim surat penceraian ke kamu" Ucap Dita Menangis.
              Satya terkejut mendengar kedua orang tuanya mau bercerai.
Satya berjalan menghampiri Sarah.
Satya mencekrem leher Sarah.Sarah terkejut.
"Pelakor kayak lo nggak pantas untuk hidup termaksud anak haram lo" Ucap Satya tertawa.
"Satya" Teriak Fero menarik Tangan Satya dari leher Fero.
             Dita berlari menaikin tangga meninggalkan Mereka.Sarah terbatuk batuk.Satya mengamuk dan berniat menghabisin nyawa Sarah dan Bayinya.Tapi Fero menahan Satya dan Menarik Satya menjauh dari Sarah.
Fero memberikan Obat penenang ke Satya.
            Keesokkan Harinya Orang tuanya resmi bercerai.Fero Memilih untuk berangkat ke luar negeri bersama Sarah ke Spanyol dan Dita memilih untuk berangkat ke Paris untuk menenangkan Pikiran.Mereka tidak memikirkan Keadaan Satya yang masih berguncang.Satya berlari melihat Papa dan Mamanya hendak pergi meninggalkannya.Satya terjatuh.
Satya berdiri dan berlari mengejar mereka.Satya berlutut di hadapan mereka dan Memeluk kaki Dita dan Fero.
"Ma,Pa,Satya mohon jangan tinggalin Satya,Satya masih membutuhkan kalian" Ucap Satya menangis.
"Satya,Mama harus pergi untuk menenangkan Pikiran Mama atas pengkhianatan Papa kamu" Ucap Dita menangis.
"Satya,Papa juga harus pergi ke Paris dan Membangun keluarga Baru bersama Sarah dan Adik kamu" Ucap Fero.
"Kalian Egois,Satya masih terguncang atas kepergian Bunga,Kalian malah memilih untuk meninggalkan Satya sendirian,Gimana Nasib Satya Pa,Ma,Satya masih membutuhkan kalian,Satya mohon jangan pergi" Ucap Satya menangis memohon.
           Dita dan Fero tetap berjalan melangkah melewatin Satya.Satya menangis pilu.Satya berdiri dan Berbalik badan memandang Mereka.
"Kalau kalian melangkah satu langkah lagi,Jangan pernah kalian kembali kesini dan Anggap Satya Nugraha sudah mati,Kalau kalian kembali lagi,Satya nggak akan segan segan mengakhirin hidup Satya di depan Kalian,Biar Satya nggak perlu melihat Kalian lagi yang sudah pergi meninggalkan Satya.
             Mereka tetap berjalan meninggalkan Satya.Satya menangis terduduk.Karena kedua orang tuanya lebih memilih Ego mereka daripada Anaknya sendiri.Sekarang Satya harus menjalani hidupnya sendiri.
"Tuhan,Mengapa kamu tidak mengambil nyawaku berpapasan kamu mengambil nyawa kekasih aku dan Sekarang kamu memisahkan aku dengan kedua orang tua aku,Apa salah aku" Ucap Satya menangis.
             Satya menangis memukul Halaman rumah.Dia tidak peduli tangannya terluka.

BERSAMBUNG.


                    Vote And Comment.

I Love You MR.Psikopat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang